2.4 Kerangka Konseptual dan Hipotesis
2.4.1 Kerangka Konseptual
Modal kerja berupa dana atau modal diinvestasikan kedalam aktiva lancar yang sifatnya jangka pendek. Dalam perusahaan, modal kerja ini dipergunakan
untuk memenuhi kebutuhan operasional seperti: pembelian barang dagang, pembayaran upah guru, membayar hutang yang telah jatuh tempo, dan untuk
pembayaran lainnya. Modal kerja yang efektif sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan, apabila perusahaan kehilangan modal kerja untuk perluasan
penjualan dan meningkatkan produksinya maka kemungkinan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan profit.
Aktiva tetap merupakan investasi yang dilakukan perusahaan jangka panjang lebih dari satu tahun yang bertujuan untuk dijual kembali melainkan
untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Menurut IAI 2009:4, Arti penting profitabilitas adalah: “informasi kinerja
perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumberdaya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan. Informasi
kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Di samping itu, informasi tersebut juga
berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumberdaya”.
Berdasarkan penjelasan sebelumya maka pengaruh jumlah modal kerja dan jumlah investasi aktiva tetap terhadap profitabilitas dapat digambarkan dalam
kerangka sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H
1
H
3
H
2
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Menurut Horne dan Wachowicz 2005:308, modal kerja sebaiknya
tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan bekerja secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan. Modal kerja memiliki sifat
yang fleksibel, besar kecilnya modal kerja dapat di tambah atau di kurangi sesuai kebutuhan perusahaan. Menetapkan modal kerja yang terdiri dari kas, piutang,
persediaan harus dimanfaatkan seefisien mungkin. Perputaran modal kerja di mulai dari saat kas di investasikan dalam komponen modal kerja sampai saat
kembali menjadi kas, perputaran modal kerja yang tinggi di akibatkan rendahnya modal kerja yang ditanam dalam persediaan dan piutang. Sebaliknya, perputaran
modal kerja yang sudah jatuh temposebelum persedian dan piutang dapat diubah menjadi uang kas.
Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu diketahui bahwa modal kerja memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan profitabilitas yang berarti
semakin besar jumlah modal kerja maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Modal kerja X
1
Investasi Aktiva tetap X
2
Operating profit margin Y
Variabel independen Variabel dependen
Universitas Sumatera Utara
Investasi aktiva tetap seperti yang dikemukakan IAI 2009:17.2, ”aktiva yang dapat disusutkan sering kali merupakan bagian signifikan aktiva perusahaan,
dimana penyusutan karenanya dapat berpengaruh secara signifikan dalam menentukan dan menyajikan posisi keuangan dan hasillaba usaha perusahaan.”
Dengan kata lain bahwa penyediaan aktiva tetap yang mengalami penyusutan depresiasi akan mempengaruhi perusahaan dalam menentukan tingkat
profitabilitas. Investasi yang terlalu berat ke aktiva tetap adalah tidak menguntungkan
karena adanya beban depresiasi tahunan dan dengan berlalunya waktu aktiva tersebut akan membutuhkan biaya perbaikan yang cukup besar. Kelebihan aktiva
tetap yang tidak dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan ini berarti potensi modal atau dana telah salah dipergunakan, dengan kata lain bahwa aktiva tetap
yang mengalami penyusutan akan mempengaruhi perusahaan dalam menentukan tingkat profitabilitas. Perusahaan melakukan investasi tetap dengan harapan akan
memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut.
2.4.2 Hipotesis Penelitian