Pengembangan Infarstruktur yang dilakukan oleh pihak diluar

commit to user

2. Pengembangan Infarstruktur yang dilakukan oleh pihak diluar

dinas Pariwisata dan kebudayaan Boyolali melalui revitalisasi Revitalisasi pada obyek pariwisata pengging merupakan program pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dengan anggaran dana dari APBN. Dalam hal ini dinas pariwisata hanyalah sebagai penerima program saja di dalam pelaksanaanya. Ha ini seperti yang diungkapkan ibu Dra. Kristitiana Purwanti selaku sekretaiat dalm DInas pariwisata dan kebudayaan “didalam pengembanganya kami hanya melakukan pemugaran sebagian tempat pariwisata di pengging saja dan untuk revitalisasi kami hanyalah sebagai penerima program saja, karena revitalisasi ini pertama kali di usulkan oleh bpak Djoko Kirmanto sebagai Menteri paekerjaan Umum dan kemudian ditindak lanjuti dari pusat dan dengan anggaran dari pusat juga”. wawancara 14 Oktober 2010 Dari wawancara diatas dapat diketahui revitalisasi merupakan bentuk kerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali dengan pemerintah pusat khusunya Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Nergara Republik Indonesia walaupun ini merupakan bantuan dari menteri pekerjaan umum yaitu Djoko Kirmanto yang merupakan warga asli Pengging. Dari revitalisasi tersebut sangat membantu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali dalam proses Pengembangan. Revitalisasi Obyek Pariwisata Pengging meliputi, pembangunan pasar local pengging, penataan tata ruang obyek pariwisata pengging, perbaikan jalan dan sarana menuju obyek pariwisata pengging, commit to user Revitalisasi yang dilakukan di Obyek Pariwisata Pengging 2.1. Pembangunan pasar local Pengging Pembangunan pasar lokal Pengging merupakan pasar yang terletak kurang lebih 50 meter dan merupakan pusat perbelanjaan bagi warga dan pariwisatawan yang sedang berkunjung di Obyek Pariwisata Pengging, karena di dalam pasara ini terdapat kebutuhan-kebutuhan yang dibuthkan oleh para pengunjung, seperti makanan tradisional, pernak-pernik dan kebutuhan yang lain. Akan tetapi dikarenakan kondiai tempat yang kurang memnuhi persyaratan tempat perbelanjaan maka sebagian wisatawan kurang tertarik untuk memasuki pasar local tersebut. Mengingat Pasar local yang sangat penting di dalam dunia kepariwisataan pengging dan pusat perputaran uag penduduk maka pada tahun 2006 Pasar Pengging mengalami revitalisasi, dalam hal ini pasar pengging dirombak secara keseluruhan dan dibangun dalam bentuk dan bangunan yang permanen dimana dulu Pasar Pengging cuma bangunan yang terdiri dari pagar tembok yang sudah tua, sehingga menimbulkan kesan kumuh. Setelah adanya revitalisasi pasar pengging dibangung dengan dua lantai dan berbentuk bangunan modern sehingga menambah keindahan obyek pariwisata pengging dan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung Pariwisata Pengging commit to user Hal itu dibenarkan oleh bapak Sri waliyanto “Revitalisasi yang dilakukan pada pasar pengging merupakan suatu keuntungan tersendiri untuk pariwisata pengging, karena dengan adanya revitalisasi yang dilakukan tersebut suasana di daerah pariwisata terlihat lebih indah dan mempunyai tempat perbelanjaan yang telah memnuhi syarat, akan tetapi yang disayangkan masih terdapat kios-kios di pasar pengging yang masih belum ditempati karena factor harga yag dinilai terlalu mahal. Itu yang menjadi pekrjaan rumah bagi pemerintah daerah agar optimalisasi kios dapat tercapai”wawancara 13 Oktober 2010 Dari wawancara diatas dapat diketahui dengan adanya revitalisasi yang dilakukan di pasar pengging akan mempengaruhi langsung atau tidak langsung dalam peningkatan daya tarik wisata khususnya dalam hal produk wisata yang dihasilkan seperti pernak- pernik, makanan khas dan tradisional.

