commit to user
B. Analisis Swot dan Strategi Pengembangan Obyek Pariwisata
Pengging oleh dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali
Pariwisata merupakan
salah satu
sektor strategis
bagi perekonomian daerah Kabupaten boyolali yang apabila dikembangkan
akan membuka peluang yang dapat mendorong kesejateraan masyarakat Kabupaten Boyolali khususnya pada masyarakat di dekat daerah obyek
pariwisata. Dalam pembahasan ini akan dibahas strategi pengembangan Obyek Pariwisata Pengging. Dalam pengembangan Obyek Pariwisata
Pengging pemerintahan kabupaten boyolali memberikan kewenangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, karena dinas ini
yang berkompeten untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang kepariwisataan seni, dan budaya termasuk dalam mengambil
kebijakan dalam bidang kepariwisataan. Dalam upaya pengembangan Pariwisata Pengging dibutuhkan
suatu strategi yang tepat yang didasarkan pada kondisi internal dan eksternal Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali dan
Obyek Pariwisata Pengging yang selalu berubah dengan cepat serta tidak terlepas dari misi dan visi yang diemban DISPARBUD . Sesuai dengan
pendapat para ahli Argrys, minzberg, steiner dan miner yang menyatakan strategi merupakan respon terus menerus maupun adaptif terhadap peluang
dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi dikutip dari Freddy Rangkuti, 2008 :4.
commit to user Dari pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa di dalam
pengembangan obyek pariwisata pengging oleh dinas pariwisata dibutuhkan starategi dengan analisis lingkungan internal kelemahan
weaknessesWdan kekuatan StrengthS serta lingkungan eksternal peluang OpportunityOdan ancaman ThreatT atau sering disebut
dengan analisis SWOT.
B. 1 Analisis Factor Lingkungan DISPARBUD 1. Factor lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan situasi dan kondisi dalam organisasi yang saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan dan
tugas suatu organisasi. Analisa lingkungan internal ini bertujuan untuk mengidentifikasikelemahan dan kekuatan DISPARBUD yang merupakan
aspek untuk membantu dan menghalangi pencapaian misi dan visi DISPARBUD. Factor internal DISPARBUD yang dianalisa adalah sebagai
berikut
a. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan hal yang komplek untuk dimiliki karena keberadaan SDM merupakan sebagai
pelaku utama dalam melaksanakan aktifitas dalam organisasi . Dalam analisa SDM DISPARBUD dapat dilakukan pada dua aspek yaitu segi
kualitas dan segi kuantitas yang dimiliki.
commit to user
1 Segi kualitas SDM
Kualitas pegawai umumnya diukur dari tingkat pendidikan dan pengalaman kerja pegawai. Untuk kualitas dari SDM DISPARBUD
Kabupaten boyolali belum optimal jika dilihat dari segi pendidikan akan tetapi jika dilihat dari pengalaman kerja ada sebagian pegawai
yang mempunyai masa kerja yang lebih dari lima tahun. Sesuai dengan bapak Tubinu S. Sos selaku kepala sub bagian
umum dan kepegawaian “ memang mas jika dilihat dari tingkat pendidikan SDM yang kita
miliki mempunyai kualitas yang kurang karena masih banyak terdapat dari pegawai kita yang berpendidikan rendah dan
walaupun ada yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi masih banyak terdapat yang tidak sesuai dengan lulusan dan
penempatanya wawancara 12 oktober 2010”
Hal tersebut didukung oleh data tentang tingkat pendidikan pagawai DISPARBUD. Berikut ini perincian Pegawai Disparbud
Tabel 4.2 Tingkat pendidikan Pegawai DISPARBUD
Status SD SMP SMA
SMK D3 S1 S2
a. PNSCPNS b. PTT
1 3
1 15
21 42
5 4
29 1
4 -
Jumlah Pejabat Struktural 18 orang terdiri dari
commit to user · Esselon IIb : 1 orang
· Eselon III a : 5 orang · Eselon IV a : 18 orang
Dari table diatas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai yang mempunyai pendidikan sebagian besar adalah SMA atau SMK
sebanyak 63 orang dan disusul dengan S1 yang berjumlah 30 orang. Tetapi dari sekian bnayak pegawai tersebut semua jabatan struktural
dijabat oleh pegawai yang berpendidikan sarjana dan untuk yang berpandidikan
SD-SMKSMA hanya
pegawai yang
bersifat operasional. Semua itu termasuk staf UPT Pengging, untuk lebih
rincinya dapat dilihat dalam table sebagai berikut
Tabel 4.3
commit to user
Tabel Pendidikan Staf UPT PEngging
Dilihat dari tingkat pendidikanya dapat dikatakan bahwa kualitas SDM yang dimiliki oleh DISPARBUD dan UPT Pengging masih kurang
baik.
