2.2.4. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis diabetes melitus dikaitkan dengan konsekuensi metabolik diabetik insulin sehingga tidak dapat mempertahankan kadar glukosa
yang normal dalam darah atau hiperglikemia. Jika hiperglikemia berat dan melebihi ambang batas filtrasi ginjal akan terjadi glikosuria yaitu diuresis osmotik
yang megakibatkan poliuria meningkatnya pengeluaran urin hal ini akan mengakibatkan timbul rasa haus yang berlebihan polidipsi sehingga merangsang
untuk minum secara terus menerus. Karena glukosa hilang bersama urin, maka pasien mengalami keseimbangan kalori negatif dan berat badan berkurang
sehingga rasa lapar yang timbul akan semakin besar polifagi akibat kehilangan kalori Price, 2012.
Keluhan lain yang tidak khas pada diabetes melitus adalah lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya Rani, 2009.
2.2.5. Diagnosis Diabetes Melitus
Berdasarkan buku panduan pelayanan medik-PAPDI Diagnosis DM dapat ditegakan dari anamnesa, pemeriksaan, fisik lengkap dan laboratorium :
A. Anamnesis
PERKENIPerhimpunan Endokrinologi Indonesia membagi alur diagnosis DM menjadi dua bagian besar berdasarkan ada tidaknya gejala
khas DM. Gejala khas DM terdiri dari poliuria , polidipsi , polifagi , dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas sedangkan keluhan yang
tidak khas pada DM adalah adalah lemah , kesemutan , gatal, mata kabur , disfungsi ereksi pada pria yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
B. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi tinggi badan, berat badan, tekanan darah, lingkar pinggang, tanda neuropati, pemeriksaan
visus, gigi mulut, keadaan kaki, kulit dan kuku.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
C . Pemeriksaan penunjang atau laboratorium Hb, leukosit, hitung jenis leukosit, laju endap darah
Glukosa darah puasa dan dua jam setelah makan, Hb A1c Urinalisis rutin, proteinuria 24 jam , kreatinin
SGPT, SGOT, albumin Kolesterol total , kolesterol LDL , kolesterol HDL ,
trigliserida .
Pada gambar dibawah ini akan ditaampilkan alur diagnosis DM
Gambar 2.2. Langkah-langkah diagnostik DM dan toleransi glukosa terganggu Sumber : Buku ajar ilmu penyakit dalam PAPDI edisi V jilid III
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.2.6. Penatalaksanaan Diabetes Melitus