Uji Parsial Uji t Koefisien Determinan R

75

4.2.4.2 Uji Parsial Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel independent secara parsial masing-masing terhadap variabel dependent dan mengetahui variabel independent mana yang berpengaruh paling dominan. Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu: H diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5 H 1 diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5 Tabel 4.12 Uji Parsial Uji t Sumber: Pengolahan SPSS Januari 2016 Dari Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa: 1. Nilai dari t hitung variabel komunikasi adalah 4,347 dan t tabel bernilai 1.986 sehingga t hitung t tabel 4,347 1.986 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan PT Artha Angkasa Tebing Tinggi. 2. Nilai dari t hitung variabel lingkungan kerja fisik adalah 6,820 dan t tabel bernilai 1.986 sehingga t hitung t tabel 6,820 1.986 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan PT Artha Angkasa Tebing Tinggi. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.014 2.050 .982 .329 KOMUNIKASI .226 .052 .340 4.347 .000 LINGKUNGAN KERJA FISIK .498 .073 .534 6.820 .000 a. Dependent Variable: SEMANGAT KERJA Universitas Sumatera Utara 76

4.2.4.3 Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 R 2 1. Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut ini: Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinan R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .763 a .583 .574 2.05737 a. Predictors: Constant, LINGKUNGAN KERJA FISIK, KOMUNIKASI b. Dependent Variable: SEMANGAT KERJA Sumber: Pengolahan SPSS Januari 2016 Interpretasi dari Model Summary yaitu: 1. Nilai R Square adalah angka 0,583, hal ini menunjukkan bahwa sebesar 58,3 variabel semangat kerja dapat dipengaruhi oleh variabel komunikasi dan lingkungan kerja fisik. Sedangkan sisanya 41,7 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. 2. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,574 menunjukkan bahwa terdapat hubungan komunikasi dan lingkungan kerja fisik terhadap semangat kerja sebesar 57,4 yang dijelaskan pada penelitian ini dan sisanya 42,6 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 77 4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Komunikasi Terhadap Semangat Kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan, yang artinya jika variabel komunikasi meningkat, maka semangat kerja karyawan akan meningkat. Berdasarkan dengan deskripsi jawaban responden pada kuesioner yang disebar, butir pernyataan 5 dari komunikasi, menunjukkan 43 orang 45.7 responden menyatakan setuju bahwa saran yang diberikan mereka terhadap perusahaan dapat diterima dengan baik. Hasil ini menunjukkan bahwa komunikasi yang terjadi antara karyawan dengan perusahaan berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Prayogi 2010 yang menyatakan komunikasi berpengauh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan PT Telkom Regional I Bidang Customer Care. Hasdianti 2013 juga menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan pada bagian kepegawaian. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Prayudi dan Gianyar 2014 komunikasi berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja karyawan pada PT BPR Tish Sukawati Gianyar. Pimpinan sudah memberikan pujian jika karyawan menjalankan tugas dengan baik, hal ini dibuktikan dari mayoritas responden 58.5 memilih sangat setuju pada butir pernyataan 4 variabel komunikasi. Namun pimpinan tidak hanya memberikan pujian tetapi juga akan memberikan teguran jika karyawan tidak Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri).

0 5 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri).

0 2 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN KOMUNIKASI LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan Komunikasi Lingkungan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Kjks Bmt Tumang Boyolali.

0 4 19

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN KONDISI FISIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN KONDISI FISIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. SUN STAR MOTOR DI SALATIGA.

0 1 12

Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Artha Angkasa Tebing Tinggi

0 0 10

Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Artha Angkasa Tebing Tinggi

0 1 2

Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Artha Angkasa Tebing Tinggi

0 0 33

Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Artha Angkasa Tebing Tinggi

0 2 2

Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Artha Angkasa Tebing Tinggi

0 0 10

PENGARUH KOMUNIKASI, LINGKUNGAN KERJA, PENGEMBANGAN KARYAWAN DAN MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

0 1 12