2 Segi Kuantitas SDM
no nama
pendidikan S2
S1 SMA SMP Jabatan
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Sri Waliyanto Msi Siti Kostiyah SE
Saptono SE Supriyadi SE
Purwadi Sutiman
Joko Mulyono Kirman
Sri Suwarni Mardiningsih
Priyono Slameto
S2 Si
SI S1
SMA SMA
SMA SMA
SMA SMA
SMP SMP
Kepala UPT
Kasi TU Staf
Staf Staf
STaf Staf
Staf Staf
Staf Staf
Staf
1 3
6 2
12
commit to user Jumlah pegawai DISPARBUD Kabupaten Boyolali sebanyak
Jumlah SDM dinas Pariwisata dan Kabupaten Boyolali terdiri dari 136 orang dengan komposisi PNS 57 orang, CPNS 4 orang, PTT 65 orang.
Dari jumlah pegawai yang 136 orang tersebut dirasakan sudah sangat mewadai mengingat tugas-tugas dan tujuan yang ada
b, Sumber daya Keuangan
sumber daya keuangan merupakan sumber daya pendukung yang sangat penting dalam berjalanya organisasi di dalam membiayai aktivitas
organisasi dan program-program kerja yang disusun oleh DISPARBUD. Sumber daya keuangan Disparbud diperoleh sepenuhnya dari APBD
Kabupaten Boyolali. hal ini dikemukakan oleh Dra. Kristiana Purwanti selaku Sekretariat DISPARBUD
“selama ini alokasi dana yang diterima DISPARBUD memang berasal dari Alokasi APBD kabupaten Boyolali saja mas, untuk
sumber dana yang lain selama ini memang belum adamas, sehingga dengan dana yang terbatas harus dapat manfaatkan tepat
dengan sasaran”wawancara 12 Oktober 20100.
Hasil dari wawancara terebut didukung dengan rincian table sebagai berikut
Tabel 4.4 Rincian Anggaran Non Rutin Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali untuk Obyek
Pariwisata Pengging tahun 2006-2010
commit to user Memang hal tersebut sangatlah memprihatinkan dengan hanya
dana dari APBD tidaklah mungkin cukup untuk membiayai terhadap
no Rincian Penggunaaan
tahun Biaya
1 2
3 4
5 6.
7. 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 Saparan Pengging
Padusan Rehailitasi obyek pariwisata
Pengembangan obyek wisata pengging Pemasyarakatan sapta pesona
Saparan Pengging Padusan
Rehabilitasi padmanegara Pengadaan alat kesenian
Saparan Pengging Padusan
Pemberdayaan peran masyarakat pengging
Saparan Pengging Padusan
Rehabilitasi makam pamonegoro Padusan
Saparan 2006
2006 2006
2007 2007
2007 2007
2008 2008
2008 2008
2009 2009
2009 2009
2010 2010
21.828.000 12.260.000
100.000.000 800.000.000
10.000.0000 22.500.000
20.000.000 150.000.000
25.000.000 23.500.000
25.000.000
30.000.000 25.000.000
23.500.000 100.000.000
25.000.000 21.000.000
jumlah 1.425.088.0000
commit to user kebutuhan DISPARBUD dan pengembangan obyek Pariwisata terutama
Obyek Paeriwisata Pengging. Akan tetapi hal tersebut bukan berarti DISPARBUD tidak memiliki penerimaan dana. Disparbud sebenarnya
memiliki penerimaan dana yang berasal dari retribusi tempat rekreasi, akan tetapi dana tersebut tidak dikelola langsung oleh DISPARBUD
melainkan disetorkan langsung dan dikelola oleh DIPENDA Kabupaten Boyolali . berikut ini adalah pendapatan dari Pariwisata Pengging tiga
tahun terakhir
Tabel 4. 5 Table pendapatan Obyek Pariwisata Pengging
c. Sarana dan Fasilitas
Sarana dan fasilitas merupakan pendukung bagi kelancaran aktifitas organisasi. Sarana yang memadai akan mempelancar aktifitas
organisasi dan sebaliknya sarana yang tidak memadai akan menghambat jalanya proses organisasi, hal itupun juga akan terjadi dalam Disparbud.
