.82 Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Data Deskriptif Statistik

Untuk memberikan gambaran dan informasi mengen ai datavariabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistic deskriptif ini melinuti nilai rata-rata mean,jumlah data Qrl dan standar deviasi dari dua variabel independen yaitu gross prortt ntargin, net profit margin , return on asser sebagai variabel yang mempengaruhi opercrtirrg ptJit morgin pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation OPM GPM NPM DER Valid N listwise 40 40 40 40 40 1.00 -.61 -.40 -.19

4.00 .82

.63

42.15 2.4132

.1266 .0878 6.0581 1.14643 .27813 26742

10. 98785 Sumber : Dari Hasil pengolahan SPSS 2012

Berikut ini perincian data delkreptif yang telah diolah: a. variabel operating profit margin opM memiliki nilai minimum 1,00; nilai maksimum 4,00; nilai rata-rata operating profit margin OPM sebesar 2,4132 dengan standar deviasi 1.14643 dan jumlah observasi sebanyak 40 sampel. Universitas Sumatera Utara b. Variabel gross prafit margin GPM memiliki nilai minimum -0,61; nilai maksimum 0,82; nilai rata-rata 0,1266 dengan standar deviasi sebesar 0.278I3 dan jumlah observasi sebanyak 40 sampel c. Variabel net profit margin NPM memiliki nilai minimum -0,40; nilai maksimum 0,63; nilai rata-rata 0,0876 dengan standar deviasi 0,26742 dan jumlah observasi sebanyak 40 sampel. d. Variabel return on asset ROA memiliki nilai minimum 0,02; nilai maksimum 0,39; nilai ruta-rata 0,1066 dengan standart deviasi 0.10011 dan jumlah observasi sebanyak 40 sampel.

4.1.2 Pengujian Asumsi Klasik

4.1.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal serta untuk menghindari bias dalam model regresi. Penggujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Sminov K-S, dengan membuat hipotesis: H H : data residual berdistribusi normal a Apabila signifikansi lebii besar dari 0,05 maka diterima, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. : data residual tidak berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Dari hasil pengelorahan data, diperoleh variabel kepemilikan saham institusi, GPM, NPM dan RoA terdistribusi secara normal dengan nilai signifikan sebesar A,928 0,05 maka Ho diterima Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uii asumsi klasik lainnya Untuk lebih jelas berikut ini turut dilampirkan grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati nonnal, dari grafik histogram di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness kiri maupun menceng kanan. Demikian pula dehgan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Menurut Ade dkk ea07:29normalitas data dapat menggunakan normal P- Plot data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar disekitar diagonal. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.

4.1.2.2 Uji Multikolonieritas

Adanya Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor YIF.Batas dari tolerance value dibawah 0,01 atau nilai VIF diatas 10, maka terjadi problem multikolinearitas Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Dari data pada tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas dengan dasar nilai VIF untuk setiap variabel independen tidak ada yang melebihi 10 dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0.1, hal ini dapat ilihat dari nilai tolerance GPM sebesar 0,987; NpM sebesar 0,403 dan RoA sebesar 0,406 tidak kurang dari 0,1 dan nilai VIF GpM sebesar 1,013; NpM sebesar 2,481 dan ROA sebesar 2,462 iiaat melebihi 10. Maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regresi berganda.

4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah gnelihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1 Jika pola tertentu, sperti titik-titik yang teratur maka telah terjadi heteroskedastisitas, Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.675 3.993 .670 .507 GPM .001 .056 .002 .013 .989 .987 1.013 NPM .459 .203 .458 2.259 .030 .403 2.481 ROA .306 .291 .212 1.052 .300 .406 2.462 a. Dependent Variable: OPM Universitas Sumatera Utara 2 Jlka tidak ada pola tertentu, serta titik-titik yang menyebar tidak tertentu diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak , terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplo untuk menganalisis apakah terjadi heterskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengganti penyebaran titik-titik pada gambar. Gambar 4.3 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Dengan demikian, model ini layak dipakai untuk memprediksi kebijakan pendanaan pada perusahaan food andrbeverage yang terdaftar di bursa efek indonesia berdasarkan masukan variabel independen GPM, NPM dan ROA Universitas Sumatera Utara

4.1.2.4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi yang terjadi di antara anggota-anggota dari serangkaian obserrasi yang berderetan waktu apabila datanya time series atau korelasi antara tempat berdekatan apabila cross sectional. Tabel 4.4 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson dimens ion0 1 .636 .404 a .354 17.22268 2.044 a. Predictors: Constant, ROA, GPM, NPM b. Dependent Variable: OPM Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Hasil uji autokorelasi diatas menunjukkan nilai R sebesar 0,636 menunjukkan bahwa koralasi yang kecil yaitu 63,6. Nilai adjust R sguare sebesar 0,404 atau 40,4 mengindikasikan bahwa variasi dari kedua variable independen hanya mampu menjelaskan variabel dependen 63.6. Durbin - Watson sebesar 2,044, nilai ini akan dibandingkari dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5 jumlah sampel 20 n dan jumlah independen 4 k=4. Oleh karena nilai DW 2,765lebih besar dari batas du 1,828 dan kurang dari 4-1,828 4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif. Universitas Sumatera Utara 4.1.3 Pengujian Hipotesi Penelitian 4.1,3.1. Persamaan Regresi Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel depcnden dengan variabel independen. Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.675 3.993 .670 .507 GPM .001 .056 .002 .013 .989 NPM .459 .203 .458 2.259 .030 ROA .306 .291 .212 1.052 .300 a. Dependent Variable: OPM Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Berdasarkan hasil analisis regresi sepefii tertera pada ringkasan tabel 4.6 diatas diperoleh persamaan model regresi yang distandarkan sebagai berikut: Y = 2,675 + 0,001 X 1 - 0,459 X 2 Adapun interpretasi dari persamaan di atas adalah: +0,306X4+e 1. a = 2,675 nilai konstanta ini Lnenunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel GPM, NPM, ROA Xl : X2 :X3: 0, maka profitabilitas yang diberikan adalah 2,675 Universitas Sumatera Utara 2. b 1 koefisien regresi br ini menunjukkan bahwa setiap variabel GPM meningkat satu satuan, maka OPM akan bertambah 0,001 atau 0,01 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau ceteris paribus. = 0,001 3. B 2 nilai parameter atau koefisien regresi b = 0,459 2 4. b menunjukkan bahwa setiap variabel NPM meningkat satu satuan, maka OPM akan menurun sebesar 0,459 atau 45,9 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. 3 koefisien regresi b = 0,306 1 ini menunjukkan bahwa setiap variabel ROA meningkat satu satuan, maka OPM akan bertambah 0,306 atau 30,60 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau ceteris paribus.

4.1.3.2. Uji Signifikasi Simultan

Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan dengan uji F. Menurut Ghazali 20A6: 84 uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama tehadap variabel dependenterikat. Uji F merupakan suatu untuk Jrrg.tuh,ri apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang sihnifikan terhadap variabel dependen. Penguji ini dilakukan dengan menghitung serta membandingkan F hitung dengan F table yaitu ketentuan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Jika F hitung F Tabel dan signifikansi 5 H o Jika F diterima hitung F Tabel dan signifikansi 5 H a diterima Tabel 4.6 Hasil Uji F ANOVA Model b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 7241.066 3 2413.689 8.137 .000 a Residual 10678.345 36 296.621 Total 17919.411 39 a. Predictors: Constant, ROA, GPM, NPM b. Dependent Variable: OPM Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS tersebut, dapat disirnpulkan bahwa F hitung sebesar 8,137 dan F Tabel sebesar 4,085 dengan nilai p value sebesar 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat diketahui bahwa F hitung F Tabel 8,137 4,805, H a

4.1.3.3. Uji Signifikansi Parsial

diterima dan nilai p value yaitu 0,000 0,05 artinya antara, GPM, NPM, ROA memiliki pengaruh linear terhadap ROA. Dengan kata lain, variabel-variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi jumlah OPM secara signifikan. Pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen yang nyata atau signifikan dalam model regresi dapat dilihat dengan melakukan uji t T test. Menurut Ghozali 200d: 84 uji statistik t pada dasamya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual menerangkan variabel independen Universitas Sumatera Utara Adapun kriteria penguj iannya yaitu: H o diterima jika t Hitung t Tabel H dan signifikansi 0,05 a diterima jika t Hitung t Tabel dan signifikansi 0.05 Tabel 4.7 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.675 3.993 .670 .507 GPM .001 .056 .002 .013 .989 NPM .459 .203 .458 2.259 .030 ROA .306 .291 .212 1.052 .300 a. Dependent Variable: OPM Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Berdasarkan hasil pengujian secaraparsial dapat disimpulkan bahwa: - Pengaruh GPM terhadap OPM dengan menggunakan SPSS diperoleh t Hitung , sebesar 0,013 dan t Tabel 2,026 dengan nilai p value 0,989. Karena t hitung t Tabel 0,013 2,026 dan nilai p value 0,989 0,05 dapat disimpulkan bahwa H o - Pengaruh NPM yang diukur dengan menggunakan program SPSS diperoleh t diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan GPM terhadap OPM. Hitung sebesar 2,259 dan 166.1 2,026 dengan nilai p value 0,030. Karena nilai p value 0,0300,05 dan t Tabel t tabel 2,259 2,026 maka Universitas Sumatera Utara dapat disimpulkan bahwa H o - Pengaruh ROA yang diukur dengan menggunakan program SPSS diperoleh t diterima. Hal ini menunjukkan bahwa NPM berpengaruh terhadap OPM. Hitung sebesar 1,052 dan t Tabel 2,026 dengan nilai p value 0,300 Karena nilai p value 0,3000,05 dan t Hitung t Tabel 1,5052 2,026 maka dapat disimpulkan bahwa H6 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ROA berpengaruh terhadap OPM.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil pengujian secara individual parsial diketahui bahwa modal kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas pada tingkat kepercayaan 95. Nilai adjusted R square sebesar 0,404 atau 40,4 yang mengindikasikan bahwa variasi dari profitabilitas dapat dijelaskan oleh variasi modal kerja dan investasi aktiva tetap hanya sebesar 40,4 dan sisanya 59,6 dijelaskan oleh faktor lain. Dari hasil pengujian, dapat dilihat bahwa GPM, NPM dan ROA berpengaruh terhadap OPM secara signifikansi, yang ditunjukkan dengan F Hitung sebesar 8,137 dan F Tabel sebesar 4,085 maka H a diterima dan H ditolak, dengan tingkat signifikansi 0,000 iauh lebih kecil dari 0,05 arlinya antara GPM, NPM dan ROA memiliki pengaruh linear terhadap OPM. Dengan kata lain, variabelvariabel independen secara bersama-sama mempengaruhi jumlah OPM secara signifikan. Universitas Sumatera Utara Dari hasil pengujian variabel secara parsial. variabel GPM berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hasil pengujian tersebut diperoleh melalui uji t dimana t Hitung t Tabel NPM yang berpengaruh terhadap kebijakan pendanaan secara signifikan. Hasil pengujian ini diperoleh uji t hal ini dapat dilihat dari nilai t 0,013 2,026 dengan tingkat signifikansi 0,989 0,05. Hitung t Tabel ROA yang berpengaruh terhadap kebijakan pendanaan secara signifikan. Hasil pengujian ini diperoleh uji t hal ini dapat dilihat dari nilai t 2,2592,026 serta signifikansi 0,030 0,05. Hitung t Tabel Berdasarkan hasil pengujian dengan progrem SPSS dalam penelitian ini mengenai pengaruh variabel independen yaitu GPM, NPM dan ROA terhadap variabel dependen yaitu Profitabilitas baik secara parsial maupun simultan kedua variabel tersebut berpengaruh signifikan. Selain berpengaruh, hubungan antara variabel independen dan dependen besar atau erat 1,5052 2,026 serta signifi kansi 0,3 000,05. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil disimpulkan bahwa : 1. Hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan GPM X 1 berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hasil pengujian tersebut diperoleh melalui uji t dimana t Hitung t Tabel 2. NPM X 0,0312,026 dengan tingkat signifikan 0,989 0,05, artinya GPM secara parsial berpengruh secara signifikan terhadap profitabilitas terhadap perusahaan grosir dan eceran yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95. Model kerja memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,989, artinya apabila terjadi perubahan variabel GPM sebesar 1 satuan kenaikkan OPM sebesar 0.989. 2 yang berpengaruh terhadap profitabilitas secara signifikan. Hasil pengujian ini diperoleh uji t hal ini dapat dilihat dari nilai hitung t Hitung t Tabel 3. ROA X 2,259 2,026 serta signifikan 0,030 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan NPM akan diikuti oleh kenaikkan profitabilitas, artinya apabila variabel NPM meningkat 1 satuan akan menaikkan OPM sebesar 0,030. 3 berpengaruh terhadap profitabilitas secara signifikan, hasil pengujian ini diperoleh uji t hal ini dapat dilihat dari nilai t Hitung t Tabel Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

11 85 69

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Modal Kerja dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Modal Kerja dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Modal Kerja dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 6

Pengaruh Modal Kerja dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 20

Pengaruh Modal Kerja dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Modal Kerja dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9