2. b
1
koefisien regresi br ini menunjukkan bahwa setiap variabel GPM meningkat satu satuan, maka OPM akan bertambah 0,001 atau 0,01
dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau ceteris paribus. = 0,001
3. B
2
nilai parameter atau koefisien regresi b = 0,459
2
4. b
menunjukkan bahwa setiap variabel NPM meningkat satu satuan, maka OPM akan menurun sebesar
0,459 atau 45,9 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.
3
koefisien regresi b = 0,306
1
ini menunjukkan bahwa setiap variabel ROA meningkat satu satuan, maka OPM akan bertambah 0,306 atau 30,60
dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau ceteris paribus.
4.1.3.2. Uji Signifikasi Simultan
Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan dengan uji F. Menurut Ghazali 20A6: 84 uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama tehadap variabel dependenterikat. Uji F
merupakan suatu untuk Jrrg.tuh,ri apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang sihnifikan terhadap variabel dependen. Penguji ini
dilakukan dengan menghitung serta membandingkan F hitung dengan F table yaitu ketentuan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Jika F
hitung
F
Tabel
dan signifikansi 5 H
o
Jika F diterima
hitung
F
Tabel
dan signifikansi 5 H
a
diterima
Tabel 4.6 Hasil Uji F
ANOVA
Model
b
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 7241.066
3 2413.689
8.137 .000
a
Residual 10678.345
36 296.621
Total 17919.411
39 a. Predictors: Constant, ROA, GPM, NPM
b. Dependent Variable: OPM
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS
tersebut, dapat disirnpulkan bahwa F
hitung
sebesar 8,137 dan F
Tabel
sebesar 4,085 dengan nilai p value sebesar 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa F
hitung
F
Tabel
8,137 4,805, H
a
4.1.3.3. Uji Signifikansi Parsial
diterima dan nilai p value yaitu 0,000 0,05 artinya antara, GPM, NPM, ROA memiliki pengaruh
linear terhadap ROA. Dengan kata lain, variabel-variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi jumlah OPM secara signifikan.
Pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen yang nyata atau signifikan dalam model regresi dapat dilihat dengan melakukan uji t T
test. Menurut Ghozali 200d: 84 uji statistik t pada dasamya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
menerangkan variabel independen
Universitas Sumatera Utara
Adapun kriteria penguj iannya yaitu: H
o
diterima jika t
Hitung
t
Tabel
H dan signifikansi 0,05
a
diterima jika t
Hitung
t
Tabel
dan signifikansi 0.05
Tabel 4.7 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 2.675
3.993 .670
.507 GPM
.001 .056
.002 .013
.989 NPM
.459 .203
.458 2.259 .030
ROA .306
.291 .212
1.052 .300 a. Dependent Variable: OPM
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Berdasarkan hasil pengujian secaraparsial dapat disimpulkan bahwa:
- Pengaruh GPM terhadap OPM dengan menggunakan SPSS diperoleh
t
Hitung
, sebesar 0,013 dan t
Tabel
2,026 dengan nilai p value 0,989. Karena t
hitung
t
Tabel
0,013 2,026 dan nilai p value 0,989 0,05 dapat disimpulkan bahwa H
o
- Pengaruh NPM yang diukur dengan menggunakan program SPSS
diperoleh t diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh positif dan signifikan GPM terhadap OPM.
Hitung
sebesar 2,259 dan 166.1 2,026 dengan nilai p value 0,030. Karena nilai p value 0,0300,05 dan t
Tabel
t
tabel
2,259 2,026 maka
Universitas Sumatera Utara
dapat disimpulkan bahwa H
o
- Pengaruh ROA yang diukur dengan menggunakan program SPSS
diperoleh t diterima. Hal ini menunjukkan bahwa NPM
berpengaruh terhadap OPM.
Hitung
sebesar 1,052 dan t
Tabel
2,026 dengan nilai p value 0,300 Karena nilai p value 0,3000,05 dan t
Hitung
t
Tabel
1,5052 2,026 maka dapat disimpulkan bahwa H6 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ROA
berpengaruh terhadap OPM.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian