96 Secanggang Melalui APBD, Dan Keputusan musyawarah perencanaan
pembangunan desa nantinya akan diteruskan kepada Kepala Desa.
4.6.2. Rekapitulasi Usulan Proyek
Dalam pelaksanaan proyek yang pembiayaanya melalui APBD, bukanlah tanggung jawab dari Kepala Desa, kewajiban Kepala Desa hanya
menyerahkan hasil musyawarah pembangunan tersebut kepada Kabupaten karena Kabupaten adalah pihak yang memegang APBD Anggaran Pendapatan
dan Balanja Daerah. Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang merupakan bagian dari Kabupaten Langkat maka rekapitulasi usulan proyek akan
diserahkan kepada Kabupaten Langkat. Dari daftar usulan proyek yang diserahkan kepada Kabupaten, belum
tentu semuanya disetujui untuk dilaksanakan. Kabupaten juga mempertimbangkan beberapa hal termasuk diantaranya adalah kondisi dari
APBD dan pembangunan yang mana yang paling dibutuhkan masyarakat.Jangka waktu persetujuan proyek pembangunan yang disetujui
untuk dilaksanakan biasanya paling cepat dalam waktu satu tahun, dan akan diberitakan kepada Pemerintah Desa oleh Kabupaten. Proyek yang sudah
disetujui, oleh Kabupaten akan diberikan kepada pihak kontraktor proyek yang bersedia untuk mengerjakan proyek tersebut.
4.7. Hubungan Fungsional antara Pemerintah Desa dengan BPD
Terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan desa, penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan
Universitas Sumatera Utara
97 pemerintahan, sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakatnya. Di dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, pasal 1 bahwa: “Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Selanjutnya dalam angka 3 dijelaskan pula bahwa yang dimaksud dengan “Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan
Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Sedangkan dalam angka 4 Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama
lain, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa”. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi BPD dengan Kepala Desa dalam
kaitannya dengan fungsi menetapkan Peraturan Desa dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.1 Hubungan BPD dan Kepala Desa dalam menetapkan peraturan desa
Badan Permusyawaratan
Kepala Desa Rancangan
Peraturan Desa
Persetujuan Bersama
Universitas Sumatera Utara
98 Berdasarkan skema tersebut diatas menunjukkan bahwa sebuah rancangan
Perdes yang berasal dari Kepala Desa diajukan kepada BPD untuk dibahas guna memperoleh persetujuan bersama, demikian pula terhadap Rancangan Perdes
yang berasal dari BPD. Apabila rancangan Perdes yang diajukan oleh Kepala Desa ataupun oleh BPD telah disetujui bersama maka rancangan Perdes dapat
ditetapkan sebagai Perdes. Adapun hubungan fungsional BPD dengan Kepala Desa terkait pelaksanaan
fungsi untuk menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dapat digambarkan seperti dibawah ini :
Gambar 4.2 Hubungan BPD dengan Kepala Desa dalam Menampung dan Menyalurkan Aspirasi
Penetapan Rancangan Perdes menjadi Perdes
Badan Permusyawaratan
Desa BPD
Anggota BPD
Aspirasi Masyarakat Kepala Dusun
Kepala Desa Majelis
Universitas Sumatera Utara
99 Suatu aspirasi masyarakat dapat diajukan melalui Kepala Dusun kemudian
Kepala Dusun akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Kepala Desa tentang suatu hal. Aspirasi yang sudah diterima oleh Kepala Desa selanjutnya
disampaikan kepada BPD untuk dibahas dalam suatu rapat mejelis guna mendapatkan kesepakatan untuk dilaksanakan. Selanjutnya suatu aspirasi yang
berasal dari masyarakat dapat disampaikan melalui anggota BPD, anggota BPD tersebut menyampaikannya kepada Ketua BPD untuk mengadakan rapat
pembahasan dengan mengundang Pemerintah desa Kepala desa danatau perangkatnya dalam suatu rapat mejelis untuk selanjutnya mendapatkan suatu
kesepakatan untuk dilaksanakannya aspirasi tersebut. Demikianlah bentuk-bentuk hubungan fungsional atau hubungan kerja sama
antara Pemerintah Desa dengan Badan Permusyawaratan dalam pelaksanaan pemerintahan desa baik ditinjau dari peraturan perundang - undangan, maupun
dari buku-buku yang berkenaan dengan fungsi pemerintah desa dan fungsi Badan Permusyawaratan Desa BPD.
Universitas Sumatera Utara
100
BAB V ANALISIS DATA
5.1. Analisis Data Tentang Peranan Badan Permusyawaratan Desa dalamPerencanaan Pembangunan Desa