Masa Kerja Penyemprot Pestisida Lama Kerja Penyemprot Pestisida Gangguan Kesehatan yang Dialami Petani Penyemprot Pestisida

dibandingkan dengan laki-laki. Meskipun demikian tidak dianjurkan wanita menyemprot pestisida, karena pada saat kehamilan kadar rata-rata kholinesterase cenderung turun. 5.1.3.Tingkat Pendidikan Penyemprot Pestisida Berdasarkan hasil penelitian di desa Pantai cermin kecamatan Tanjungpura kabupaten Langkat tingkat pendidikan formal petani penyemprot pestisida sangat beragam yaitu tingkat SD 45, SLTP 30 dan SLTA 25 sedangkan yang pernah mengikuti pelatihan mengenai penggunaan pestisida pendidikan nonformal hanya 20 dan 80 sama sekali tidak pernah mengikuti pelatihan . Tingkat pendidikan seorang petani baik formal maupun nonformal sangatlah berpengaruh dalam penggunaan pestisida. Petani yang memiliki pendidikan formal yeng lebih tinggi akan cenderung memperhatikan dan memepelajari penggunaan pestisida, sehingga dapat dihindari bahaya yang dapat ditimbulkan pestisida tersebut. Sedangkan petani yang memiliki pendidikan non formal banyak pengetahuan tentang pestisida didapat melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang khusus untuk hal tersebut, sehingga masayarakat petani akan mengatahui pengguanaan pestisida yang baik dan tidak membahayakan kesehatan.

5.1.4. Masa Kerja Penyemprot Pestisida

Masa kerja petani penyempot pestisida di desa Pantai cermin kecamatan Tanjungpura kabupaten Langkat 5 tahun 15, 5-10 tahun 45 dan 10 tahun 40. Semakin lama seseorang menggunakan pestisida maka akan semakin banyak pemaparan zat-zat pestisida tersebut terkena terhadap tubuhnya. Hal ini akan berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh. Pemeparan zat-zat pestisida Universitas Sumatera Utara tersebut biasanya untuk jangka pendek tidak terlalu bengaruh pada kesehatan, tetapi untuk jangka panjang dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit seperti penyakit pernafasan dan timbulnya penyakit kanker.

5.1.5. Lama Kerja Penyemprot Pestisida

Lama kerja dalam sehari penyemprotan pestisida di desa Pantai cermin kecamatan Tanjungpura kabupaten Langkat adalah sebagai berikut 2 jam 45, 3 jam 30 dan 4 jam 25 . Petani penyemprot yang bekerja lebih dari 3 jam memiliki resiko keracunan sangat besar. Hal ini disebabkan tubuh mengalami kelelahan dan ditambah dengan pestisida yang terkena dengan kulit maupun baju jika terlalu lama akan diserap oleh tubuh. Arisman, 2004 menyatakan penyemprotan sebaiknya tidak lebih dari 3 jam, bila melebihi maka resiko keracunan akan semakin besar. Seandainya masih harus menyelesaikan hendaknya istirahat dulu untuk beberapa saat.

5.1.6. Gangguan Kesehatan yang Dialami Petani Penyemprot Pestisida

Petani penyemprot pestisida di desa Pantai cermin kecamatan Tanjungpura kabupaten Langkat 95 pernah mengalami gangguan kesehatan dan hanya 5 yang tidak mengalami gangguan kesehatan selama penyemprotan pestisida. Hal ini berkaitan dengan alat pelindung diri yang dipakai oleh petani seperti dari hasil wawancara dengan petani memang 95 petani menggunakan alat pelindung diri, tetapi semuanya tidak ada yang lengkap sesuai dengan standar yang seharusnya. Selain itu petani ada yang merokok pada saat melakukan penyemprotan. Hal ini dapat mengakibatkan risiko keracunan terhadap pestisida akan lebih besar karena kholinesterase di dalam darah akan normal kembali membutuhkan waktu 310 jam. Pemaparan pestisida pada tubuh manusia dengan frekuensi yang sering dan Universitas Sumatera Utara dengan interval waktu yang pendek menyebabkan residu pestisida dalam tubuh manusia menjadi lebih tinggi. Mariani R, dkk, 2005.

5.1.7. Jenis Pestisida yang Digunakan