Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian Metodologi Penelitian

etchants yang lazim digunakan adalah campuran antara, Asam fluorida HF, Asam Nitrat HNO 3 , dan Asam Asetat CH 3 COOH. Sze S.M., 1985. Berdasarkan uraian di atas, Penulis tertarik untuk melakukan Pengetsaan terhadap Bentonit Terpilar-Fe 2 O 3 .

1.2. Permasalahan

Apakah Proses Etsa Etching dapat memperbesar ukuran pori porositas porosity, dan meningkatkan luas permukaan Surface area dari Bentonit Terpilar- Fe 2 O 3 ?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mempelajari pengaruh Proses Etsa Etching terhadap ukuran pori porositas porosity, dan luas permukaan Surface area dari Bentonit Terpilar- Fe 2 O 3 .

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan Bentonit Terpilar- Fe 2 O 3 Hasil Etsa dapat digunakan sebagai Katalis Pembuatan Gas Hidrogen H 2 dari air H 2 O, sebagai Adsorben, dan sebagai Penukar Ion.

1.5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik F.MIPA-USU-Medan, dan analisa Produk dengan Foto SEM Scanning Electron Microscope di lakukan di PTKI-Medan, dan analisa Produk dengan Surface Area Analyser di lakukan di PT.Indonesia Asahan Aluminium Inalum Kuala Tanjung, Asahan-Sumatera Utara. Yedid Novrianus Larosa : Studi Pengetsaan Bentonit Terpilar Fe 2 O 3 , 2007 USU Repository © 2008

1.6. Metodologi Penelitian

1.6.1. Pengambilan Sampel Bentonit Bentonit alam Malaysia dihaluskan dan diayak dengan menggunakan ayakan 400 mesh. Bentonit yang telah halus tersebut diambil sebanyak 5 g untuk dianalisis dengan foto SEM Scanning Electron Microscope dan Surface Area Analyser . Sisanya digunakan dalam pembuatan Bentonit Terpilar-Fe 2 O 3 berikutnya. 1.6.2. Pembuatan Bentonit Terpilar-Fe 2 O 3 Bentonit dengan kehalusan 400 mesh diambil sebanyak 75 g, kemudian direndam dalam 250 ml larutan NaCl 1 M selama 7 hari. Setelah 7 hari, endapan dipisahkan dari larutannya dengan cara dekantasi, dan direndam lagi dalam 250 ml larutan NaCl 6 M selama 2 hari. Setelah 2 hari, endapan dipisahkan dari larutannya, dan direndam lagi dalam 250 ml larutan NaCl jenuh selama 7 hari. Setelah 7 hari, endapan dipisahkan dari larutannya, dan dicuci dengan 250 ml Aqua Bidestilata untuk menghilangkan sisa ion kloridanya, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Bentonit ini disebut Na-bentonit. Selanjutnya, Na-bentonit tersebut direndam dalam 250 ml larutan H 2 SO 4 1 M selama 1 hari, kemudian didekantasi. Endapan dikeringkan di bawah sinar matahari. Selanjutnya, endapan tersebut direndam dalam 250 ml larutan FeCl 3 1 M selama 1 hari, kemudian didekantasi. Endapan dicuci dengan 250 ml Aqua Bidestilata untuk menghilangkan sisa ion kloridanya, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Selanjutnya, endapan tersebut dibagi ke dalam 3 bagian. Bagian 1 ditanur kalsinasi pada suhu 400 o C, Bagian 2 ditanur kalsinasi pada suhu 450 o C, dan Bagian 3 ditanur kalsinasi pada suhu 500 o C. Proses kalsinasi ini menghasilkan Bentonit Terpilar-Fe 2 O 3 . Bentonit Terpilar-Fe 2 O 3 yang telah dikalsinasi pada suhu 400 o C, 450 o

C, dan 500

o C tersebut masing-masing dibagi lagi ke dalam 2 bagian. Masing-masing Bagian 1 untuk dianalisis dengan foto SEM Scanning Electron Microscope dan Surface Area Analyser, dan masing-masing Bagian 2 digunakan untuk Pengetsaan berikutnya. 1.6.3. Pengetsaan Bentonit Terpilar-Fe 2 O 3 Yedid Novrianus Larosa : Studi Pengetsaan Bentonit Terpilar Fe 2 O 3 , 2007 USU Repository © 2008 Bentonit Terpilar-Fe 2 O 3 yang telah dikalsinasi pada suhu 400 o C, 450 o

C, dan 500

o C, diambil masing-masing sebanyak 5 g, kemudian dimasukkan ke dalam masing-masing 3 wadah plastik. Selanjutnya, masing-masing ditambahkan Larutan Pengetsa Campuran antara: 3ml HF p + 5ml HNO 3 p + 3ml CH 3 COOH glasial . Kemudian diaduk dengan menggunakan pengaduk plastik selama 10 menit. Setelah 10 menit, endapan dipisahkan dari larutannya dengan cara dekantasi menggunakan pipet tetes plastik. Endapan yang diperoleh dinetralkan pH-nya dengan menggunakan Aqua Bidestilata, kemudian didekantasi menggunakan pipet tetes plastik. Endapan yang diperoleh ditanur pada masing-masing suhu kalsinasinya 400 o C, 450 o

C, dan 500

o C selama 1 jam. Kemudian hasilnya dianalisis dengan foto SEM Scanning Electron Microscope dan Surface Area Analyser. Yedid Novrianus Larosa : Studi Pengetsaan Bentonit Terpilar Fe 2 O 3 , 2007 USU Repository © 2008 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bentonit