29
3.5.3 Pembuatan Simplisia Daun dan Biji Kelor
Sampel yang telah diperoleh, dibersihkan dari kotoran-kotoran dicuci dengan air ledeng yang mengalir dan ditiriskan. Sampel dikeringkan di lemari
pengering dengan suhu 40 C hingga kering lalu ditimbang sebagai berat kering.
Selanjutnya simplisia diblender dan disimpan dalam kantung plastik.
3.5.4 Penentuan Karakteristik Simplisia
Penentuan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik, pemeriksaan mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari yang larut
dalam air, penetapan kadar sari yang larut dalam etanol, penetapan kadar abu total dan penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam Ditjen, POM., 1995;
Kemenkes, RI., 2011.
3.5.4.1 Pemeriksaan Makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan pada tumbuhan segar dan simplisia kering yang meliputi pemeriksaan bentuk, bau, rasa dan warna Ditjen, POM.,
1995.
3.5.4.2 Pemeriksaan Mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan pada tumbuhan segar dan serbuk simplisia daun dan biji kelor. Daun dan biji kelor segar diiris tipis secara
melintang diletakkan diatas kaca objek yang telah ditetesi dengan larutan kloralhidrat dan tutup dengan kaca penutup, kemudian diamati di bawah
mikroskop. Begitu juga dengan serbuk simplisia yang ditaburkan diatas kaca objek yang telah ditetesi dengan larutan kloralhidrat dan tutup dengan kaca
penutup, kemudian diamati di bawah mikroskop Ditjen, POM., 1995.
30
3.5.4.3 Penetapan Kadar Air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluen. Alat terdiri dari labu alas bulat 500 ml, alat penampung, pendingin, tabung
penyambung dan tabung penerima. Cara penetapan:
Sebanyak 200 ml toluen dan 2 ml air suling dimasukkan ke dalam labu alas bulat, didestilasi selama 2 jam. Toluen didinginkan dan volume air pada
tabung penerima dibaca. Ke dalam labu alas bulat dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, lalu dipanaskan hati-hati selama 15
menit. Setelah toluen mulai mendidih, kecepatan tetesan diatur, kurang lebih 2 tetes tiap detik hingga sebagian besar air tersuling dan selanjutnya kecepatan
penyulingan dinaikkan hingga 4 tetes tiap detik. Didestilasi selama 2 jam lalu toluen dibiarkan mendingin. Bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen yang
telah dijenuhkan. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluen
memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Kadar air dihitung dalam persen Kemenkes, RI., 2011.
3.5.4.4 Penetapan Kadar Sari yang Larut dalam Air
Sebanyak 5 g serbuk simplisia dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air-kloroform 2,5 ml kloroform dalam air suling sampai 1 l memakai labu
bersumbat sambil dikocok sesekali selama 6 jam pertama, dibiarkan selama 18 jam kemudian disaring. Sebanyak 20 ml filtrat diuapkan sampai kering dalam
cawan dangkal yang berdasar rata yang telah dipanaskan dan ditara. Sisa dipanaskan pada suhu 105°C sampai bobot tetap. Kadar sari yang larut dalam air
31 dihitung dalam persen terhadap bahan yang telah dikeringkan Kemenkes, RI.,
2011.
3.5.4.5 Penetapan Kadar Sari yang Larut dalam Etanol