ukuran 17 liter serta 30 ml 3 tutup kemasan ukuran 10 ml dan 30 gram 3 sendok makan untuk tanki ukuran 14 liter. Dosis pestisida yang tidak sesuai
anjuran dapat menjadi penyebab keracunan pada petani dan lebih berbahaya lagi apabila pestisida dengan dosis yang tidak sesuai tersebut dicampur bersama akan
menimbulkan efek dari bahan aktif masing-masing pestisida tersebut apabila masuk dalam tubuh petani Soemirat J, 2003. Efek tersebut antara lain efek adisi
efek dari masing-masing bahan aktif, efek sinergis efek yang lebih besar dari masing-masing bahan aktif dan efek antagonis efek berkurangnya bahan aktif
yang satu diikuti dengan peningkatan efek bahan aktif yang lain Satyawirawan S, 2008.
Gambar 1 : Petani menakar dosis pestisida
5.1.10. Frekuensi Penyemprotan Pestisida
Hasil penelitian dari 20 orang responden di desa Pantai cermin sebanyak 15 petani penyemprot pestisida dalam waktu satu bulan melakukan
Universitas Sumatera Utara
penyemprotan pestisida satu kali dan 85 melakukan penyemprotan pestisida sebanyak 2-3 kali dalam satu bulan. Semakin banyak waktu istirahat seseorang
untuk tidak melakukan kontak langsung dengan pestisida maka resiko keracunannya juga akan semakin rendah hal ini sesuai dengan pernyataan
Mariani 2005, yang menyatakan Semakin sering seseorang melakukan penyemprotan, maka semakin tinggi pula resiko keracunannya. Penyemprotan
sebaiknya dilakukan sesuai dengan ketentuan. Waktu yang dianjurkan untuk melakukan kontak dengan pestisida maksimal 2 kali dalam seminggu.
Secara tidak langsung kegiatan petani yang mengurangi frekuensi menyemprot dapat mengurangi terpaparnya petani tersebut oleh pestisida. Ini
sesuai dengan pendapat Mariani R, Iwan D, Nani S 2005 42 yang mengatakan istirahat minimal satu minggu dapat menaikkan aktivitas kholinesterase dalam
darah pada petani penyemprot. Istirahat minimal satu minggu pada petani keracunan ringan dapat menaikkan aktivitas kholinesterase dalam darah menjadi
normal 87,50.
5.1.11. Waktu Penyemprotan Pestisida
Waktu penyemprotan pestisida yang dilakukan oleh petani di Desa pantai Cermin kecamatan Tanjungpura dari 20 responden 40 menyemprot di jam
08.00-10.00 WIB dan 60 jam 10.00-16.00 WIB.
Waktu paling baik penyemprotan dilakukan pada pukul 08.00 -10.00 atau sore hari pukul 15.00 -18.00 WIB. Hal ini di sebabkan pada saat jam tersebut terik
matahari tidak terlalu panas karena jika terik panas matahari yang terlalu tingggi penyemprot akan mengeluarkan banyak keringat sehingga dapat meningkatkan resiko
keracunan akan pestisida selain itu juga hembusan angin pada jam tersebut lebih tenang.
Universitas Sumatera Utara
Penyemprotan pestisida pada umumnya menggunakan tanki 17 liter yang dilakukan untuk sekali semprot. Untuk penyemprotan selanjutnya tanki semprot
diisi kembali proses ini membutuhkan waktu 30 menit. Petani umumnya membutuhkan ukuran tanah seluas 1500 m persegi.
5.1.12. Tindakan Penyemprot Terhadap Arah Angin