TNI dan Polri, sebanyak 100 orang yang akan menjadi responden penelitian, diawali dengan pertanyaan apakah bapakibu peserta BPJS Kesehatan dan
pernah membaca pemberitaan tentang pelayanan BPJS Kesehatan di koran yang berisikan tentang pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kota
Medan. Sesuai dengan komitmen dengan ini peneliti harus benar-benar mendapatkan responden yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan
dari awal, setelah memenuhi syarat-syarat dalam kriteria responden tadi kemudian responden pun diminta untuk mengisi kuesioner.
6. Setelah data-data yang diperoleh sudah mencukupi kemudian peneliti melakukan penghitungan dan pengolahan data untuk memperoleh hasil-hasil
yang akan dijadikan sebagai bahan acuan untuk melengkapi penelitian ini.
4.2 Teknik Pengolahan Data
Adapun tahapan-tahapan teknik pengolahan data yang dilalui oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Penomoran kuesioner Penomoran kuesioner yaitu mengumpulkan seluruh kuesioner dan
memberikan nomor urut pada setiap kuesioner yang telah diisi responden sebagai tanda pengenal 01-100
2. Editing
Editing yaitu proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas
jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian kotak kode yang telah disediakan.
3. Pengkodean Pengkodean yaitu proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke dalam
kotak kode yang telah disediakan pada lembar kuesioner dalam bentuk angka score.
4. Inventarisasi Variabel Inventarisasi Variabel adalah data mentah yang diperoleh dimasukkan ke
dalam lembar FC Foltran Cobol sehingga membuat seluruh data dalam satu kesatuan.
5. Tabulasi Data Tabulasi data yaitu memindahkan variabel responden yang sudah melalui
Universitas Sumatera Utara
pengkodean dan inventarisasi variabel kedalam kerangka tabel. Adapun tabel sebanyak jumlah pertanyaan dari kuesioner. Data disajikan dalam
bentuk tabel tunggal dan dirinci melalui kategori, frekuensi, dan presentase. Selanjutnya untuk memperjelas isi tabel, data dianalisis melalui deskripsi
teks. 6. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah data yang diajukan dapat diterima atau ditolak.Untuk mengukur tinggi rendahnya hubungan antar
variabel digunakan skala Guilford.
4.2.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.2.2 Sejarah terbentuknya Kecamatan Medan Johor
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Johor, yang menjadi responden adalah masyarakat Kecamatan Medan Johor dengan kriteria pekerja
PNS dan pekerja di perusahaan BUMN atau swasta yang aktif membayar premi BPJS Kesehatan setiap bulannya, responden yang berada di 6 kelurahan
diantaranya, Sukamaju, Titi Kuning, Kedai Durian, Pangkalan Masyhur, Gedung Johor, dan Kwala Bekala.
Kecamatan Medan Johor adalah salah satu dari 21 Kecamatan yang berada di wilayah Kota Medan berada pada ketinggian 12 m dari permukaan laut, yang
sebelumnya termasuk Kecamatan Tanjung Morawa, Kecamatan Patumbak dan Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang. Masuknya Kecamatan Medan Johor
ke wilayah Kotamadya Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 1973 tanggal 10 Mei 1973 yang luas arealnya ± 3.228 Ha dan terdiri dari 10
Kelurahan. Selanjutnya berdasarkan keputusan Gubernur Kepala Daerah tingkat I
Sumatera Utara, tanggal 19 Oktober 1987 Nomor: 140 4078 K 1978 tentang pemekaran Kelurahan di Wilayah Kota Medan, yang salah satu diantaranya
terdapat Kecamatan Medan Johor. Dengan demikian jumlah kelurahan yang tadinya hanya 10 maka setelah keluarnya SK tersebut jumlah Kelurahan di
Kecamatan Medan Johor menjadi 11 Kelurahan.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian perubahan terakhir dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1991, Kecamatan Medan Johor mengalami pemekaran sehingga
