43
Pambudi juga menghargai usaha Pak Barkah dalam usahanya menolong menghimpun biaya pengobatan untuk Mbok Ralem dan hendak pamit pulang ke
Desa Tanggir. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut:
”Ya, anda benar, Pak Barkah. Kemanusiaan masih ada. Sekarang kami mohon diri. Sungguh, rasanya sulit bagi saya melupakan Bapak dan
Kalawarta. Saya percaya, Kalawarta akan menjadi bacaan semua orang. Selamat tinggal.” Tohari, 2014:55.
Sikap Pambudi yang telah menggerakkan sisi kemanusiaan di masyarakat mendapat apresiasi dari Pak Barkah. Hasilnya Pak Barkah sampai terharu dengan
apa yang telah dilakukan oleh Pambudi. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan berikut:
”Tidak hanya Pak Barkah yang terkesan oleh perpisahan itu. Para pegawai Kalawarta pun ikut merasa kehilangan. Anak muda dari
Tanggir itu telah meninggalkan kesan yang amat berarti. Dengan jujur Pak Barkah mengakui, bahwa sudah lama ia tidak menemukan seorang
pemuda dengan kepribadian seperti Pambudi. Seorang yang bersedia menolong sesamanya tanpa mengharapkan balas jasa apapun.”
Tohari, 2014:55.
Kutipan di atas menggambarkan kepribadian Pambudi telah dihargai dan diapresiasi oleh Pak Barkah sekaligus para pegawai harian Kalawarta, karena
mereka jarang melihat orang seperti Pambudi dan sangat takjub akan perjuangannya yang rela menolong sesamanya tanpa mengharapkan balas jasa. Ini
menunjukkan bahwa mereka saling menghargai satu sama lain.
4.2.5 Hasil Pemikiran Tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Seiring berkembangnya zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi juga mengikuti perkembangan. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
Universitas Sumatera Utara
44
teknologi, masyarakat akan semakin mengetahui dan akan lebih percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi dikarenakan sesuatu yang dihasilkan melalui
ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hasil yang nyata dan dapat diterima oleh akal pikiran manusia dan juga sudah teruji kebenarannya.
Pambudi juga percaya kepada ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu ketika pemimpin redaksi harian Kalawarta, yaitu Pak Barkah menunjukkan
naskah iklan yang dimohonkan oleh Pambudi. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut:
”Naskah iklan itu selesai dibuat oleh Pak Barkah, kemudian diperlihatkan kepada Pambudi. ”Bagaimana, Dik Pambudi?” ”Wah,
Bapak jangan meminta persetujuan saya. Tentang iklan saya tidak tahu apa-apa, meskipun setiap saat saya mendengarnya dari radio dan
televisi.” Tohari, 2014:39.
Kutipan di atas menggambarkan Pambudi percaya bahwa media iklan dapat memberikan informasi kepada masyarakat walaupun Pambudi tidak begitu
paham mengenai iklan dan juga pernah mendengannya melalui radio dan televisi, tetapi dia percaya media iklan itu dapat menyampaikan maksud dan tujuan dari
pemohon. Setelah permohonan pembuatan iklan telah dibuat, hasilnya harian
Kalawarta makin banyak dicari dan dibaca oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut:
”Harian Kalawarta bertambah laris, paling tidak dalam lingkungan rumah sakit Yogya, terutama di rumah sakit yang merawat Mbok
Ralem. Dari direktur sampai para dokter, para perawat, dan para pegawi lainnya, semuanya membaca Kalawarta.” Tohari, 2014:49.
Universitas Sumatera Utara
45
Kutipan di atas menggambarkan bahwa iklan yang dipasang Pambudi di harian Kalawarta itu jadi makin laris dan makin sering dibaca oleh masyarakat,
terutama di kalangan rumah sakit di mana Mbok Ralem dirawat
Universitas Sumatera Utara
46
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka gambaran pemikiran modern yang terdapat dalam tokoh Pambudi sebagai berikut:
1. Pemikiran tentang kemampuan manusia
2. Pemikiran tentang memperhitungkan sesuatu
3. Pemikiran tentangperencanaan
4. Pemikiran tentang harga diri
5. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan dan teknologi
Hasil pemikiran modern yang ditunjukkan oleh tokoh Pambudi yaitu: 1.
Hasil pemikiran tentang kemampuan manusia Hasilnya adalah Pambudi yakin pada kemampuan diri sendiri, yaitu
mampu menangkap seseorang yang mencurigakan dan itu adalah Bagol, pencuri yang terkenal di desanya.
2. Hasil pemikiran tentang memperhitungkan sesuatu
a. Pambudi menyamakan Pak Dirga dengan lurah sebelumnya, yaitu
pembohong karena selalu melanggar akan pidato yang telah diucapkannya sendiri.
b. Perkiraan Pambudi mengenai penyakit yang diderita Mbok Ralem,
yaitu kanker terbukti benar setelah diperiksa di rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara