Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Kejadian Penyakit Batu Hubungan Antara Pekerjaan Dengan Kejadian Penyakit Batu

5.3 Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Kejadian Penyakit Batu

Saluran Kemih Berdasarkan jenis kelamin, perempuan memiliki proporsi yang sama terhadap penyakit Batu Saluran Kemih yaitu 50. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai probabilitas p=1,000 sehingga Ho diterima, artinya terbukti secara signifikan pada tingkat kepercayaan 95 bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian penyakit batu saluran kemih. Hasil penelitian ini menunjukkan perbandingan laki-laki dan perempuan menderita penyakit batu saluran kemih adalah 1,07:1. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dialakukan oleh Naufal F, Soebadi A, dan Santoso A pada tahun 2014 tentang Profil Pasien dengan Batu Saluran Kemih pertama dan Batu Saluran Kemih berulang di SMF Urologi RSUD DR. Soetomo Periode Januari 2012- Desember 2013. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai p=0,715. Dengan CI 95 Nilai p 0,05 dapat diinterpretasikan secara statistik bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian batu saluran kemih Naufal F, Soebadi A, dan Santoso A, 2014.

5.4 Hubungan Antara Pekerjaan Dengan Kejadian Penyakit Batu

Saluran Kemih Berdasarkan responden yang mengalami penyakit batu saluran kemih lebih banyak PNS sebanyak 60, sedangkan Non PNS 49,1. Berdasarkan hasil uji exsact fisher karena terdapat lebih dari 25 expexted count yang nilainya kurang dari 5 maka diperoleh nilai probalitas p=1,000 sehingga Ho diterima, Universitas Sumatera Utara artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis pekerjaan dengan kejadian penyakit Batu Saluran Kemih. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, di Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 722.329 menemukan prevalensi tertinggi pada kelompok wiraswasta 5.779 orang 0,8, sedangkan prevalensi terendah terdapat pada kelompok tidak bekerja sebanyak 3.612 orang 0.5. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Basiri et al pada tahun 2010 yang menyatakan bahwa secara demografi, penderita batu saluran kemih terbanyak berasal dari kelompok yang melakukan aktivitas rendah dalam ruangan yakni 67. Kemudian diikuti dengan kelompok aktivitas tinggi di luar ruangan 16, aktivitas rendah di luar ruangan 14, dan aktivitas tinggi dalam ruangan 3.

5.5 Hubungan Antara Sumber Air Minum Dengan Kejadian Penyakit

Dokumen yang terkait

Distribusi Bakteri Aerob Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari 2013 – Juni 2013

1 65 60

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Higiene Perseorangan dengan Kejadian Skabies di Rutan Cabang Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2013

4 26 124

Karakterisitik Penderita Stroke Rawat Inap di RSUD. Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2014-2015

0 10 152

UJI KADAR KESADAHAN SUMBER AIR MINUM PADA KEJADIAN PENYAKIT BATU SALURAN KEMIH DI DESA BARAKATI KECAMATAN BATUDAA KABUPATEN GORONTALO ipi255948

0 0 9

Hubungan Karakteristik Penduduk dan Kesadahan Air Sumur dengan Penyakit Kejadian Batu Saluran Kemih di RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2015

0 0 16

Hubungan Karakteristik Penduduk dan Kesadahan Air Sumur dengan Penyakit Kejadian Batu Saluran Kemih di RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Karakteristik Penduduk dan Kesadahan Air Sumur dengan Penyakit Kejadian Batu Saluran Kemih di RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2015

0 0 7

Hubungan Karakteristik Penduduk dan Kesadahan Air Sumur dengan Penyakit Kejadian Batu Saluran Kemih di RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2015

0 0 21

Hubungan Karakteristik Penduduk dan Kesadahan Air Sumur dengan Penyakit Kejadian Batu Saluran Kemih di RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2015

1 5 3

Hubungan Karakteristik Penduduk dan Kesadahan Air Sumur dengan Penyakit Kejadian Batu Saluran Kemih di RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2015

0 0 46