Teknik Pengambilan Sampel Validitas Data DISKRIPSI LOKASI

commit to user melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap objek yang diteliti.

3. Telaah Dokumen

Teknik pengumpulan data dengan cara analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di tempat penelitian ataupun yang berada di luar tempat penelitian, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut Iskandar, 2009:134. Peneliti mengumpulkan dan memahami data-data yang diperoleh dari dokumen dan arsip sebagai pendukung dan pelengkap data penelitian yang ada di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali Kabupaten Boyolali.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan snowball sampling dimana pemilihan informan berdasarkan petunjuk dari informan sebelumnya dan seterusnya sehingga didapatkan data yang lengkap dan akurat. Seperti yang diungkapkan Susanto 2006:121 bahwa : “Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman- temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Jadi penarikan sampel dilakukan melalui beberapa tahap, ibarat bola salju yang bila menggelinding, makin lama makin besar. commit to user

F. Validitas Data

Pengembangan validitas data dapat digunakan dengan pemilihan teknik trianggulasi. Trianggulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah trianggulasi data. Patton dalam H.B Sutopo, 2002:79 menyatakan bahwa dalam trianggulasi data, peneliti menggunakan beberapa sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sama. Dalam penelitian ini, trianggulasi data dilakukan dengan menggunakan sumber data yang berbeda- beda sehingga sumber data yang satu dan yang lainnya dapat saling melengkapi untuk kemudian dapat dibandingkan dan diuji.

G. Teknik Analisis Data

Dalam proses analisis terdapat tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan dan menentukan hasil akhir, tiga komponen tersebut menurut H. B. Sutopo 2002:91-94 adalah : a. Reduksi Data Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Artinya, rreduksi data sudah berlangsung sejak peneliti mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan kasus, menyusun pertanyaan penelitian, dan juga waktu cara menentukan cara commit to user pengumpulan data yang akan digunakan. Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh dilapangan. Dalam menyusun ringkasan tersebut peneliti juga membuat coding, memusatkan tema dan menentukan batas-batas permasalahan, dan juga menulis memo. Proses reduksi data berlangsung terus sampai laporan akhir penelitian selesai disusun. b. Penyajian Data Penyajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian ini merupakan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca, akan bias mudah dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannnya tersebut. Sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai petanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. Sajian data selain dalam bentuk narasi kalimat, juga dapat meliputi berbagai jenis matriks, gambar atau skema, jaringan kerja, kaitan kegiatan, dan juga table sebagai pendukung narasinya. commit to user c. Penarikan Simpulan Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantab dan benar-benar bias dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, mungkin sebagai akibat fikiran kedua yang timbul melintas pada peneliti pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar pada catatan lapangan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis ,yaitu: reduksi data, sajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi berjalan bersama pada waktu kegiatan pengumpulan data sebagai satu siklus yang berlangsung sampai akhir penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat skema bagan model analisis interaktif berikut ini commit to user Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif H.B. Sutopo, 2002:96 Pengumpulan Data Reduksi Data Penyajian Data Penarikan Simpulan Verifikasi commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DISKRIPSI LOKASI

