Sistem Kemih Ginjal TINJAUAN PUSTAKA

cairan, dan peningkatan konsentrasi urine, serta asidosis PH urin menjadi asam, sehingga terjadi pengendapan asam urat. 4. Batu sistina. Sitin merupakan asam amino yang kelarutannya paling kecil. Kelarutannya semakin kecil jika PH urin turunasam. Bila sistin tak larut akan berpresipitasi mengendap dalam bentuk kristal yang tumbuh dalam sel ginjalsaluran kemih membentuk batu. 5. Batu kalium fosfat. Terjadi pada penderita hiperkalsiurik kadar kalsium dalam urine tinggi dan atau berlebih asupan kalsium misal susu dan keju ke dalam tubuh. 6. Batu Xantin Hal ini terjadi sehingga keadaan resesif autosomal dengan defisiensi xantin oksidase dengan akibat peningkatan ekskresinya di urin.

2.5 Sistem Kemih

Menurut Syaifuddin 2006, sistem kemih urinearia adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah dari zat-zat yang tidak di pergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak di pergunakan oleh tubuh larut dalam air dan di keluarkan berupa urine atau air kemih. Carlos L. J, dkk 1997 menemukan bahwa sistem kemih terdiri atas saluran kemih atas sepasang ginjal dan ureter. Gambaran sistem saluran kemih pada manusia dapat di lihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Sistem Kemih Pada Manusia 1. Saluran Kemih Atas

a. Ginjal

Sloane 2003, dalam keadaan normal, manusia memiliki 2 ginjal. Ginjal merupakan orang yang berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, panjangnya sekitar 12,5 cm dan tebalnya sekitar 2,5 cm kurang lebih sebesar kepalan tangan. Menurut Syaifuddin 2006 bahwa ginjal adalah organ yang berfungsi sebagai penyaring darah yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritoneum melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Chang 2009, setiap ginjal memiliki ureter, yang mengalirkan air kemih dari pelvis renalis bagian ginjal yang merupakan pusat pengumpulan air kemih ke dalam kandung kemih. 23 Setiap ginjal terdiri atas 1-4 juta nefron.21 Selama 24 jam dapat menyaring darah 170 liter. 20 Fungsi yang lainnya adalah ginjal dapat menyaring limbah metabolik, menyaring kelebihan natrium dan air dari Universitas Sumatera Utara darah, membantu mengatur tekanan darah, pengaturan vitamin D dan Kalsium. Gangguan fungsi ginjal akibat BSK pada dasarnya akibat obstruksi dan infeksi sekunder. Obstruksi menyebabkan perubahan struktur dan fungsi pada traktus urinearius dan dapat berakibat disfungsi atau insufisiensi ginjal akibat kerusakan dari paremkim ginjal Carlos L. J, dkk 1997 menyatakan bahwa ginjal mengatur komposisi kimia dari lingkungan dalam melalui suatu proses majemuk yang melibatkan filtrasi, absorpsi aktif, absorpsi pasif, dan sekresi. Filtrasi terjadi dalam glomerulus, tempat ultra filtrate dari plasma darah terbentuk. Tubulus nefron, terutama tubulus kontortus proksimal berfungsi mengabsorpsi dari substansi- substansi yang berguna bagi metabolisme tubuh, sehingga dengan demikian memelihara homeostatis lingkungan dalam. Dengan cara ini makhluk hidup terutama manusia mengatur air, cairan intraseluler, dan keseimbangan osmostiknya. Berikut ini adalah gambar anatomi ginjal normal dan ginjal dengan batu saluran kemih : Gambar 2.2 Anatomi Ginjal Normal dan Ginjal dengan BSK Universitas Sumatera Utara

b. Ureter

Dokumen yang terkait

Distribusi Bakteri Aerob Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari 2013 – Juni 2013

1 65 60

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Higiene Perseorangan dengan Kejadian Skabies di Rutan Cabang Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2013

4 26 124

Karakterisitik Penderita Stroke Rawat Inap di RSUD. Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2014-2015

0 10 152

UJI KADAR KESADAHAN SUMBER AIR MINUM PADA KEJADIAN PENYAKIT BATU SALURAN KEMIH DI DESA BARAKATI KECAMATAN BATUDAA KABUPATEN GORONTALO ipi255948

0 0 9

Hubungan Karakteristik Penduduk dan Kesadahan Air Sumur dengan Penyakit Kejadian Batu Saluran Kemih di RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2015

0 0 16

Hubungan Karakteristik Penduduk dan Kesadahan Air Sumur dengan Penyakit Kejadian Batu Saluran Kemih di RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Karakteristik Penduduk dan Kesadahan Air Sumur dengan Penyakit Kejadian Batu Saluran Kemih di RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2015

0 0 7

Hubungan Karakteristik Penduduk dan Kesadahan Air Sumur dengan Penyakit Kejadian Batu Saluran Kemih di RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2015

0 0 21

Hubungan Karakteristik Penduduk dan Kesadahan Air Sumur dengan Penyakit Kejadian Batu Saluran Kemih di RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2015

1 5 3

Hubungan Karakteristik Penduduk dan Kesadahan Air Sumur dengan Penyakit Kejadian Batu Saluran Kemih di RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2015

0 0 46