Kegiatan Guru Tahap Pelaksanaan Tindakan II dan Tahap Observasi II

commit to user

d. Kegiatan Guru

Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada proses pembelajaran, menurut observan secara keseluruhan sudah menunjukkan indikasi yang cukup baik. Jika dibandingkan dengan siklus I, kegiatan guru pada siklus II sudah terlihat mengalami peningkatan. Untuk hasilnya secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 20. Pelaksanaan tidakan atau siklus 2 merupakan suatu tindakan yang dilaksanakan dengan sintaks TAI Team Assisted Individualization dilengkapi modul dan praktikum dengan tujuan agar siswa dapat menguasai materi Pen entuan ΔH Reaksi. Aspek penilaian pada siklus 2 ini meliputi aspek kemampuan bekerjasama siswa dalam kelompok, kemampuan menyampaikan pendapat, peran asisten dalam kelompok sebagai aspek kualitas proses belajar, dan aspek kognitif sebagai aspek kualitas hasil belajar siswa. Untuk aspek kualitas proses belajar meliputi : 1 Kemampuan bekerjasama siswa dalam kelompok Jumlah kelompok pada kegiatan pembelajaran ada 8 kelompok. Masing– masing anggota kelompok terdiri dari 5 orang siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda. Pembagian kelompok tersebut berdasarkan nilai tes kemampuan awal. Penelitian mengenai indikator kualitas proses belajar ini yaitu adanya kerjasama siswa dalam kelompoknya dilakukan secara langsung. Dari data observasi siklus 2 didapatkan persentase 75 siswa yang saling bekerjasama dalam satu kelompoknya. Persentase ini telah sesuai dengan target yang telah ditentukan dalam perencanaan penelitian yakni sebesar 50,00 . Dari 8 kelompok yang ada hanya 6 kelompok yang dinyatakan aktif, sedangkan 2 kelompok lain dinyatakan cukup aktif. Hal ini disebabkan kurangnya antusias siswa dalam belajar bersama. Adapun data-data mengenai hasil indikator kualitas proses belajar pada siklus II dapat dilihat pada tabel 16 berikut: commit to user Tabel. 16. Aspek kerjasama siswa dalam kelompok pada siklus II. Aspek Yang Dinilai Siswa Yang Aktif Bekerja Sama Dalam Kelompok Jumlah Kelompok Persentase Kerjasama siswa dalam kelompok 6 8 75 Di bawah ini dapat dilihat diagram pie aspek kerjasama siswa dalam sistem pembelajaran: Gambar 13. Diagram Pie Aspek Kerjasama Siswa Pada Siklus II 2 Kemampuan menyampaikan pendapat Pada siklus II indikator yang berikutnya di observasi adalah kemampuan menyampaikan pendapat siswa yang meliputi kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dan mampu menngerjakan soal serta menjelaskan kepada temannya diperoleh persentase sebesar 50 yang dinyatakan sangat aktif, 37,5 cukup aktif dan 12,5 dinyatakan kurang aktif. Angka ini telah memenuhi target yang telah ditentukan dalam perencanaan sebelumnya yaitu 40,00. Hal ini disebabkan kurangnya antusias siswa dalam proses pembelajaran. Adapun data – data mengenai hasil indikator kualitas proses belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel 17 berikut: Kerjasama Kelompok Siklus II commit to user Tabel 17. Aspek kemampuan menyampaikan pendapat pada siklus II. Kemampuan menyampaikan pendapat Jumlah Kelompok Persentase Sangat aktif 4 50 Cukup aktif 3 37,5 Kurang aktif 1 12,5 Tidak aktif Jumlah kelompok total 8 100 Dari tabel diatas, dapat digambarkan diagram pie mengenai aspek kemampuan menyampaikan pendapat siswa, sebagai berikut: Gambar 13. Diagram Pie Aspek Kemampuan Menyampaikan Pendapat Siswa Pada Siklus II 4 Ketuntasan Belajar Siswa Ketuntasan belajar siswa dalam mengikuti pelajaran kimia merupakan salah satu faktor yang menentukan penelitian ini berhasil. Pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan hanya 82,5 . Persentase ini telah melampaui target yang ditentukan sebelumnya yaitu 75 . Hal ini disebabkan karena kerjasama siswa dalam kelompok telah dilaksanakan dengan baik dan asisten telah melaksanakan tugasnya secara maksimal walaupun belum dari semua kelompok commit to user akan tetapi telah ada peningkatan dari siklus 1. Dalam hal ini batas minimum ketuntasan di SMA Negeri 1 Mojolaban untuk pelajaran kimia adalah 64. Adapun rincian hasil tes siklus 1 per indikator dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 18. Hasil Tes Siklus 1 Materi Penentuan ΔH Reaksi Siswa Kelas XI-IA 2 SMA Negeri 1 Mojolaban No. Indikator Kompetensi Nomor Soal Persentasi Ketercapaian Setiap Soal Setiap Indikator Kompetensi 1. Menghitung harga DH reaksi melalui percobaan 1 2 3 4 5 6 7 75 100 95 85 82,5 32,5 85 79,29 2. Menghitung harga DH reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar 8 9 10 11 12 13 82,5 85 50 42,5 85 85 71,67 commit to user No. Indikator Kompetensi Nomor Soal Persentasi Ketercapaian Setiap Soal Setiap Indikator Kompetensi 3. Menghitung harga DH reaksi berdasarkan Hukum Hess 14 15 16 95 85 55 78,33 4. Menghitung harga DH reaksi menggunakan diagram siklus dan diagram tingkat 17 18 95 85 90 5. Menghitung harga DH reaksi menggunakan energi ikatan 19 20 21 22 23 24 25 77,5 65 75 47,5 17,5 75 80 62,5 Rata – Rata 73,5 76,358 Adapun secara grafik ketercapaian hasil belajar pada siklus 2 per indikator kompetensi dapat dilihat pada gambar berikut. commit to user Gambar 13. Grafik Hasil Belajar Penentuan ΔH Reaksi Siklus 2 Kelas XI-IA 2 SMA Negeri 1 Mojolaban Hasil dari tes siklus 2 masih ada satu indikator yang belum mencapai batas ketuntasan, yaitu menghitung harga DH reaksi menggunakan energi ikatan. Akan tetapi, rata-rata jawaban siswa per nomor dan indikator kompetensi meningkat. Aspek ketuntasan siswa dalam tes pembelajaran juga sangat penting untuk mengetahui kemampuan siswa. Berdasarkan analisis tes siklus 2 materi pokok Penentuan ΔH Reaksi Kelas XI IA-2 pada Lampiran 40 menunjukkan bahwa persentase ketuntasan kelas sebesar 82,5 atau sebanyak 33 siswa yang mencapai ketuntasan dari 40 siswa yang mengikuti tes siklus 1. Dimana standar ketuntasan batas minimal SKBM dengan nilai 64. Dari persentase ketuntasan kelas menunjukkan bahwa hasil belajar dari penilaian aspek kognitif sudah memenuhi 75,00 tuntas secara klasikal dari target yang ditetapkan pada siklus 2. Berikut tabel ketuntasan siswa secara klasikal pada tes siklus 2. Berikut tabel ketuntasan siswa dalam tes siklus 2: Indikator Kompetensi Grafik Hasil Belajar Siklus 2 commit to user Tabel 19. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 2 Aspek yang Dinilai Jumlah Siswa Tuntas Jumlah Siswa Persentase Ketuntasan Ketuntasan Belajar 33 40 82,5 Berikut diagram pie ketuntasan belajar siswa siklus 2. Gambar 13. Diagram Pie Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II

3. Hasil Refleksi

Dokumen yang terkait

Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Lingkungan

1 8 74

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

0 5 69

Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Termokimia

0 3 18

PENGGUNAAN PENDEKATAN CTL DILENGKAPI MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X

1 52 101

PENDAHULUAN PENGGUNAAN POWER POINT DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 / 2011.

0 0 8

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DILENGKAPI MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM KELAS XI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 1 19

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN PEER TUTORING DILENGKAPI HIERARKI KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MATERI STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA 6 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

0 1 21

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA FLASH DILENGKAPI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK IKATAN KIMIA SISWA KELAS X. 4 SMA NEGERI 1 DAYEUHLUHUR TAHUN AJARAN 2010 2011 | Sutaryono | Jurnal P

0 0 8

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DILENGKAPI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA 4 SMAN 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Vit

0 0 7

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN PEER TUTORING DILENGKAPI HIERARKI KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MATERI STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA 6 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Ishartono |

0 0 10