Metode Pengumpulan Data Uji Hipotesis

46 a. Data primer Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaankuesioner dan observasi kepada karyawan yang bekerja di PT Artha Angkasa Tebing Tinggi. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian misalnya buku-buku referensi baik buku- buku wajib perkuliahan maupun buku-buku umum, jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, kemudian dari jawaban itu ditentukan skalanya dengan menggunakan skala Likert. Responden dalam hal ini adalah karyawan PT Artha Angkasa Tebing Tinggi. Universitas Sumatera Utara 47 b. Wawancara Wawancara dengan para karyawan dilakukan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu komunikasi, lingkungan kerja fisik dan semangat kerja karyawan. c. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang pegawai diluar sampel. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Pada tahap prasurvei, kuesioner diberikan 30 kepada 30 orang pegawai di luar sampel dan dilakukan di PT Nusira Medan. Validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS for Windows .

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti 2012:76, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan Universitas Sumatera Utara 48 dengan membandingkan nilai correlated item – total correlation atau disebut dengan pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai . Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel dan dilakukan di PT Nusira Medan. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS for Windows dengan kriteria sebagai berikut: Jika , maka pertanyaan dinyatakan valid Jika , maka pertanyaan dinyatakan tidak valid Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.5 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted VAR00001 76.07 306.138 .857 .948 Valid VAR00002 76.41 306.894 .867 .948 Valid VAR00003 76.10 317.239 .767 .950 Valid VAR00004 76.28 314.993 .675 .950 Valid VAR00005 76.79 317.170 .634 .951 Valid VAR00006 75.97 322.963 .683 .951 Valid VAR00007 76.03 311.034 .716 .950 Valid VAR00008 76.28 325.421 .493 .952 Valid VAR00009 76.14 328.552 .426 .953 Valid VAR00010 76.41 328.394 .413 .953 Valid VAR00011 76.86 322.552 .476 .953 Valid VAR00012 76.14 329.123 .375 .954 Valid VAR00013 75.79 305.741 .782 .949 Valid VAR00014 75.31 322.507 .541 .952 Valid VAR00015 75.97 314.106 .720 .950 Valid VAR00016 75.76 319.618 .637 .951 Valid VAR00017 76.48 309.759 .654 .951 Valid VAR00018 76.07 306.138 .857 .948 Valid VAR00019 76.41 306.894 .867 .948 Valid VAR00020 76.10 317.239 .767 .950 Valid VAR00021 76.28 314.993 .675 .950 Valid VAR00022 76.79 317.170 .634 .951 Valid VAR00023 75.97 322.963 .683 .951 Valid VAR00024 76.48 309.759 .654 .951 Valid Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Januari 2016 Universitas Sumatera Utara 49 Pada tabel 3.5 di atas dapat dilihat seluruh pernyataan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel, yaitu 0,361, sehingga semua butir pertanyaan dinyatakan valid. Interpretasi Item-Total Statistics, yaitu: 1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel pernyataan tersebut dihapus. Misalnya jika pernyataan 1 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 76.07. Jika pernyataan 2 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 76.41 dan seterusnya. 2. Scale Variance if Item Deleted menerangkan besarnya variance total jika variable pernyataan tersebut dihapus. Misalnya jika pernyataan 1 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 306.138. Jika pertanyaan butir item 2 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 306.894 dan seterusnya. 3. Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai r hitung yang akan dibandingkan dengan nilai r tabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Nilai r tabel pada uji validitas ini adalah sebesar 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti 2012:79, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari Universitas Sumatera Utara 50 pengukurannya. Dikatakan hasil tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuisioner diberikan hanya sekali saja kepada responen dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengikuti korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,8 reabilitas sangat baik sangat meyakinkan, 0,7 Cronbach Alpha 0,8 reabilitas baik dan Cronbach Alpha 0,7 reabilitas kurang meyakinkan Situmorang dan Lufti 2014:92. Hasil pengolahan uji reliabilitas menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .953 24 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Januari 2016 Berdasarkan tabel 3.6 dapat dilihat Cronbach’s Alpha 0,8 maka dinyatakan reliabilitas sangat baik. 3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga Universitas Sumatera Utara 51 dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.10.2 Analisis Statistik Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel independent dan variabel dependent apakah masing-masing variabel independent berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependent apabila nilai variabel independent mengalami kenaikan atau penurunan. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS for windows untuk memperoleh hasil yang lebih terarah. Rumus perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = a + + + e Dimana: Y = Semangat Kerja a = Konstanta = Komunikasi = Lingkungan Kerja Fisik = Koefisien Regresi Berganda e = Standar Eror Model regresi linier berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena Universitas Sumatera Utara 52 terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk uji normalitas, yaitu: a. Analisis Grafik Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut: Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Analisis Statistik Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S. Apabila pada hasil uji Kolmogorov Smirnov , nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar dari 0,05 α = 5, tingkat signifikan maka data berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat diketahui dengan melihat nilai dari Variance Inflation Factor VIF dari masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Universitas Sumatera Utara 53 Pengambilan Keputusannya: Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan kepengamatan lain. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala Heteroskedastisitas, yaitu: a. Analisis Grafik Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas. b. Analisis Statistik Gejala heteroskedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji glejser.

3.11 Uji Hipotesis

1. Uji Simultan Uji F Uji simultan uji F adalah untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: Artinya secara bersama-sama tidak berpengaruh secara positif dan signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent. Universitas Sumatera Utara 54 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent. Nilai akan dibandingkan dengan nilai . Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: pada α = 5 pada α = 5 2. Uji Parsial Uji t Uji parsial uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent . Bentuk pengujiannya yaitu: Variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Variabel independent secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Nilai akan dibandingkan dengan nilai . Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: pada α = 5 pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 55 3. Uji Koefisien Determinan Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien deteminasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤ ≤ 1. Apabila deteminasi semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent terhadap pengaruh variabel dependent semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent , dan bila mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent adalah besar terhadap variabel dependent. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap variabel dependent. Universitas Sumatera Utara 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri).

0 5 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri).

0 2 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN KOMUNIKASI LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan Komunikasi Lingkungan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Kjks Bmt Tumang Boyolali.

0 4 19

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN KONDISI FISIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN KONDISI FISIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. SUN STAR MOTOR DI SALATIGA.

0 1 12

Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Artha Angkasa Tebing Tinggi

0 0 10

Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Artha Angkasa Tebing Tinggi

0 1 2

Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Artha Angkasa Tebing Tinggi

0 0 33

Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Artha Angkasa Tebing Tinggi

0 2 2

Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Artha Angkasa Tebing Tinggi

0 0 10

PENGARUH KOMUNIKASI, LINGKUNGAN KERJA, PENGEMBANGAN KARYAWAN DAN MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

0 1 12