commit to user
b. Strategi ini memberikan siswa rasa kompeten yang mengembangkan
ketrampilan dalam menggunakan material, melakukan eksperimen atau menyelidiki suatu lingkungan baru
c. Strategi ini membina suasana sosial dan bekerja sama antara siswa dan guru
d. Strategi ini menyediakan kesempatan bagi pembinaan kurikulum yang lebih
relevan, sebab pengalaman-pengalaman yang disediakan sering kali mengembangkan pemahaman dan ketrampilan yang dapat digunakan diluar
sekolah e.
Penggunaan kegiatan laboratorium ini dapat mengembangkan ketrampilan- ketrampilan yang perlu untuk studi lebih lanjut atau untuk penelitian.
5. Proses dan Hasil belajar
Proses belajar merupakan segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran. Proses belajar sangat menentukan kualitas hasil belajar siswa. Proses belajar yang
menarik dan menyenangkan akan membuat siswa menjadi lebih antusias sehingga kualitas proses yang baik akan berdampak pada kualitas hasil belajar yang baik
pula. Untuk mendapatkan proses pembelajaran yang berkualitas, diperlukan berbagai komponen yang mendukung termasuk metode dan media pembelajaran
yang tepat. Meningkatnya kualitas proses pembelajaran dapat ditandai dengan meningkatnya keaktifan siswa, kerja sama antar siswa dalam pelaksanaan tugas-
tugas pembelajaran, maupun sumber belajar yang dimanfaatkan oleh siswa. Beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi proses belajar siswa
menurut Baharudin dan Esa Nur Wahyuni 2009: 20-25 adalah: a.
Motivasi Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikolog mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam
individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga setiap saat. b.
Minat Secara sederhana, minat
interest
berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Untuk membangkitkan
commit to user
minat belajar siswa tersebut banyak cara yang dapat dilakukan antara lain dengan membuat materi yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak
membosankan, dan pemilihan jurusan atau bidang studi yang dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya.
c. Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif terhadap objek, orang,
peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang pada performan guru,
pelajaran atau lingkungan sekitarnya. Ngalim Purwanto,2004: 47 d.
Bakat Bakat
aptitude
didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Menurut
Slavin dalam Baharudin,2009: 25 bakat adalah kemampuan umum yang dimiliki siswa untuk belajar. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang
yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar akan berhasil.
Menurut Nana Sujana 2005: 60-62, dalam menilai proses belajar mengajar, terdapat beberapa kriteria yang yang biasa digunakan, antara lain:
a. Konsistensi belajar mengajar dengan kurikulum
Kurikulum adalah program belajar mengajar yang telah ditentukan sebagai acuan apa yang seharusnya dilaksanakan. Keberhasilan proses belajar
mengajar dilihat sejauh mana acuan tersebut dilaksanakan secara nyata dalam bentuk dan aspek-aspek:
1 Tujuan-tujuan pengajaran
2 Bahan pengajaran yang diberikan
3 Jenis kegiatan yang dilaksanakan
4 Cara melaksanakan setiap jenis kegiatan
5 Peralatan yang digunakan untuk masing-masing kegiatan
6 Penilaian yang digunakan untuk setiap tujuan
commit to user
b. Keterlaksanaannya oleh guru
Dalam hal ini adalah sejauh mana kegiatan dan program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan oleh guru tanpa mengalami hambatan dan
kesulitan yang berarti. Dengan demikian, apa yang direncanakan dapat diwujudkan sebagai mana harusnya. Keterlaksanaan ini dapat dilihat dalam hal:
1 Mengondisikan kegiatan belajar siswa
2 Menyiapkan sumber, alat, dan perlengkapan belajar
3 Waktu yang disediakan untuk kegiatan belajar mengajar
4 Memberikan bantuan dan bimbingan belajar kepada siswa
5 Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa
6 Menggeneralisasikan hasil belajar mengajar saat itu dan tindak lanjut untuk
kegiatan belajar mengajar berikutnya. c.
