Temperatur Penetrasi Cahaya Kedalaman pH Derajat Keasaman Disolved Oxygen DO BOD COD Chemical Oxygen Demand Kandungan Organik Substrat

dengan air dan direndam dengan formalin 4 selama 1 hari, kemudian dicuci dengan akuades dan dikering anginkan, selanjutnya dimasukkan ke dalam botol koleksi yang berisi alkohol 70 sebagai pengawet lalu diberi label. Kemudian sampel dibawa ke Laboratorium PSDAL Departemen Biologi FMIPA USU untuk diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi Edmonson 1963, Dharma 1988, dan Pennak 1989.

3.4 Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan

Faktor fisik dan kimia perairan yang diukur mencakup :

3.4.1 Temperatur

Air diambil, kemudian dituang ke dalam erlenmeyer dan diukur dengan menggunakan termometer air raksa yang dimasukkan ke dalam air selama ± 10 menit kemudian di baca skalanya.

3.4.2 Penetrasi Cahaya

Diukur dengan menggunakan keping sechii yang dimasukkan ke dalam badan air sampai keping sechii antara terlihat dengan tidak, kemudian diukur panjang talinya yang masuk kedalam air.

3.4.3 Kedalaman

Diukur dengan tali berskala yang diberi pemberat, lalu dimasukkan kedalam badan air sampai mencapai dasar perairan. Kemudian dibaca skala pada tali yang sejajar dengan permukaan air. Lidya Christina Br. Tarigan :Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009

3.4.4 pH Derajat Keasaman

pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang diambil dari dasar perairan sampai pada pembacaan pada alat konstan dan dibaca angka yang tertera pada pH meter tersebut.

3.4.5 Disolved Oxygen DO

Disolved Oxygen DO diukur dengan menggunakan DO meter. Sampel air diambil dari permukaan air tanpa gelembung dan dimasukkan ke dalam alat DO meter, setelah 5 menit dibaca skalanya lampiran A .

3.4.6 BOD

5 Pengukuran BOD 5 dilakukan dengan DO meter. Sampel air yang diambil dari dalam air dimasukkan ke dalam botol dan diinkubasi dalam inkubator pada suhu 20 C, lalu diukur oksigen terlarutnya dengan menggunakan DO meter. Nilai BOD 5 yaitu DO yang diukur saat hari pertama dikurangi dengan nilai DO setelah hari kelima Lampiran B.

3.4.7 COD Chemical Oxygen Demand

Pengukuran COD dilakukan dengan Metoda Refluks di Laboratorium Kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan Lampiran C.

3.4.8 Kandungan Organik Substrat

Pengukuran kandungan organik substrat dilakukan dengan metoda analisa abu, dengan cara substrat diambil, ditimbang sebanyak 100 gr dan dimasukkan ke dalam oven dengan temperatur 45 C sampai beratnya konstan 2-3 hari, substrat yang kering Lidya Christina Br. Tarigan :Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009 100 × − = A B A KO di gerus di lumpang dan dimasukkan kembali kedalam oven dan dibiarkan selama 1 jam pada temperatur 45 C agar substrat benar-benar kering. Kemudian ditimbang 25 gr dan diabukan dalam tanur dengan temperatur 700 C selama 3,5 jam Lampiran D . Kemudian substrat yang tertinggal ditimbang berat akhirnya, dan dihitung kandungan organik substrat dengan rumus : dengan : KO = Kandungan Organik A = Berat Konstan Substrat B = Berat Abu Widle, 1972 dalam Adianto, 1993, hlm : 17 Analisis kandungan organik substrat dilakukan di Laboratorium Sentral Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

3.4.9. Kejenuhan Oksigen