Uji Validitas dan Reliabilitas Teknik Analisis Data

c. Studi Dokumentasi Penelaahan data dengan jalan mengumpulkan informasi-informasi melalui, dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang berupa laporan-laporan maupun catatan yang ada di perusahaan yang sesuai dengan permasalahan..

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasaran. Menurut Jogiyanto dalam Kuncoro 2009:120 pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Bila koefisien korelasi masing-masing pertanyaan sama dengan nilai r tabel atau lebih besar dari nilai r tabel maka butir instrumen dinyatakan valid nilai r tabel dengan responden 30 orang sebagai tolak ukur dalam butir pernyataan valid dipakai cronbach’s alpha 0,8 maka dapat dipastikan ukuran tersebut dapat dipercaya reliable Kuncoro, 2003:254. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.00, dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika r hitung positif dan r hitung ≥ r tabel , maka pertanyaan dinyatakan valid. 2 Jika r hitung negatif dan r hitung r tabel , maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. Uji validitas penelitian ini dilakukan pada 30 orang karyawan PT. Semen Padang, Tbk yang beralamat Jl. Iskandar Muda No.391 Medan. b. Reliabilitas Universitas Sumatera Utara Reliabilitas menujukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsistensi jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang berbeda-beda. Menurut Kuncoro 2009:254 nilai cronbach alpha 0,8 dapat dikatakan reliabel. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.00. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika r alpha positif atau ≥ dari r tabel maka pertanyaan reliabel. 2 Jika r alpha negatif atau dari r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini adalah: a. Metode Analisis Deskriptif Merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan dan menganalisis data sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti. b. Uji Asumsi Klasik Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti Universitas Sumatera Utara distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov K-S. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 0,05 maka jika nilai Asymp.Sig. 2 -tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Ghozali,2006:110. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya, jika varians variabel independent adalah konstan sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut homoskedastisitas. Sedangkan, heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 0,05 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Ghozali,2006:105. 3. Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali 2006:91. Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan Universitas Sumatera Utara dengan melihat toleransi variabel dan Variante Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut : a. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

b. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikoliniearitas