Tahap refleksi Prosedur Penelitian

commit to user 57 b. Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar observasi; c. Mendiskusikan dengan guru maupun dosen sebagai critical friend terhadap hasil pengamatan setelah proses pembelajaran selesai; d. Membuat kesimpulan hasil pengamatan Sedangkan langkah-langkah evaluasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan alat-alat evaluasi; b. Melaksanakan evaluasi setelah proses pembelajaran selesai; c. Melaksanakan analisis hasil evaluasi; d. Kriteria keberhasilan tindakan.

5. Tahap refleksi

reflecting Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas, dan guru. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis dapat dilakukan sebagai berikut: a. menganalisis tanggapan siswa pada lembar angket; b. mencocokkan pengamatan oleh guru pada lembar monitoring. Apabila hasil pengamatan ternyata siswa mengikuti pelajaran dengan antusias yaitu siswa aktif, perhatian siswa tertuju pada pelajaran, siswa merespon dan terjadi komunikasi multi arah maka model pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan menarik dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan daya serap yang tinggi. Kunandar, 2009: 28 Berdasarkan hasil refleksi penelitian mencoba untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan. Dari data hasil refleksi, baik keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan tindakan maka peneliti dengan guru mengadakan diskusi untuk mengambil kesepakatan menentukan tindakan perbaikan berikutnya siklus II dalm proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Sarwiji Suwandi,2008: 89 Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada tindak lanjut dari guru yang bersangkutan untuk melakukan perbaikan serta mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. commit to user 58 Adapun prosedur penelitian secara skematis dapat dilihat pada gambar 9 Gambar 9. Skema Prosedur Penelitian Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Masalah Refleksi I Observasi I SIKLUS I Belum Terselesaikan Observasi II Pelaksanaan Tindakan II Perencanaan Tindakan II SIKLUS II Refleksi II Terselesaikan Tidak terselesaikan commit to user 59 Berikut ini merupakan indikator keberhasilan Siklus I dan Siklus II yang tertuang dalam tabel 3. Tabel 3. Indikator Keberhasilan Siklus I dan II Aspek yang dinilai Cara Penilaian Target Siklus I Target Siklus II Kemampuan bekerjasama siswa dalam kelompok Dihitung dari: = 100 ker x siswa seluruh jasama kelompok å å 40 Bekerjasama 50 Bekerjasama Kemampuan menyampaik an pendapat Dihitung dari: 100 x wa seluruhsis apat mpaiknpend siswamenya å å = 30 Menyampai- kan pendapat 40 Menyampai- kan pendapat Prestasi Belajar aspek kognitif Dihitung dari: 100 x wa seluruhsis s siswatunta å å = 65 Tuntas 75 Tuntas commit to user 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal Siswa

Untuk mengetahui kondisi awal penelitian dilakukan dengan wawancara, pengamatan atau observasi di kelas serta pemberian angket kesulitan belajar pada siswa. Berdasarkan hasil wawancara, observasi serta pemberian angket diketahui bahwa metode pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah metode ceramah dengan memberikan contoh-contoh yang menguatkan materi tersebut, kemudian memberikan latihan soal kepada siswa dan menunjuk siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Pada saat proses pembelajaran, siswa hanya diam dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini membuat siswa menjadi jenuh, sehingga siswa cenderung mengantuk, mengobrol dengan teman sebangku dan bermain sendiri. Selain itu banyak materi kimia yang harusnya disertai dengan praktikum akan tetapi guru jarang memberikan praktikum yang berkaitan terhadap materi tersebut kepada siswa sehingga siswa masih memiliki gambaran yang abstrak terhadap materi yang disampaikan tersebut. Di dalam laboratorium kimia di sekolah sebenarnya alat dan bahan kimia cukup lengkap akan tetapi belum dipergunakan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena hanya ada seorang tenaga laboran di sekolah tersebut sehingga agak kerepotan untuk mempersiapkan praktikum bagi siswa. Masalah-masalah tersebut mengakibatkan rendahnya prestasi belajar kimia khususnya pada sub materi pokok penentuan ΔH Reaksi. Materi pelajaran kimia yang dianggap sulit pada semester ganjil ini salah satunya adalah termokimia. Materi ini menuntut siswa mampu mengerjakan soal kimia yang bersifat hitungan matematis. Angket diagnosa kesulitan belajar kimia yang diberikan pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Mojolaban tahun ajaran 20092010 yang pernah menerima materi termokimia. Berdasarkan angket tersebut dapat diketahui bahwa: 1. Sebanyak 86 siswa tertarik terhadap ilmu kimia.

Dokumen yang terkait

Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Lingkungan

1 8 74

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

0 5 69

Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Termokimia

0 3 18

PENGGUNAAN PENDEKATAN CTL DILENGKAPI MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X

1 52 101

PENDAHULUAN PENGGUNAAN POWER POINT DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 / 2011.

0 0 8

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DILENGKAPI MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM KELAS XI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 1 19

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN PEER TUTORING DILENGKAPI HIERARKI KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MATERI STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA 6 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

0 1 21

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA FLASH DILENGKAPI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK IKATAN KIMIA SISWA KELAS X. 4 SMA NEGERI 1 DAYEUHLUHUR TAHUN AJARAN 2010 2011 | Sutaryono | Jurnal P

0 0 8

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DILENGKAPI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA 4 SMAN 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Vit

0 0 7

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN PEER TUTORING DILENGKAPI HIERARKI KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MATERI STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA 6 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Ishartono |

0 0 10