Keterlaksanaannya oleh siswa Dalam hal ini, dinilai sejauh mana siswa melakukan kegiatan belajar sesuai
dengan program yang telah ditentukan guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti.
Keterlaksanaan oleh siswa dapat dilihat dalam hal: 1
Memahami dan mengikuti petunjuk yang diberikan guru 2
Siswa turut serta melakukan kegiatan belajar 3
Tugas-tugas belajar dapat diselesaikan sebagaimana mestinya 4
Memanfaatkan sumber belajar yang disediakan guru 5
Menguasai tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan guru d.
Motivasi belajar siswa Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar yang
ditunjukkan oleh para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dalam hal:
1 Minat dan perhatian belajar siswa terhadap pelajaran
2 Semangat siswa untuk melakukan tugas tugas belajarnya
3 Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya
4 Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru
5 Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
commit to user
e. Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar
Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Keaktifan siswa
dapat dilihat dalam hal: 1
Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 2
Terlibat dalam pemecahan masalah 3
Bertanya pada siswa lain atau guru terhadap masalah yang dihadapinya 4
Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan bimbingan guru 5
Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya 6
Melatih diri dalam menyelesaikan soal atau masalah sejenis 7
Kesempatan menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
f. Interaksi guru dengan siswa
Interaksi guru-siswa berkenaan dengan komunikasi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa dalam melakukan kegiatan
belajar. Hal ini dapat dilihat dalam:
1 Tanya jawab antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa
2 Bantuan guru terhadap siswa yang melakukan kegiatan belajar mengajar,
baik secara individual maupun secara kelompok 3
Dapatnya guru dan siswa tertentu dijadikan sumber belajar 4
Keberadaan guru, senantiasa berperan sebagai fasilitator adanya kesempatan mendapat umpan balik secara berkesinambungan.
g. Kemampuan atau keterampilan guru mengajar
Katerampilan atau kemampuan guru mengajar merupakan puncak keahlian guru yang professional sebab merupakan penerapan semua kemampuan yang
telah dimilikinya dalam pengajaran. Beberapa indikator dalam menilai kemampuan ini antara lain:
1 Menguasai bahan pelajaran yang disampaikan kepada siswa
2 Terampil berkomunikasi dengan siswa
3 Menguasai kelas sehingga dapat mengendalikan siswa
commit to user
4 Terampil menggunakan alat dan sumber belajar siswa
5 Terampil mengajukan pertanyaan, baik lisan maupun tulisan.
h. Kualitas hasil belajar yang dicapai oleh siswa
Salah satu keberhasilan proses belajar mengajar dilihat dari hasi belajar yang dicapai oleh siswa. Dalam hal ini aspek yang dilihat antara lain.
1 Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan intruksional oleh para siswa
2 Hasil belajar tahan lama diingat dan digunakan sebagai dasar dalam
mempelajari bahan berikutnya 3
Jumlah siswa yang mencapai tujuan intruksional minimal 75 dari jumlah siswa
4 Perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa setelah menyelesaikan
pengalaman belajarnya. Nana Sudjana 1995: 22 mengemukakan bahwa, hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengamalan belajarnya. Sedangkan menurut Howard Kingsley, hasil belajar yaitu keterampilan
dan kebiasaan; pengetahuan dan pengertian; sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam
kurikulum. Pada pendidikan nasional menggunakan klasifikasi hasil belajar menurut
Benyamin Bloom yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik dalam kurikulum 2004, hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa yang berbentuk kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari ketiga bantuk ini, bentuk kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di
sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran.
Hasil belajar siswa dapat digunakan untuk memotivasi siswa dan untuk memperbaiki serta peningkatan kualitas pembelajaran oleh guru. Selain itu
pemanfaatan hasil belajar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran harus didukung oleh siswa, guru, kepala sekolah, serta orang tua
siswa. Jadi fungsi hasil belajar paling penting bagi siswa yaitu sebagai indikator
commit to user
pencapaian tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai umpan balik bagi guru dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran.
6. Penentuan DH Reaksi