commit to user 5
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah model pembelajaran TAI yang dilengkapi dengan modul dan
praktikum dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran kimia? 2.
Apakah model pembelajaran TAI yang dilengkapi dengan modul dan praktikum dapat meningkatkan hasil pembelajaran kimia siswa khususnya
pada sub pokok bahasan Penentuan DH Reaksi? 3.
Apakah model pembelajaran TAI yang dilengkapi dengan modul dan praktikum merupakan metode yang tepat jika digunakan pada sub pokok
bahasan Penentuan DH Reaksi? 4.
Apakah pelaksanaan model pembelajaran TAI yang dilengkapi dengan modul dan praktikum dapat meningkatkan keefektifan strategi guru dalam
membantu siswa dalam mempelajari materi kimia khususnya pada sub pokok bahasan Penentuan DH Reaksi?
5. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran TAI yang dilengkapi dengan
modul dan praktikum di SMA Negeri 1 Mojolaban Sukoharjo ?
C. Pembatasan Masalah
Penelitian harus mempunyai arah yang jelas dan pasti, sehingga perlu diberikan batasan masalah. Berdasar latar belakang masalah dan identifikasi
masalah, maka pengkajian dan pembatasan masalah dititikberatkan pada: 1.
Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa SMAN 1 Mojolaban kelas XI-IA
2
Semester 1 Tahun Pelajaran 20102011. 2.
Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kooperatif TAI
Team Assisted Individualization
dilengkapi dengan modul dan praktikum.
commit to user 6
3. Materi Pelajaran
Materi pelajaran kimia dibatasi pada sub pokok bahasan penentuan DH Reaksi.
4. Objek penelitian
Obyek penelitian meliputi : a.
Kualitas proses belajar yang dimaksud adalah kerjasama siswa dalam kelompok dan kemampuan siswa menyampaikan pendapat.
b. Proses pembelajaran dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Jika pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu kerjasama 40 , kemampuan menyampaikan pendapat
30 dan ketuntasan 65 maka dilanjutkan pada indikator keberhasilan siklus II yaitu kerjasama 50 , kemampuan menyampaikan pendapat 40
dan ketuntasan 75 . c.
Prestasi belajar siswa yang dibatasi pada aspek afektif dan aspek kognitif. Nilai aspek kognitif diperoleh dari tes siklus I dan tes siklus II. Sedangkan
penilaian aspek afektif berdasarkan angket afektif yang diisi oleh siswa.
D. Perumusan Masalah