dan oksigen yang terletak di antara 2 dua lapisan silikon dan oksigen. Kandungan air kristalnya juga bervariasi, sehingga jarak antar partikelnya dapat berubah-ubah,
sehingga dapat mengembang swelling. Mark, 1967.
2.2.1. Struktur Mineral Montmorilonit
Adapun Rumus Umum Kimia dari montmorilonit itu sendiri, yaitu:
[Al
2
O
3
. 4SiO
2
x H
2
O]. Molekul montmorilonit terdiri dari lapisan-lapisan yang berjarak beberapa Amstrong. Salah satu lapisan berbentuk silika terkoordinasi dan
dikombinasikan dengan lapisan alumina dan magnesia yang oktahedral. Struktur
montmorilonit dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Struktur Montmorilonit.
Mark, 1967. Partikel montmorilonit sangatlah kecil, sehingga strukturnya hanya dapat
disimpulkan melalui penelitian menggunakan Difraksi Sinar-X X-Ray Difraction.
Pada gambar 2.2 di bawah ini, menunjukkan sketsa diagram dari struktur
montmorilonit. Kation yang dapat dipertukarkan dapat terjadi di antara lapisan silika dan ruang sumbu alumino silikat dari montmorilonit tersebut yang terhidrasi
sempurna, tergantung pada ukuran kation-kation antar lapisan.
Yedid Novrianus Larosa : Studi Pengetsaan Bentonit Terpilar Fe
2
O
3
, 2007 USU Repository © 2008
Gambar 2.2 Sketsa Diagram Struktur Montmorilonit.
Grim, 1961.
2.2.2. Hidrasi pada Mineral Montmorilonit
Secara teori dapat diterangkan, bahwa susunan partikel lempung umumnya terdiri dari atas lapisan–lapisan yang bertumpuk seperti tumpukan kartu. Tumpukan tersebut
terdiri dari lapisan silikat, alumina, dan terdapat di dalamnya gugusan hidrosil serta logam–logam. Bila tersuspensi di dalam air akan memperbesar jarak antara lapisan
sampai beberapa angstrom, dan ini berarti akan meningkatkan daya mengembang swelling dari lempung tersebut. Jenis lempung yang terbaik yang berkenaan dengan
hal ini adalah jenis Na-montmorilonit. Di dalam air, lempung jenis ini akan
Yedid Novrianus Larosa : Studi Pengetsaan Bentonit Terpilar Fe
2
O
3
, 2007 USU Repository © 2008
mengembang sampai lapisan–lapisan tersebut terpisah dari kelompoknya dan membentuk suspensi.
Jarak antar lapisan pada Na-bentonit kering adalah 9,8 Å, sedangkan pada Ca-bentonit adalah 12,1 Å. Pada saat terjadinya hidrasi yang disebabkan oleh udara
yang lembab ataupun suatu kondisi yang berair, maka jarak tersebut akan bertambah. Pada Ca-bentonit menjadi 17 Å dan pada Na-bentonit akan bertambah menjadi
17 – 40 Å dan selanjutnya, tumpukan tersebut akan berpisah dan membentuk suspensi.
Gambar 2.3 menyajikan mekanisme hidrasi dan dispersi pada Ca-bentonit.
Gambar 2.3 Mekanisme Hidrasi dan Dispersi pada Ca-bentonit.
Figureas F., 1988.
2.3. Lempung Terpilar Pillared Inter Layered Clay PILC