Sarana yang dimiliki Disparbud dapat dilihat dalam table sebagai berikut
no Tahun
Target Realisasi
Persentase 1
2008 140.500.000
151.152.000 111,85
2 2009
152.000.000 155.354.000
100,21 3
2010 156.000.000
159.000.000 100,25
commit to user
Tabel 4.6 Sarana dan Prasara DISPARBUD
no Barang
tidak bergerak
Jumlah Barang bergerak jumlah
Tanah Bangunan air
Instalasi Jaringan
Bangunan gedung 8
4 38
3 43
Alat-alat besar Alat-alat angkutan
Alat kantor dan rumah tangga
Alat studio Alat kedokteran
Alat keamanan 5
15 1014
61 4
78
Dari sarana yang dimiliki Disparbud diatas masih terdapat sarana yang masih kurang di dalam mendukung aktivitas organisasi, seperti yang
diungkapkan ibu Kristiana Puwanti “ memang mas kami memiliki sarana kantor dan rumah tangga
sebanyak 1014 unit tapi itu sebagian besar berupa sarana yang tidak dapat mendukung aktifitas para pegawai disini, dan untuk sarana yang
penting bagi jalanya aktifitas masih terdapat kekurangan seperti computer mas, kami hanya memilki kurang dari sepuluh computer mas,
dan itu hanya terdapat satu computer yang dapat digunakan bagi internet. Dan semua computer itu hanya terdapat dim kantor pusat
sedangkan untuk kantor UPT seperti Kantor UPT pengging tidak ada computer jadi semuanya masih manual , hal itu sangat menghambat
kerja pegawai terutama dalam dokumentasi atau pengarsipan”
Sedangkan untuk sarana di dalam Objek Pemandian Pengging sendiri sebenarnya sudah mendukung aktifitas para wisatawan hal itu
commit to user dapat terlihat dari kondisi sarana dan fasilitas yang ada sangatlah
mencukupi akan tetapi dalam perawatanya sangat memprihatinkan. Hal itu diungkapkan oleh bapak Sri Waliyanto
“ sarana dan fasilitas pariwisata di Pengginng sebenarnya sudah memadai mas setelah adanya revitalisasi dan rehabilitasi akan tetapi
kuarngnya perawatan dari sarana dan fasilitas tersebut membuat terdapat sarana dan fasillitas yang rusak sehingga tidak dapat
digunakan”
Pernyataan tersebut didukung dengan data sebagai berikut
Tabel 4.7 Tabel sarana dan Prasarana obyek Pemandian Pengging
no jenis
Jumlah 1
Kamar mandi a.
Umbul sungsang 4
b. Umbul ngabean
6 c.
Umbul nganten 6
d. Umbul ngendad
- e.
Makam Yosodipuro 5
2 Tempat ganti pakaian
a. Umbul sungsang
2 b.
Umbul ngabean 3
c. Umbul siramandalem
3 d.
Umbul ngendad -
4 Tempat aula pertunjukkan
1 5
Tempat olahraga 2
commit to user
d. Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan salah satu aspek internal yang kadang tidak diperhatikan keberadaanya, padahal budaya organisasi
merupakan sangat
berpengaruh terhadap
organisasi. Di
dalam DISPARBUD kabupaten Boyilali akan dianalisa mengenai etos kerja para
pegawai. Semangat etos kerja dapat diukur dari tingkat kehadiran dan disiplin pegawai dalam menjalankan tugasnya. Secara umum semangat
kerja pegawai DISPARBUD cukup baik , hal itu diungkapkan oleh Ibu Kristina Purwanti
“ semangat kerja para pegawai relative sudah baik mas, hal itu dapat dilihat dari tingkat kedisiplinan dan intensitas kehadiran pegawai.
