BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep adalah:
Gambar 3.1.Kerangka Konsep
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Diabetes
melitus adalah
penyakit metabolik
yang dikarakteristikkan dengan hiperglikemia kadar gula darah
melebihi batas normal akibat defek pada sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduanya.
Faktor: 1.
Sosiodemografi pasien
2. Hasil pemeriksaan
radiologi 3.
Komplikasi 4.
Indeks Massa Tubuh
5. HbA1c
Gangguan OA pada Pasien DM
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif kronik non
inflamasi yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Penyakit ini bersifat progresif lambat, ditandai dengan adanya
degenerasi tulang rawan sendi, hipertrofi tulang pada tepinya, sklerosis tulang subkondral, perubahan pada membran sinovial,
disertai nyeri, biasanya setelah aktivitas berkepanjangan, dan kekakuan, khususnya pada pagi hari atau setelah inaktivitas.
3.2.3. Sosio demografi adalah suatu komponen variable sosial dan
demografi suatu masyarakat, seperti pendidikan, pekerjaan, keadaan ekonomi, tempat asal, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini, penulis menetapkan empat kriteria faktor sosiodemografi, yaitu:
a. Umur adalah satuan waktu dipandang dari segi kronologis
sepanjang waktu hidup manusia. b.
Jenis kelamin adalah sifat biologis terkait sifat-sifat seks yang dibawa sejak lahir, dikelompokkan menjadi laki-laki dan
perempuan. c.
Pendidikan pasien adalah tingkatan pendidikan tertinggi yang pernah diikuti pasien dan lulus dari pendidikan tersebut
contohnya: SD, SMP, SMA, sarjana, dll. d.
Pekerjaan pasien adalah kegiatan yang dilakukan pasien untuk memenuhi kebutuhan hidup baik itu terkait profesi ataupun
tidak, contohnya : guru, pedagang, buruh, dll. 3.2.4.
Indeks Massa Tubuh IMT merupakan indikator sederhana dari korelasi antara tinggi badan dan berat badan. IMT diperoleh
dengan rumus : IMT = Berat Badan kgTinggi Badan cm100
2
Berdasarkan rumus diatas hasil IMT diklasifikasikan menjadi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
IMTKgM
2
Status Gizi Kategori
18.5 Gizi Kurang
Kurus 18.5 - 22.9
Gizi Baik Normal
23.0 - 24.9 Gizi Lebih
PreobesitasOverweight 25,0-29,9
Gizi Lebih Obesitas Grade I
30 Gizi Lebih
Obesitas Grade II
3.2.5. Hasil pemeriksaan radiologi, pada penelitian ini pemeriksaan
radiologinya adalah foto rontgen sendi yang mengalami OA yang kemudian akan diklasifikasikan berdasarkan kriteria Kellgren and
Lawrence, yaitu: a.
Grade 0 : Normal, tidak ada gambaran OA b.
Grade I : Ragu-ragu, osteofit sedikittidak signifikan
c. Grade II : Osteofit tampak, namun celah sendi masih normal
OA ringan d.
Grade III : Osteofit tampak, terdapat pengurangan celah sendi OA sedang
e. Grade IV : celah sendi tidak terlihat, terjadi Sclerosis
subkondral OA berat
3.2.6. HbA1c merupakan marker biokimia yang menunjukan keadaan
terkendalinya metabolism glukosa darah selama 3-4 bulan. Pada pasien DM Hasil pemeriksaan HbA1c dapat dikelompokan
menjadi 3 yaitu : a.
HbA1c 6,5 : Baik DM terkontrol baik b.
HbA1c 6,5 -8 : Sedang DM terkontrol sedang c.
HBA1c 8 : Buruk DM tidak terkontrol
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Alat ukur : Rekam medik
Cara ukur : Melihat status rekam medik terkait dengan
prevalensi gangguan osteoartritis pada pasien diabetes melitus
Hasil ukur : Prevalensi gangguan osteoarthritis pada pasien
diabetes melitus Skala ukur
: Nominal jenis kelamin, pekerjaan pasien Ordinal pemeriksaan radiologi, pendidikan pasien
Ratio Umur
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian