Upaya-upaya meningkatkan Minat mahasiswa

commit to user 17 emosional yang tidak menyenangkan melemahkan minat dan sebaliknya, bobot emosional yang menyenangkan menguatkan minat. g. Minat dan egosentris Minat berbobot egosentris jika seseorang terhadap sesuatu baik manusia maupun barang mempunayi kecenderungan untuk memilikinya. Dari beberapa pendapat diatas, indikator-indikator minat pada penelitian ini adalah: 1. Adanya perhatian terhadap praktik klinik 2. Adanya ketertarikan untuk mau menerapkan ilmu yang didapat dalam praktik di lahan 3. Adanya harapan yang tinggi terhadap kompetensi asuhan kebidanan ibu hamil 4. Adanya kebanggaankepuasan yang berorientasi pada keberhasilan

2.1.3 Upaya-upaya meningkatkan Minat mahasiswa

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat yang timbul. Menurut Slamet 1988, suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Dapat pula dimanisfestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Seseorang yang commit to user 18 minat terhadap objek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek tertentu. Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu yang dipelajari dan mempengaruhi pekerjaan selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu. Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki uantuk dapat mempelajari hal tersebut. Asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajari sesuatu Slamet, 1988. Mengembangkan minat bidan pada kegiatn praktek klinik ,khususnya untuk melaksanakan standart pemeriksaan kehamilan pada dasarnya adalah membantu mahasiswa dalam bekerja lebih profesional dan lebih tenang. Proses ini berarti menunjukkan pada mahasiswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan. Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu objek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat yang telah ada Slamet, 1988. Di samping memanfaatkan minat yang telah ada, Tammer dalam Slamet 1988 menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri sendiri.Ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai hubungan antara suatu bahan commit to user 19 pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pelajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi mahasiswa dimasa yang akan datang. Roijjakkers dalam Slamet 1988 berpendapat bahwa untuk menimbulkan minat-minat baru, dapat dicapai dengan cara menghubungkan bahan pengajaran dengan berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan. Bila usaha-usaha di atas tidak berhasil, pengajar dapat memakai insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Insentif merupakan alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukannya atau tidak dilakukannya dengan baik. Menurut Efendi dalam Darmawan 2007, minat dapat ditimbulkan dengan cara: a. Membangkitkan suatu kebutuhan, misalnya kebutuhan untuk menghargai, keindahan, pekerjaan, dan mendapatkan penghargaan. b. Menghubungkan dengan pengalaman-pengalaman yang lampau. c. Memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik karena mengetahui kesuksesan yang diperoleh akan menimbulkan kepuasan.

2.1.4 Metode Pengukuran Minat

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMPETENSI DENGAN PERILAKU MAHASISWA D III KEBIDANAN DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK ASUHAN PERSALINAN NORMAL

0 8 111

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PENCAPAIAN TARGET KOMPETENSI PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA PRODI D3 KEBIDANAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN TAHUN 2009 2010

0 4 81

PENGARUH METODE BED SIDE TEACHING TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN I DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR PRA KLINIK II MAHASISWI DIII KEBIDANAN (DI STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO).

0 0 2

HUBUNGAN MINAT, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PENCAPAIAN TARGET KOMPETENSI PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN PADA MAHASISWA SEMESTER VI PRODI DIII KEBIDANAN STIKES ABI SURABAYA.

0 0 1

HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI PRAKTIK KLINIK DENGAN HASIL EVALUASI ROTASI I PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN II MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN.

0 0 12

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAPPENGETAHUAN PEMASANGAN KONTRASEPSI IUD (PRODI D III KEBIDANAN STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO).

0 0 14

Praktek klinik kebidanan Dalam upaya pencapaian kompetensi Mahasiswa Pada asuhan kebidanan ibu bersalin 81

0 11 86

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN HAMIL PADA MAHASISWA PRODI D-III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

0 0 10

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENJADI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA MAHASISWA SEMESTER II PRODI DIII KEBIDANAN (STUDI DI STIKes ICMe JOMBANG) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 11

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENJADI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA MAHASISWA SEMESTER II PRODI DIII KEBIDANAN (STUDI DI STIKes ICMe JOMBANG) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 9