Kondisi Awal Siklus Satu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA

1. Kondisi Awal

Sebelum melaksankan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survei awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hasil dari kegiatan survei awal tersebut adalah sebgai berikut: a. Siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran lompat jauh. Hal ini dapat dibuktikan oleh peneliti saat melakukan pengamatan. Saat mengikuti lompat jauh banyak siswa kurang antusias, siswa takut mencoba lompat, siswa menunjukan sikap seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru, ada yang berbicara dengan teman, bahkan ada yang bermain sendiri. b. Terbatasanya sarana dan prasarana. Terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran lompat jauh. Hal itu dapat terbukti dengan sedikitnya alat-alat olahraga yang dimiliki sekolah untuk pembelajaran. c. Guru kurang kreatif menciptakan modifikassi alat-alat pembelajaran. Hal itu dapat dilihat saat pembelajaran lompat jauh yang dilakukan guru hanya berupa permainan sederhana tanpa alat. d. Guru kesulitan dalam menemukan model pembelajaran bermain yang tepat untuk meningkatkan gerak dasar siswa. Siswa terlihat bosan dan tidak menaruh perhatian sepenunya karena model permainan yang dilakukan monoton.

2. Siklus Satu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user a. Perencanaan Perencanaan di awali dengan berkonsultasi dengan guru kelas lima sebagai wali kelas, dan Kepala Sekolah sebagai observer. Konsultasi ini meliputi penentuan waktu penelitian, perencanaan waktu tindakan kelas yang digunakan untuk penelitian, perencanaan tindakan games dan materi dan pembuatan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Penentuan waktu tindakan kelas ini kaitannya dengan pelaksanaan tindakan, diperoleh kesepakatan pelaksanaan tindakan pada hari 23 April 2011. Langkah selanjutnya menentukan kelas yang di beri tindakan, diperoleh kesepakatan dengan guru, kelas yang digunakan kelas lima V dipilihnya kelas lima V ini kaitannya dengan jadwal pelajaran yang berlaku di SD tersebut. Langkah selanjutnya adalah penentuan permainan yang akan digunakan dan materi pembelajaran. Pemilihan permainan yang digunakan disesuaikan dengan alat dan fasilitas sekolah. Penentuan materi bersumber pada buku referensi. Setelah itu pembuatan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang memuat perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Persiapan terakhir mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam dalam pembelajaran, menyiapkan alat-alat bermain pada lompat jauh atau memilih yang tidak rusak, meliputi karet, ban bekas, lingkaran plastic, kardus dan belahan bambu. b. Tindakan Siswa dibariskan dengan formasi dua saf, siswa putra disebelah kanan siswa putri, guru memimpin berdoa, setelah itu dilakukan presensi untuk mengetahui siswa yang tidak masuk, dari jumlah siswa sebanyak 20 ternyata semua dapat jumlah mengikuti pembelajaran. Setelah presensi guru menjelaskan materi. Penjelasan materi lompat jauh berawal dari cara awalan, siswa sebagian besar memperhatikan guru, tetapi ada siswa yang berbincang – bincang dengan siswa lain. Kegiatan berikutnya adalah pemanasan, pemanasan dipimpin oleh guru memberi contoh dan membenarkan siswa yang gerakannya salah, menegur siswa yang tidak serius dalam melakukan pemanasan. Pemanasan berupa status dinamis, waktu yang digunakan dari membariskan siswa sampai melakukan pemanasan kurang lebih 20 menit. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Setelah selesai melakukan pemanasan, kemudian memasuki kegiatan inti selama 45 menit. Kegiatan inti terdiri games bermain pengenalan lompat dan tehnik permainan pada lompat. Bermain di awali dari guru menjelaskan cara bermain dan memberi contoh. Permainannya adalah berupa melatih langkah kaki, untuk awalan dan lari cepat serta kerja sama, tanggung jawab kelompok, serta dilanjutkajn pembelajaran melompat tanpa menentukan tempat. Pembelajaran untuk awalah dapat diajarkan mulai dari awalan satu langkah, dua langkah, tiga langkah, dan seterusnya alat yang digunakan pada pembelajaran lompat adalah tali karet yang dibentangkan melintang untuk dilompat. Pada pembelajaran ini dirangsang supaya badannya dilatih terangkat ke atas depan dengan cara melewati tali karet yang dibentangkan dengan ketinggian 30 cm, 40 cm, 50 cm, diatur ketinggiannya sehingga anak – anak tidak merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran lompat dilakukan berulang – ulang, khususnya dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui aplikasi bermain. Guru