A.1 DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAAN KABUPATEN BOYOLALI Boyolali merupakan Kabupaten yang memiliki beberapa potensi unggulan yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, salah satu potensi tersebut adalah potensi pariwisata yang siap untuk dikembangkan. di Boyolali Potensi Pariwisata belum berkembang secara optimal, hal itu tampak masih sedikitnya jumlah wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan mancanegara yang berkunjung ke obyek-obyek wisata di kabupaten Boyolali. Padahal pariwisata di Kabupaten Boyolali mempunyai peranan Strategis antara lain peningkatan PAD Kabupaten Boyolali, peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar obyek pariwisata melalui kegiatan perekonomian, serta mengurangi pengangguran. Banyak usaha selama ini yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali dalam mengembangkan Pariwisata Boyolali baik dalam unsur internal kelembagaan maupun unsur eksternal dalam kelembagaan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai Dinas yang memayungi kepariwisataan dan commit to user kebudayaan daerah Kabupaten Boyolali, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali mempunyai Visi dan Misi: 1. VISI Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali “Terwujudnya Kabupaten Boyolali sebagai daerah tujuan Wisata yang Kompetitif melalui Pengembangan “. Sedangkan Misinya adalah : 1. Meningkatkan kualitas produk pariwisata dan deversifikasi produk wisata serta pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha pariwisata 2. Menguatkan SDM pariwisata melalui pelatihan yang relevan dan Berkelanjutan. 3. Meningkatkan upaya konservasi Budaya 4. Meningkatkan pemasaran dan 5. Meningkatkan jaringan kerja sama antar daerah dalam bidang promosi pariwisata 2. Tujuan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali 1. Meningkatkan dan promosi daerah tujuan pariwisata serta bertambahnya kerjasama antar daerah dalam bentuk paket-paket wisata 2. Meningkatkan kerjasama antar daerah se- SUBOSUKOWONOSRATEN antara lain Surakarta, Boyolali, commit to user Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, dan Klaten sesuai dengan keputusan bersama 3. Meningkatkan mutu pelayanan dan deversifikasi produk wisata yang dapat menaikkan daya tarik obyek wisata 4. Meningkatkan kualitas pelayanan pada setiap obyek wisata 5. Melestarikan budaya daerah Kabupaten Boyolali hingga mampu dijadkan salah satu daya tarik wisata. 3. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan suatu rangka yang menunjang dan menunjukkan alur distribusi fungsi, tugas, dan wewenang dari seluruh sumber daya manusia yang ada dalam sebuah organisasi. Tugas dan wewenang masing-masing jabatan sesuai dengan tingkatan dalam struktur organisasi. Berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2001. Struktur organisasi dan Kebudayaan Boyolalali Kabupaten Boyolali sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Bagian Tata Usaha; a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Kepegawaian dan Keuangan c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan 3. Bidang Obyek dan daya tarik Wisata terdiri : a. Seksi Obyek dan Atraksi Wisata commit to user b. Seksi Usaha Rekreasi dan Hiburan 4. Bidang Sarana Pariwisata Terdiri dari : a. Seksi Tenaga Kerja b. Seksi Akomodasi c. Seksi Restoran dan Makanan 5. Bidang Pemasaran Terdiri dari: a. Seksi Promosi b. Seksi Informasi c. Seksi Bimbingan Wisata 6. Bidang Kebudayaan terdiri dari: a. Seksi Kesenian, bahasadan satra daerah b. Seksi Akomodasi c. Seksi Bimbingan Wisata 7. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas UPTD terdiri dari : a. UPTD Obyek Wisata Kawasan Pengging b. UPTD Arga Merapi Merbabu c. UPTD obyek Wisata Tlatar d. UPTD Pengeloal Lapangan dan Olahraga Berikut ini adalah uraian tugas pokok dan fungsi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali : 1. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali Tugas pokok Dinas pariwisata dan Kebudayaan Boyolali melaksanakan kewenagna otonomi daerah di bidang commit to user Pariwisata dan Kebudayaan yang menjadi tanggungjawabnya berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Bupati. Untuk melaksanakan sebagaimana yang dimaksud di atas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali mempunyai fungsi : a. Perumusan Teknis pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap urusan objek wisata, pramuwisata khusus, penginapan remaja, urusan rumah makan restoran, usaha rekreasi dan hiburan umumserta atraksi pariwisata, promosi pariwisata serta urusan kebudayaan b. Perencanaan teknis operasional dan pengembangan urusan-urusan kepariwisataan dan kebudayaan yang menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku d. Pemberian perijinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku commit to user e. Pengawasan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku f. Penyusunan dan pelsksanaan tugas administrasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. 2. Bagian Tata Usaha Bagian tata usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga, perencanaan dan pelaporan keuangan dan umum. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, bagian tat usaha mempunyai fungsi : a. Pengelolaan perencanaan dan pelaporan b. Pengelolaan kepegawaian c. Pengelolaan keuangan d. Pengelolaan urusan umum 3. Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata mempunyai tugas pemimpin dan membina kegiatan penyiapan bahan pembinaan, pengembangan dan pemantauan obyek wisata, atraksi wisata, rekreasi dan hiburan umum. Dalam melaksanakan tugasnya di atas sub dinas obyek dan daya tari wisata mempunyai fungsi commit to user a. Perumusan perencanaan dan pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, pengembangan , dsn pemantauan obyek wisata dan atraksi wisata, rekreasi dan hiburan umum b. Penyiapan perijinan di bidang pengembangan obyek wisata, atraksi wisata rekreasi dan hiburan c. Pengawasan dan pengendalian kegiatan obyek wisata,atraksi wisata, rekrasidan hiburan umum 4. Sub Dinas Sarana Pariwisata Sub dinas sarana pariwisata mempunyai tugas memimpin dan membina kegiatan penyiapan bahan pembinaan, pengembangan dan pemantauan pengusaha akomodasi rumah makan dan restoran serta tenaga kerja pariwisata Dalam melaksanakan tugasnya diatas sub dinas sarana pariwisata mempunyai fungsi a. Perumusan perencanaan dan pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan pengembangan perijinan dan pemantauan pengusaha akomodasi, rumah makan dan restoran serta tenaga kerja pariwisata b. Pengawasan dan pengendalian atas pembinaaan pengembangan perijinan dan pemantauan pengusaha akomodasi, rumah makan dan restoran serta tenaga kerja pariwisata commit to user 5. Sub Dinas Pemasaran dan Penyuluhan Sub dinas pemasaran dan penyuluhan mempunyai tugas memimpin dan membina penyiapan bahan pembinaan, pengembangan dan pemantauan pemasaran dan penyuluhan wisata Dalam melaksanakan tugasnya di atas Sub dinas pemasaran dan penyuluhan mempunyai fungsi : a. Perumusan perencanaan dan pelaksanaan penyiapan bahan pembinaaan pengembangan pemasaran dan penyuluhan pariwisata b. Pengawasan dan pengandalian dan pelaporan kegiatan pemasaran dan penyuluhan pariwisata 6. Sub Dinas kebudayaan Sub dinas Kebudayaan mempunyai tugas memimpin dan membina penyiapan bahan pembinaan , pengembangan pelestarian dan pengelolaan kebudayaan Dalam melaksanakan tugasnya di atas sub dinas Pemasran dan Penyuluhan mempunyai fungsi : a. Perumusan perencanaan dan pelaksanaan penyiapan bahan kegiatan pembinaan, pengembangan, pelestarian dan pengelolaan kebudayaan commit to user b. Pengawasan dan pengendalian dan pelaporan kegiatan pembinaan, pengembangan pelestarian dan pengeloalaan kebudayaan 7. Unit Pelaksana Tekhnik Dinas Unit pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengelolaaan obyek, pengawasan obyek dan memberikan informasi kepariwisataan serta melaksanakan evaluasi dan melaporkan hasil evaluasi. A.2 Obyek wisata pengging Obyek Wisata Pengging dterletak di Desa Dukuh Kecamatan Banyudono 12 KM sebelah timur Kota Boyolali atau 17 Km sebelah barat Kota Surakarta. Obyek Pariwisata Pengging merupakan Obyek Pariwisata Tirta, Ziarah dan Kebudayaan. Di dalam pengelolaannya Parwisata Pengging dikelola oleh UPTD Obyek Pariwisata Pengging yang merupakan bagian dari Sub Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali. Didalam UPT Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata mempunyai tugas memimpin dan membina kegiatan penyiapan bahan pembinaan, pengembangan, dan pemantauan Atraksi Wisata, Rekreasi dan Hiburan Umum. Dibawah ini merupakan potensi wisata yang dimiliki oleh Obyek Pariwisata Pengging commit to user Tabel 4.1 Daftar potensi yang dimilkiki oleh Obyek Pariwisata Pengging Jenis Obyek Pariwisata Obyek Pariwisata 1. Pariwisata tirta Umbul Penganten, Umbul Ngabean, Umbul Dudo, Umbul Sungsang, Umbul Ngendad, Kolam ikan besar dan kecil 2. Pariwisata Ziarah Makam Sri Amangkurat Hadayaningrat, Makam R.Ng Yosodipuro, Makam Dyah Ayu Retno Kedaton Roro Kendad, makam R.Ng kebo Kenongo 3. Atraksi Pariwisata budaya Sebaran Apem, Padusan, pertunjukkan Wayang Kulit dan keroncong. 4. Bangunan Yang mempunayi Unsur Budaya Masjid besar tirto mulya, bangunan Umbul Nganten, Bangunan Umbul Ngabean, Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali 2010 commit to user A.2.1 Fungsi UPT Obyek Pariwisata Pengging Dalam pelaksanaan tugas pokok UPT Obyek Pariwisata Pengging mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan teknis penerimaan jenis pendapatan yang berada di obyek wisata di wilayah kerjanya. b. Pemeliharaan kekayaan yang berada di obyek wisata di wilayah kerjanya. c. Pengaturan dan pengawasan pemanfaatan obyek wisata di wilayah kerjanya A.2.2 Tugas UPT Pengging 1. Kepala UPT Obyek Pariwisata Pengging Untuk kepala UPT Obyek Wisata mempunyai tugas pokok memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan sebagian kegiatan operasional dan kegiatan teknis penunjang dalam urusan pengeloalan obyek wisata Penjabaran tugas pokok sebagaimana dimaksud sebagai berikut a. Merumuskan kebijaksanaan teknis pada unit kerjanya b. Menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. c. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pada unit kerjanya d. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan commit to user e. Mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan f. Menyiapkan sarana dan prasarana bagi pengunjung obyek wisata g. Melaksanakan pungutan retribusi pengadministrasian retribusi pengunjung dan penyetoran hasil pendapatan ke kas daerah h. Melakukan pemeliharaan, perawatan dan pengamanan asset obyek wisata di wilayah kerjanya i. Pengaturan, pebgawasan dan pengendalian pemanfaatan asset obyek wisata di wilayah kerjanya j. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja di unit kerjanya k. Membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan serta memberikan DP3

1. Sub Bagian Tat Usaha UPT Obyek Pariwisata Pengging

Sub bagian tata usaha pada UPT Obyek Wisata mempunyi tugas pokok untuk melaksanakan urusan rumah tangga , kepegawaian keuangan umum, pengelolaan barang, perencanaan dan pelaporan Kepala Sub bagian Tata Usaha pada UPT Obyek Wisata mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan urusan rumah tangga, kepegawaian, keuangan umum, pengeloalan barang, perencanaan dan pelaporan