Mengenal HIV AIDS Tahun 1999-2002

Rika Hesti Bangun : Persepsi Kelompok Risiko Tinggi Tertular HivAids Tentang Klinik Infeksi Menular Seksual Ims Dan Voluntary Counseling Testing Vct Di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009

2.3. Mengenal HIV AIDS

AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrom sekumpulan gejala penyakit yang ditimbulkan karena turunnya kekebalan tubuh yang didapat KPA Nasional, 2006. AIDS disebabkan oleh adanya virus HIV Human Immunodeficiency Virus yang menyerah tubuh dan merusak sistem kekebalan tubuh. Virus HIV ini hidup didalam 4 empat cairan tubuh manusia, yaitu : cairan darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu ASI. Virus ini tidak dapat hidup dalam cairan tubuh lainnya, seperti ludah air liur, air mata maupun keringat, sehingga penularannya pun hanya lewat empat cairan tubuh tersebut. Virus HIV pertama kali ditemukan oleh Dr. Luc Montagnier dari Institut Pasteur Perancis pada tahun 1983. Namun dari mana dan kapan virus ini ada didunia belum diketahui dengan jelas. Akan tetapi diperkirakan pada akhir tahun 1970-an didaerah Sub Sahara Afrika, HIV AIDS telah berkembang dan meluas. Virus ini sangat lemah dan mudah mati diluar tubuh manusia. HIV menyerang sel-sel limfosit yang dikenal sebagai sel T-helper sel T penolong yang berfungsi melindungi tubuh terhadap terjadinya infeksi. Akibatnya daya tahan tubuh orang yang tertular HIV menjadi berkurang karena mekanisme pertahanan tubuhnya telah dirusak. Rika Hesti Bangun : Persepsi Kelompok Risiko Tinggi Tertular HivAids Tentang Klinik Infeksi Menular Seksual Ims Dan Voluntary Counseling Testing Vct Di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009 Sampai sekarang ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk menyembuhkan kasus HIVAIDS. Masa inkubasi waktu antara terinfeksi dan munculnya gejala penyakit dari kasus ini pada orang dewasa memakan waktu rata – rata 2- 3 tahun dan bahkan sampai 5 tahun. Selama kurun waktu tersebut, walupun orang yang tertular virus HIVAIDS masih tampak sehat, baik secara sadar maupun tidak, yang bersangkutan dapat menularkan virus HIV kepada orang lain FK UI, 2005 . Departemen Kesehatan RI 2005, menetapkan bahwa seorang dewasa 12 tahun dinyatakan menderita HIV apabila menunjukkan tes HIV positif dan sekurang-kurangnya didapatkan 2 gejala mayor dan 1 gejala minor dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan-keadaan lain yang tidak berkaitan dengan infeksi HIV. Gejala Mayor : a. Berat badan menurun lebih dari 10 dalam satu bulan, b. Diare kronis yang berlangsung lebih dari satu bulan, c. Demam berkepanjangan lebih dari satu bulan, d. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologist, e. Dementitis HIV ensefalopati. Gejala minor : a. Batuk menetap lebih dari satu bulan,b. Dermatitis generalisata yang gatal, c. adanya Herpes Zoster Multisegmental atau berulang, d. Kandidiasis orofaringeal, e Herpes simplex kronis progresif, f. Limpadenopati generalisata, g. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita. Kelompok masyarakat yang mempunyai perilaku risiko tinggi tertular AIDS high risk behaviour adalah: a. Kelompok masyarakat yang melakukan Rika Hesti Bangun : Persepsi Kelompok Risiko Tinggi Tertular HivAids Tentang Klinik Infeksi Menular Seksual Ims Dan Voluntary Counseling Testing Vct Di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009 promiskuitas atau mereka yang sering berganti-ganti pasangan seksual seperti PSK Pekerja Seks Komersial dan pelanggannya, homoseksual, waria, wanita pekerja di klab malampanti pijat, b. Pengguna narkotika suntik, c. Penerima tranfusi darahproduk darah yang berulang, d. Anak yang lahir dari ibu pengidap HIV AIDS Depkes RI, 2004 . Pengelompokkan masyarakat berdasarkan tingkat risiko tertular penyakit AIDS diatas ternyata kelompok remaja atau generasi muda tergolong yang berisiko rendah, akan tetapi pengguna narkoba dan jarum suntik yang bergantian merupakan kelompok risiko tinggi. Seperti kita ketahui bahwa sebagian besar pengguna obat- obatan yang berbahaya dan jarum suntik secara bergantian adalah remaja dan generasi muda. Oleh karena itu para remaja atau generasi muda merupakan sasaran yang perlu diutamakan dalam program penanggulangan penyebaran penyakit AIDS Djoerban, 2001.

2.4. Mengenal Tes HIV

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Gambaran Karakteristik Infeksi Menular Seksual (IMS) Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Pada Tahun 2012

4 62 85

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Penyakit Menular Seksual Di Puskesmas Padang Bulan Medan

3 82 77

Keputusan Waria Melakukan Tes HIV/AIDS Pasca Konseling Di Klinik Infeksi Menular Seksual Dan Voluntary Counselling And Testing Veteran Medan Tahun 2009

0 68 124

Karakteristik Penderita HIV/Aids Di Pusat Pelayanan Khusus (PUSYANSUS) Klinik Voluntary Counseling And Testing (VCT) RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2006 – 2007

2 59 101

Persepsi Kelompok Risiko Tinggi Tertular Hiv/Aids Tentang Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan Voluntary Counseling & Testing (VCT) Di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2008

0 21 103

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko HIV/AIDS terhadap Kelompok Waria di Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Bestari Kota Medan Tahun 2014

5 54 177

Gaya Hidup Seksual “Ayam Kampus” dan Dampaknya Terhadap Risiko Penularan Infeksi Menular Seksual (IMS)

0 3 8

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 13

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 16