Umur Penyemprot Pestisida Jenis Kelamin

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Tindakan Petani Penyemprot Pestisida

Sesuai dengan tujuan penelitian, yang dibahas dalam bab ini adalah tindakan penyemprot pesetisida berdasarkan umur, tingkat pendidikan petani penyemprot pestisida, masa kerja, lama kerja per hari, gangguan kesehatan yang dialami saat bekerja, jenis pestisida, dosis pestisida, tindakan penyemprot pestisida dalam mencampur pestisida, frekuensi penyemprotan, waktu penyemprotan pestisida, posisi petani terhadap arah angin dan penggunaan alat pelindung diri.

5.1.1. Umur Penyemprot Pestisida

Usia petani penyemprot pestisida di desa Pantai cermin kecamatan Tanjungpura kabupaten Langkat 37 tahun 50 dan 37 tahun 50 . Usia sangat berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh, semakin tua usia seseorang maka fungsi metabolisme tubuhnyapun akan semakin menurun. Menurut Arisman, 2004 usia juga berkaian dengan kekebalan tubuh dalam mengatasi tingkat toksitas suatu zat, semakin tua umur seseorang maka efektifitas sistem kekebalan didalam tubuh akan semakin berkurang.

5.1.2. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di desa Pantai cermin kecamatan Tanjungpura kabupaten Langkat, responden laki-laki 15 orang dan responden perempuan 5 orang. Menurut Arisman 2004 menyatakan Kadar kholin bebas dalam plasma laki-laki dewasa normal rata- rata sekitar 4,4μgml. Kaum wanita rata-rata mempunyai aktifitas khlinesterase darah lebih tinggi Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan laki-laki. Meskipun demikian tidak dianjurkan wanita menyemprot pestisida, karena pada saat kehamilan kadar rata-rata kholinesterase cenderung turun. 5.1.3.Tingkat Pendidikan Penyemprot Pestisida Berdasarkan hasil penelitian di desa Pantai cermin kecamatan Tanjungpura kabupaten Langkat tingkat pendidikan formal petani penyemprot pestisida sangat beragam yaitu tingkat SD 45, SLTP 30 dan SLTA 25 sedangkan yang pernah mengikuti pelatihan mengenai penggunaan pestisida pendidikan nonformal hanya 20 dan 80 sama sekali tidak pernah mengikuti pelatihan . Tingkat pendidikan seorang petani baik formal maupun nonformal sangatlah berpengaruh dalam penggunaan pestisida. Petani yang memiliki pendidikan formal yeng lebih tinggi akan cenderung memperhatikan dan memepelajari penggunaan pestisida, sehingga dapat dihindari bahaya yang dapat ditimbulkan pestisida tersebut. Sedangkan petani yang memiliki pendidikan non formal banyak pengetahuan tentang pestisida didapat melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang khusus untuk hal tersebut, sehingga masayarakat petani akan mengatahui pengguanaan pestisida yang baik dan tidak membahayakan kesehatan.

5.1.4. Masa Kerja Penyemprot Pestisida