Kalaupun ada pegawai yang keluar dan tidak masuk pasti ijin dahulu atau ada kerja lapangan yang diberikan oleh dinas” wawancara 12
oktober 2010
Hal itu sesuai dengan yang diungkapkan bapak Sri Waliyanto selaku Kepala UPT Pengging
“ untuk staf UPT Pengging Sendiri juga mempunyai semangat kerja yang tinggi hal itu dilihat dari tingkat kehadiran para staf setiap hari
padahal dalam UPT ini tidak ada hari libur, dan apabila tidak bisa datang pasti selalu meminta ijin kepada dinas dan kemudian memberitahu
saya sebagai kepala UPT di sini, selain absen di dinas di UPT sini pun juga saya adakan absen sebagai laporan ke dinas, hal itu saya lakukan
untuk menghindari ketidakdisiplinan pegawai”
e. Kegiatan Pemasaran dan Promosi Pariwisata
Kegiatan pemasaran
pariwisata meliputi
kegiatan untuk
mempengaruhi , menghimbau dan merayu wisatawan atau konsumen agar datang ketempat pariwisata. tujuan dari pemasran adalah agar para
commit to user wisatawan membeli produk industry pariwisata baik berupa jasa atau
barang. Unttuk pemasaran obyek pariwisata pengging penulis membatasi
pemasaran pariwisata menjadi dua yaitu promosi pariwisata pengging serta pelayanan dan informasi pariwisata. hal ini seperti yang djelaskan Drs. M
Basuni selaku seksi Promosi dan Informasi “ untuk pemasaran obyek wisata pengging kami hanya melakukan
promosi dan memberikan informasi pariwisata obyek pengging maupun even-even yang akan dilaksanakan di obyrek pariwisata Pengging”
wawncara 13 Oktober 2010
Kegiatan promosi sangatlah penting untuk memperkenalkan obyek pariwisata pengging ke seluruh masyarakat luas baik itu di dalam
kabupaten Boyolali maupun di luar kabupaten boyolali. di dalam melaksanakan kegiatan promosi pariwisata pengging DISPARBUD telah
menyiapkan bahan-bahan informasi pariwisata pengging. Untuk promosi sendiri diakui promosi pariwisata Pengging kurang optimal karena masih
terbatas ruang dan waktunyamasih terbatas.
f. Pengelolahan Obyek Pariwisata Pengging
Salah satu kewenangan Disparbud adalah mengelola obyek pariwisata termasuk obyek pariwisata pengging. Di dalam pengelolahanya
diserahkan kepada UPT Pemandian dan Ziarah Pengging yang berkantor
commit to user Di pengging tetapi masih berinduk pada Disparbud. Pengging merupakan
obyek pariwisata yan mempunyai keunggulan dalam segi atraksi dan variasi obyek pariwisata di banding dengan obyek lain yang ada di
boyolali. Pariwisata pengging di dalam pengelolahanya sebenarnya sudah cukup baik akan tetapi karena masih terganjal dalam keterbatasan
infrastruktur, sarana serta factor pendukung lain sedangkan jumlah dana untuk pengembanganya sangatlah terbatas, maka pariwisata pengging
masih kalah pendapatnya dari obyek pariwisata lain baik itu yang ada di boyolali maupun yang ada di luar kabupaten boyolali. hal itu dapat dilihat
dari beberapa obyek pariwisata pengging yang belum dikembangkan. Untuk masalah lokasi obyek pariwisata pengging sangat strategis
karena terletak diantara jalan SOLO- Semarang-Jakarta serta Solo – Jogja dan telah memiliki jaringan transportasi udara , darat serta medan yang
ditempuh sangatlah mudah. Dari segi itulah pengging merupakan Obyek Pariwisata yang sebenarnya sangat startegis dan potensial.
2. Faktor Lingkungan eksternal