Peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam Penetapan Rencana Terperici Desa.

90 terwujud. Memang hal ini menjadi salah satu kendala dalam melakukan pembangunan di desa, namun membangun partipasi warga desa secara menyeluruh juga bukan merupakan hal yang gampang.” Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016

4.5.2. Peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam Penetapan Rencana Terperici Desa.

Dalam rencana terperinci desa, sektor yang biasa dibuat oleh Badan Permusyawaratan Desa dalam program perencanaan hanyalah pembangunan fasilitas desa terutama untuk fasilitas jaringan jalan desa dan jaringan utilitas umum desa serta fasilitas sosial dan fasilitas spiritual.Program perencanaan pembangunan fasilitas desa, dilakukan dengan cara bertahap. Seperti itulah prosedur perencanaan pembangunan untuk fasilitas sosial desa. Aspirasi masyarakat tentang program perencanaan pembangunan merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh anggota Badan Permusyawaratan Desa. Untuk pembangunan fasilitas desa biasanya antusias masyarakat begitu tinggi. Misalnya untuk perbaikan jalan desa, masyarakat akan membantu baik dari dana ataupun tenaga untuk keperluan jalan desa, asalkan jalan desa dipemukimannya dapat dibangun, paling tidak berupa jalan semen.Untuk pembangunan jalan desa ini Badan Permusyawaratan Desa desa Kepala Sungai sudah memiliki rencana-rencana yang terperinci untuk pembangunannya. Mereka sudah memiliki gambaran jalur-jalur mana yang sangat mendasar untuk dibangun serta yang mendesak untuk diperbaiki. Peneliti menanyakan kepada Bapak M. Kasir mengenai cara medapatkan Universitas Sumatera Utara 91 gambaran tentang berbagai informasi yang berguna sebagai gambaran untuk perencanaan nantinya. Beliau menjawab : “...Masyarakat adalah sumber informasi utama kita, kita akan langsung menjumpai mereka dan menanyakan tentang informasi yang kita butuhkan, kendala apa saja yang menjadi halangan dalam kehidupan mereka terutama yang bersangkutan dengan sarana dan prasarana yang ada di dusunnya. Setelah memperoleh informasi dan dirasa cukup, barulah kita mengunjungi lokasi yang akan menjadi tempat pembangunan atau yang akan di perbaiki.” Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016 Program perencanaan pembangunan fasilitas sosial dan fasilitas spiritual tidak berada ditangan Badan Permusyawaratan Desa sepenuhnya. Perencanaanpembangunan disektor ini merupakan tanggung jawab dewan kepengurusan dari masing-masing sektor. Misalnya untuk fasilitas sosial berupa lapangan olah raga.Program perencanaan pembangunan di sektor ini merupakan tanggung jawab dari Karang Taruna, karena merekalah yang berhak membuat program perencanaan pembangunan di sektor ini. Bapak Ahmad Helmi, SH selaku wakil ketua BPD mejelaskan hubungan antara karang taruna mengatakan : “...Biasanya karang taruna mempunyai rencana sendiri dan sudah mempunyai gambaran yang baik tentang apa yang akan dilakukan, mereka datang kepada BPD biasanya hanya meminta pertimbangan atau masukan tentang rencana yang akan mereka laksanakan. Mereka hanya berkewajiban memberikan laporan yang terperinci kepada Badan Permusyawaratan Desa terhadap program yang mereka buat.” Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016 Untuk pembangunan fasilitas peribadahan yang ada di desa Kepala Sungai sudah memiliki kenaziran tersendiri. Merekalah yang berhak untuk membuat program perencanaan pembangunan mesjid yang menjadi tanggung jawab masing-masing.Kewajiban mereka hanyalah melaporkan program Universitas Sumatera Utara 92 perencanaan yang mereka buat kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk mendapatkan persetujuan. Biasanya program perencanaan pembangunan yang disusun oleh penanggung jawab dimasing-masing sektor ini akan disetujui oleh Badan Permusyawaratan Desa apabila memang perencanaan yang disepakati bersama. Namun dengan tetap melakukan pertimbangan terhadap fasilitas lainnya yang lebih diutamakan untuk dibangun, jika tidak terlalu penting maka dana yang ada akan dimanfaatkan untuk hal yang lebih utama, misalnya irigasi untuk kemajuan pertanian di desa Kepala Sungai. Peneliti menanyakan kepada Bapak Masriadiapakah kerjasa masing – masing sektor dengan BPD berjalan baik. Beliau menanggapi : “... Sampai saat ini hubungan antara BPD dan sektor lain berjalan baik, karena pada dasarnya mereka menjalalankan seuatu yang bermanfaat untuk mereka, dan BPD mempunyai tugas untuk memberikan masukan apabila diperlukan dan tentu saja menentukan apakah perencanaan bisa di terima atau tidak.” Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016

4.6. Prosedur Proyek Desa Melalui APBD