2.2 Pentataan tata ruang Pariwisata Pengging

Di obyek pariwisata pengging tersebut juga dilengkapi dengan sarana olahraga yaitu dua buah lapangan tenis yang terdapat di dalam lokasi utama obyek pariwisata Pengging. Dengan adanya revitalisasi maka terdapat panataan lokasi dimana lapangan tenis yang dahulu sekarang dibangun panggung pertunjukkan dan lapangan tenisnya diganti diluar lokasi tetapi masih di dalam pengelolaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali. hal ini dikarenakan tuntutan dari keterlengkapan panggung terbuka untuk acara-acara kesenian dan pertunjukkan lainya. Dengan adanya panggung terbuka maka dapt digelar acara kesenian dan hiburan yang nantinya akan menjadi commit to user daya tarik tersendiri untuk para wisatawan, sedangkan sarana olahraga yang berupa lapangan tenis dibangun di lokasi lain yang jaraknya hanya 10 meter dari lokasi pariwisata. Lapangan tenis tersebut merupakan sarana rekreasi olahraga yang direvitaliasasi guna menambah sarana yang dimiliki oleh obyek pariwisata pengging Seperti yang dikatakan bapak Sri Waliyanto “ revitalisasi yang dilakukan terhadap lapangan tenis berupa panataan tata ruang dan pembangunan kembali terhadap panggung pertunjukkan dan lapangan tenis, kedua sarana rekreasi tersebut merupakan sarana yang dimiliki Obyek Wisata Pengging yang berguna untuk menambah daya tarik pariwisata. kami sebagai pengelola obyek pariwisata pengging sangatlah setuju dengan penataan ruang tersebut dan pembangunan kembali panggung pertunjukkan yang dulu sempat dihilangkan, dengan panggung pertunjukkan tersebu kami dpat menambah atraksi pariwisata seperti pertunjukkan kesenian dan hiburan guna menambah daya tari kepada para wisatawan, dan biasanya kami selenggarakan pada hari minggu, libur dan hari-hari tertentu,” wawancara 13 Oktober 2010 Bapak menambahkan “untuk rekreasi lapangan tenis biasanya Cuma digunakan oleh warga sekitar untuk melakukan olahraga. Akan tetapi dalam pelaksanaanya siapa yang menggunakan jasa lapangan tenis maka mereka akan dipunguti biaya yang nantinya akan masuk dalam pendapatan obyek pariwisata pengging” Dari wawancara diatas dapat diketahui bahwa revitalisasi yang dilakukan adalah dengan penataan ruang dan pembangunan kembali panggung pertunjukkan dan pengalihan lapangan tenis. Hal itu dikarenakan guna menambah atraksi pariwisata di pengging demi meningkatkan daya tarik pariwisata pengging Hasil wawancara bapak Suyamto salah satu dari pengunjung commit to user “dengan adanya panggung terbuka ini kami selaku pengunjung sangat merasakan perbedaan suasana yang terjadi, selain obyek pariwisata pengging yang lebih indah kami juga mendapat hiburan lain dengan adanya pementasan baik itu kesenian dan hiburan lain yang diselenggarakan seperti band dan dangdutan” wawancara 13 oktober 2010 Dengan adanya penataan tersebut Pengging mempunyai atraksi pariwisata yang baru yang dapat dinikmati oleh pengunjung pariwisata sehingga menambah daya tarik obyek pariwisata pengging. Dengan bertambahnya atraksi pariwisata tersebut maka Pariwisata Pengging merupakan salah satu daerah Obyek Pariwisata di Kabupaten Boyolali yang mempunyai atraksi wisata yang lengkap.

2.3 Pembangunan dan rehabilitasi umbul sungsang

Umbul Sungsang ini terdiri dari dua kolam dimana pada awalnya yang satu merupakan pemandian untuk keluarga Sri Pakubuwono dan yang satu untuk pemandian umum, itu merupakan sedikit sejarah umbul sungsang dan sesudah itu umbul ini dilanjutkan pemugaranya oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali dengan dibangun kembali menjadi lebih indah dan malakukan penataan taman pembangunan tempat parkir yang semula belum ada. Pada tahun 2006 tepatnya umbul sungsang pun mengalami revitalisasi dimana umbul direhab lagi menjadi lebih indah dan dibangun satu lagi kolam dimana pada awalnya hanyalah sungai yang mempunyai sumber air. Selain pembangunan kolam commit to user revitalisasi juga membuat taman di sekitar umbul tersebut dengan didukung dengan adanya sungai yang mengalir disampingnya taman tersebut tampak indahDengan adanya revitalisasi tersebut umbul sungsang tampak lebih indah dengan bangunan dan penataan taman yang berada di samping kolam

2.4 Pembangunan dan rehabilitasi makam R.ng Yosodipuro

Makam ini merupakan makam seorang pujangga kasunanan Surakarta yang bernama R.Ng. Yosodipuro. Makam ini terletak sekitar 200 meter sebelah utara obyek wisata pemandian Pengging. Makam ini setiap malam jumat pahing mencapai ribuan peziarah yang berasal dari berbagai kota seperti Surakarta, Yogyakarta, purwokerto, semarang, Cirebon, indramayu, tasikmalaya dan sekitarnya. Dilihat dari pengunjungya makam R.ng yosodipuro sangat dikenal diluar boyolali. Pada tahun 2006 makam ini mengalami revitalisasi, karena dianggap keadaan makam ini kurang mendukung sebagai tempat ziarah, untuk itu dalam revitalisasi makam ini mulai dipugar agar tampak lebih indah dan dibangun bebarapa fasilitas pendukung. Pemugaran itu dilakukan dengan pembangunan tempat pasanggrahan bagi para peziarah dan pembangunan jalan setapak yang dulunya hanyalah dari tanah sekarang dibangun dengan alas batako, untuk fasilitas pendukung dibangun beberapa kamar kecil, commit to user sedangkan untuk memperindah area pemakaman di bangun pagar makam dan penanaman pohon di sekitar makam Menurut bapak Priyanto SE “revitalisasi yang diakukan memang baik mas karena dengan revitalisasi ini pamakaman yosodipuro dan umbul sungsang tampak lebih indah dan nyaman bagi para peziarah makam dan pengunjung wisata, akan tetapi yang saya sesalkan di dalam perawatan setelah revitalisasi ini mas, mungkin karena kuantitas staf upt kami yang sedikit mas sehingga di dalam perawatan kami kuarang optimal. Dengan luas daerah yang dimiliki tidak sebanding staf upt yang kami miliki” Bapak menambahkan “Sebenarnya untuk masalah kontribusi dalam PAD pemakaman dan umbul sungsang ini dapat berbicara banyak, akan tetapi tedapat kendala bagi kami yaitu karena lokasi umbul sungsang dan pemakaman ini terletak di tengah pemukiman masyarakat kami sangat sulit untuk menjaga akses masuk dengan staf yang sedikit ini mas, bebeda dengan obyek pariwisata umbul nganten dan Ngabeaan yang diberi pagar tinggi dengan satu pimtu masuk” wawncara 14 Oktober 2010 3 Melakukan fasilitas Pengembangan Obyek Pariwisata Pengging Upaya pengembangan Obyek pariwisata Pengging diperlukan fasilitas terhadap pengembangan obyek dan daya tarik pariwisata. fasilitas yang dimaksud meliputi kualitas sarana prasarana, kelengkapan sarana dan prasarana, dan kapasitas sarana dan prasarana. Sampai sekarang keterbatasan keterbatasan kualitas sarana dan prasarana atau fasilitas pendukung menjadi hambatan dalam melayani aktifitas wisatawan. Keterbatsan kualitas sarana dan prasarana dapat commit to user mengurangi potensi dan daya tarik wisata untuk berkunjung. Oleh karena itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali harus memfasilitasi pengembangan terhadap potensi obyek pariwisata pengging Sesuai dengan perynyataan Bapak Drs Sutrisno, M. Hum sebagai kepala Bidang Sarana Pariwisata “di dalam pengembangan pariwisata kebutuhan fasilitas sangatlah penting, karena untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pengembangan jaringan sarana yang meliputi jaringan jalan, sarana transportasi, jaringann air bersih, jaringan air kotor,jaringan listrik, jaringan komunikasi, serta jaringan sound system wawancara 14 Oktober 2010 Fasilitasisasi pengembangan pariwisata meliputi bebrapa kegiatan sebagai berikut 1 Jaringan Prasarana a. Jaringan jalan Kondisi prasarana jalan yang menuju obyek pariwisata Pengging pada umumnya sudah baik akan tetapi dalam hal ini belum terdapat jalan dan petunjuk jalan yang menghubungkan antara lokasi utama obyek pariwisata pengging dengan potensi pariwisata lain yang terpisah, sehingga masih terdapat potensi pariwisata yang tidak diketahui oleh pengunjung pariwisata. dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali telah mengajukan perencanaan ke Pemda Boyolali untuk pembuatan jalan yang menghubungkan antar lokasi utam obyek pariwisata commit to user pengging dengan potensi wisata lain yang berada di lokasi pengging, untuk sarana parkiran yang mengingat pengunjung semakin bertambah maka pola parkir diperluas dengan penataan agar lalu lintas kendaraan yang keluar masuk pada area wisata dapat lancar dan tertib.