menegur langsung siswa yang salah, dengan memberikan contoh gerakan, siswa yang bersangkutan mengikuti. Setelah semua siswa dianggap bisa, dilanjutkan dengan lompatan dalam menggunakan tali karet yang dibentangkan sesuai dengan ukuran, guru kembali memberikan contoh gerakan permainannya, setelah itu para siswa di minta mempraktekkan gerakan yang dicontohkan guru. Dalam mempraktekkan gerakan pada awalnya kebanyakan siswa agak kesulitan, setelah dilakukan berulang – ulang kesalahan siswa dalam melakukan gerakan mulai berkurang dan kebanyakan siswa sudah bisa. Siswa yang sudah bisa melakukan dengan benar dan salah satunya di panggil oleh guru untuk memberikan contoh. Waktu yang digunakan untuk mempelajari tehnik ketiga ini kurang lebih 10 menit. Setelah dilanjutkan dengan kegiatan penutup, dalam kegiatan penutup siswa dibariskan dalam dua saf. Guru memberi koreksi atas kesalahan – kesalahan siswa, serta memuji siswa yang telah melakukan lompatan dengan benar, bertanya pada siswa tentang cara bermain lompatan dan di akhiri dengan doa pembubaran. Table 4. Hasil Pengamatan Lompat jauh Siklus I perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user No Nilai Siswa Jumlah Siswa Jumlah Nilai Rata - Rata Keterangan L P Jumlah L P 1. 50-62 4 4 8 877 540 71 Lihat lampiran 7 2. 62-74 - 1 1 3. 74-86 7 3 10 4. 86-98 1 - 1 Jumlah 12 8 20 Setelah penilaian selesai, kemudian guru membariskan siswa, menghitung, berdoa dan pembubaran. c. Obesrvasi Hasil dari pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, siswa dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh cukup antusias, memahami cara lompatan satu langkah, dua langkah, dan tiga langkah, dan melaksanakan tugasnya yang diberikan guru. Secara umum suasana kelas aktif, ini dilihat dari siswa dalam mengikuti pembelajaran, dari pemanasan sampai gerakan lompatan. Siswa melaksnakan apa yang diperintahkan oleh guru. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh guru, pengisian lembar observasi berdasarkan pengamatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengisian lembar observasi kaitannya dengan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran, keadaan alat dan fasilitas yang digunakan selama melaksanakan pembelajaran. d. Refleksi Untuk selanjutnya setelah melakukan obaservasi adalah melakukan refleksi. Hambatan atau kendala yang ditemukan dalam proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok yang banyak di alami oleh siswa adalah kesalahan pada saat melompat dan pada tumpuan jatuhnya. Hambatan tersebut di atasi oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. Yaitu dengan cara melakukan latihan atau gerakan. Sedangkan untuk siswa yang kurang tertib guru selalu memberikan teguran dan bimbingan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Untuk mengurangi hambatan – hambatan yang muncul pada saat tindakan pertama, peneliti merencanakan tindakan kedua di utamakan pada tehnik permainan. Pendalaman tehnik lompatan pada saat games Permainan, sikap lompatan lebih menyenangkan sehingga tidak bosan. Waktu pembelajaran dalam rencana di mulai pukul 07.00 WIB, fakta baru bisa dimulai pukul 07.15 WIB, ini disebabkan karena lokasi lapangan yang akan digunakan agak jauh dari sekolah menempuh perjalanan kurang lebih 10 menit.

3. Siklus Kedua

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN SISWA KELAS IV SDN 5 SAWAH LAMA BANDAR LAMPUNG

2 22 61

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI BAN BEKAS DAN BOLA PLASTIK PADA SD NEGERI COKRO TAHUN PELAJARAN 2011 2012

2 15 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 TANJUNGANOM KECAMATAN RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 56

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KANDANGWANGI KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 2011

0 3 61

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 19

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 5 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 24

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PUCANGAN KECAMATAN SADANG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013.

0 0 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOJANEGARA K ABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN BERMAIN LOMPAT DAN LONCAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIGENUK KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO.

1 6 128

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN LOTON(LOMPAT KARTON) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAMAT 02 KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

0 1 56