b. Sarana Transportasi

Sarana transportasi untuk pencapaian menuju lokasi untuk pengunjung biasa menggunakan kendaraan pribadi. Akan tetapi didalam transportasi ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali bekerjasama dengan para Kusir Andong dan Becak. Untuk Andong yang merupakan alat transportasi tradisional dan sudah langka untuk ditemukan pada masa sekarang ini, dinas Pariwisata dan Kebudayaan selalu membina agar andong tidak punah dari peredaran di pariwisata pengging. Karena Andong merupakan daya tarik tersendiri bagi Pariwisata Pengging. Seperti yang diungkapkan oleh.Bapak Sri Hartono. “ Andong merupakan alat transportasi yang sangat sulit ditemui sekarang ini, untuk itu kami akan berusaha melestarikan keberadaanya guna meningkatkan daya tarik pariwisata Pengging. Dalam hal ini kami selalu memberikan pembinaan dan bantuan kepada kusir Andong. Selain itu guna menambah daya tarik pariwisata kami memberikan pakain batik dan tupluk pakaian tradisional jawa untuk dipakai pada hari-hari libur dan hari tertentu” wawancara 14 Oktober 2010

c. Jaringan air bersih

commit to user Dalam obyek pariwisata jaringan air bersih sangatlah penting, di pengging mempunyai keuntungan dalam hal ini dikarenakan pengging merupakan salah satu daerah di boyolali yang kaya akan air. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam penyediaan air bersih menggunakan air sumur yang dialirkan dengan pompa air dalam kamar mandi dan tempat cuci tangan

d. Jaringan Air Kotor

Jaringan air kotor yang digunakan dalam obyek Pariwisata Pengging menggunakan kolam filtrasi yang menampung sampah, debu, pasir dan sebagaimana kemudian dibersihkan secara berkala agar tidak mencemari, untuk limbah cair yang berasal dari kamar mandi disalurkan ke bak control dan septytank dengan peresapan.

e. Jaringan Listrik

Jaringan Listrik yang digunakan dari PLN disalurkan pada panel keseluruh kawasan obyek wisata Pengging. Untuk mengatasi gangguan pada pelayanan PLN dinas pariwisata dan kebudayaan menyediakan generator yang berfungsi sebagai sumber listrik cadangan commit to user

f. Jaringan Komunikasi

Dalam hal ini kami bekerjasama dengan pihak lain dalam penyediaanya. Dimana pihak tersebut menyediakan telpon umum di dekat pariwisata obyek pariwisata pengging. Dengan begitu para pengunjung dengan mudah untuk mencari alat komunikasi

g. Jaringan Sound Sistem

Untuk jaringan sound system pariwisata pengging sangatlah kurang, karena hanya ada ada dua pengeras suara saja sehingga tidak semuanya bias dengar mengingat lokasi pariwisata pengging sangat luas, tapi dalam hal ini dinas pariwisata pada awal tahun 2011 ini akan menambah sarana tersebut demi lancarnya informasi dan tatasuara petunjuk bagi para pengunjung obyek pariwisata 4 Pengembangan Promosi Pariwisata Obyek Wisata Pengging Promosi pariwisata merupakan faktor penting yang menjadi kunci sukses di dalam penjualan produk pariwisata. Begitupun halnya dengan Obyek Pariwisata Pengging. Sesuai dengan perkataan Bpk Drs. M. Basuni selaku seksi promosi dan informasi “ di dalam upaya pengembangan obyek pariwisata itu tidak lepas dari bagaimana strategi yang dilakukan dinas di dalam melakukan promosi obyek pariwisata. untuk pengging yaw mas mulai dari tahun 2006 kami mulai melakukan promosi-promosi ke luar commit to user daerah boyolali terutama pada daerah Solo, Wonogiri,sragen, Klaten, Magelang yogyakarta dan daerah-daerah lain. Memang sebelum tahun 2006 khusunya sebelum ada pengembangan kami hanya melakukan promosi di daerah kabupaten boyolali saja, hal itu dikarenakan pengging pada sebelum ada pengembangan belum siap untuk dipasarkan keluar dari boyolali, karena kami anggap masih ada banyak kekurangan sebagai obyek pariwisata unggulan untuk dipasarkan keluar daerah. Setelah ada revitalisasi dan pengembangan tersebut kami anggap pengging merupakan obyek pariwisata yang mempunyai pasar yang tinggi dan sudah siap sehingga kami mulai memasarakanya secara lebih luas”. Selain itu bapak menambahkan ”juga menambahkan promosi pariwisata yang kami lakukan juga agar tambah luas kami menggunakan media internet, dengan memasukkan obyek pariwisata pengging dalam obyek wisata unggulan di boyolali di situs www. Dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten boyolali.com” Promosi-promosi yang dilakukan adalah 1 Melakukan pengadaan barang-barang promosi seperti pembuatan baliho, leaflet, spanduk, terbangunya gapura dan papan penunjuk Pengging. Bapak M Basuni mengungkapkan “letak pariwisata Pengging yang strategis diantara jalan solo- semarang jakrta, memudahkan kami dalam melakukan promosi melewati baliho dan semacamnya. Kami memasang baliho tersebut di pinggir jalan sehingga orang yang berpergian yang melewati tersebut akan melihat baliho tersebut dan kami berharap akan tertarik untuk mengunjunginya” Dari hasil wawncara tersebut dapat diketahui dalam melakukan promosi melwati baliho, leaflet, spanduk dan lainya memiliki keunggulan dimana letak pariwisata Pengging yang sangat startegis. Dengan letak Pengging yang Strategis commit to user mempermudah dinas Pariwisata dan kebudayaan Boyolali dalam melakukan promosi melewati Baliho, Leaflet, panduk, gapuro dan papan petunjuk pengging, karena orang yang membaca akan langsung mengetahui dimana lokasi pengging. a Melakukan promosi melalui jaringan elektronik dan media cetak seprti radio, website, Koran, promosi multi media. Promosi pariwisata membutuhkan jaringan yang luas agar dikenal dan diketahui banyak orang. Untuk mencapai pada tempat yang luas maka harus dilakuka dengan media cetak dan elektronik. Begitupun apa yang dilakukan dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali dalam melakukan promosi melewati beberapa media Seperti yang diungkapkan bapak M Basuni “ ada bebrapa upaya yang kami lakukan untuk melakukan promosi salah satunya adalah melewati media elektronik dan cetak, selain menghemat waktu dan biaya promosi melewati media cetak maupun elektronik merupakan promosi yang kami anggap praktis. Karena denganpromosi tersebut objek pariwisata dapa diakses orang tanpa batas sehingga pariwisata pengging lebih banyak diketahui oleh orang” Dari wawancara tersebut dapat diketahui dalam melakukan promosi dinas pariwisata dan Kebudayaan Boyolali melakukan promosi melalui media cetak dan elektronik. Hal itu dilakukan commit to user agar promosi mencakup daerah yang lebih luas dengan cara yang praktis. Upaya-upaya yang dilakukan adalah

a.1Promosi lewat media cetak seperti Koran, majalah

Promosi yang dilakukan ini biasanya memuat akan event-even yang akan dilaksanakan di pariwisata Pengging seperti padusan, sebaran apem dan pengging fair. Dinas Pariwisata dan Boyolali melakukan promosi biasanya melewati jasa media massa local daerah boyolali dan media massa local daerah lain seperti boyolali tersenyum, media massa SOLOPOS dan media massa yg lain.

a.2 Promosi melewati media elektronik

Promosi melewati media elektronik merupakan promosi yang lebih luas jangkauanya. Dalam promosi ini dinas pariwisata dan kebudayaan Boyolali melakukan melewati radio, satsiun televise dan web. Untuk radio dan televisi dinas pariwisata memakai jasa radio solo FM, JPI FM sedangkan untuk WEB dinas mempunyai web tersendiri untuk dinas pariwisata dan boyolali di dalam melakukan promosi. Dengan promosi commit to user lewat web dinas maka promosi yang dilakukan tanpa batas dan seangat luas. b Mengikuti pekan-pekan promosi di tingkat nasional maupun regional Seperti yang diungkapkan bapak Bapak Basuni “Dalam mengikuti pekan-pekan ini memang tidak hanya pengging saja untuk dipromosikan, tetapi semua obyek pariwisata yang ada diboyolali, akan tetapi salah satunya yang kami masukkan adalah Pengging dalam upaya pengembanganya yang kami promosikan sebagai wisata tirta budaya dan ziarah. Di dalam melakukan promosi pengging kami memasukkan sejarahnya terbentuknya pengging yang dulu merupakan bekas suatu kerajaan dan even-even budaya yang sering diadakan oleh pengging seperti sebaran apem dan lainya, hal itu merupakan salah satu keunggulan pengging, mengingat kedua hal tersebut merupakan pasar yang potensial pada saat ini selain keindahan alam” Yang dilakukan dinas pariwisata dan kebudayaan Boyolali adalah a. Mengikuti pameran produk wisata di jateng expo b. Mengikuti pameran di boyolali expo di Boyolali c. Mengikuti produk pariwisata di bengawan Solo fair di Surakarta d. Promosi Wisata di festival Mojopahit di Yogyakarta e. Mengikuti pameran produk wisata di BSFdi Surakarta commit to user f. Mengikuti pameran produk wisata di festival Nusa Dua di jakarta g. Mengikuti pameran Produk wisata di Gebyar Wisata Nusantara di bali h. Promosi bersama dengan 14 kabupaten kota yag dilakukan bersama java promo di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Ke 14 kabupaten atau kota tersebut adalah Kabupaten wonosobo, Kabupaten Temanggung, Kota Magelang, kabupaten Klaten, Kabupaten magelang, Kabupaten Purworejo, kabupaten kebumen, Kota Yogyakarta, kabupaten Gunung kidul, kabupaten Sleman, dan Kabupaten Boyolali

5. Melakukan Kerja Sama Dibidang Pariwisata