jumlah Kelurahan menjadi 6 Kelurahan yaitu Kelurahan Suka Maju, Kelurahan Titi Kuning, Kelurahan Kedai Durian, Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kelurahan
Gedung Johor dan Kelurahan Kwala Bekala. Selama terbentuknya Kecamatan Medan Johor dari tahun 1973 sampai
dengan saat ini dapat dilihat daftar nama-nama Camat yang pernah menjabat sebagai Kepala Wilayah di Kecamatan Medan Johor yaitu:
Tabel 4.1 Nama-Nama Camat Yang Pernah Menjabat
No Nama Camat
Masa Bakti 1
Adnan Ramlan 1974 sd 1977
2 Drs. Gandhi Diapari Tambunan
1977 sd 1979 3
B.S Parlaungan 1979 sd 1985
4 Drs. Zainal Arifin Nasution,
BA 1985 sd 1988 telah meninggal dunia
tahun 2003 5
Drs. H. Ramli 1988 sd 1993
6 Ahmad Husni Nasution, BA
1993 sd 1998 7
Drs. Farid Wajedi 1998 sd 1999
8 H. Dammikrot, S.Sos, M.Si
1999 sd 2004 9
Nasib, S.Sos, M.Si Februari 2004 sd 06 Desember 2006
10 Pulungan Harahap, SH, M.Si 06 Desember 2006 sd 23 Agustus 2010
11 Mhd. Azwarlin Nasution, SH 23 Agustus 2010 sd 23 Januari 2013
12 Khoiruddin, S.Sos 23 Januari 2013 sd sekarang
Sumber :Ekspose Kecamatan Medan Johor 2016. Diperoleh dari Kantor Camat Medan Johor pada tanggal 7Juni 2016
4.2.3 Batas dan Luas Wilayah
Kecamatan Medan Johor merupakan daerah pemukiman penduduk, daerah pengembangan wisata dan berada di kawasan pinggiran bagian selatan Kota
Medan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang. Luas areal keseluruhan ± 1.696 Ha yang terdiri dari 6 kelurahan, memiliki 81 lingkungan
Universitas Sumatera Utara
dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Maimoon dan Medan
Polonia, Medan Kota, Medan Baru, dan Medan Selayang. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Namo Rambe dan Deli Tua
Kabupaten Deli Serdang. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Amplas.
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang dan Medan Tuntungan.
Keberadaan Kecamatan Medan Johor dapat dilihat pada peta di bawah ini
Gambar 4.1 Peta Kecamatan Medan Johor
Sumber :Ekspose Kecamatan Medan Johor 2016. Diperoleh dari Kantor Camat Medan Johor pada tanggal 7Juni 2016
Universitas Sumatera Utara
Demikian luas wilayah Kecamatan Medan Johor secara lebih rinci, kemudian berikut jumlah penduduk Kecamatan Medan Johor sampai dengan 31
Januari 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 DATA KEPENDUDUKAN
KECAMATAN MEDAN JOHOR
Sumber :Ekspose Kecamatan Medan Johor 2016. Diperoleh dari Kantor Camat Medan Johor pada tanggal 24Mei 2016.
Luas wilayah Kecamatan Medan Johor adalah 1.696 Ha yang terdiri dari 6 Kelurahan. Kelurahan yang memiliki wilayah paling luas adalah Kelurahan Kwala
Bekala yaitu 550 Ha, diikuti dengan Kelurahan Pangkalan Mashyur 400 Ha, Kelurahan Gedung Johor 315 Ha, Kelurahan Titi Kuning 181 Ha, Kelurahan Suka
Maju 152 Ha, dan Kelurahan Kedai Durian 98 Ha yang merupakan wilayah yang paling kecil.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kelurahan Kwala Bekala memiliki lahan yang paling luas dan jumlah penduduk yang terbanyak.
4.2.4 Visi dan Misi Kecamatan Medan Johor Visi:
Dengan mengacu kepada Visi Kota Medan yaitu Kota Medan Menjadi Kota Metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera maka visi
Kecamatan Medan Johor adalah “Menjadikan Kecamatan Humanis Sejahtera, Religius dan Profesional dalam Pelayanan”.
KELURAHAN JUMLAH
LINGKU NGAN
LUAS WILA
YAH JUMLA
H KK
JUMLAH PENDUDUK WNI
ORANG ASING WNI+ORANG
ASING L
P L+P
L P
L+P L+P
SUKAMAJU 13
152 3.366
6.730 6.559
13.289 1
1 2
13.293 TITI KUNING
15 181
6.170 12.271
12.143 24.414
6 7
8 24.427
KEDAI DURIAN 5
98 1.897
3.815 3.606
7.421 1
1 2
7.423 PKL. MASYUHR
15 400
9.516 18.846
18.177 37.023
1 1
37.024 GEDUNG JOHOR
13 315
7.166 14.328
14.090 28.418
28.418 KWALA BEKALA
20 550
9.186 18.167
18.556 36.723
36.723
Jumlah 81
1.696 37.301
74.157 73.131
147.288 9
9 18
147.306
Universitas Sumatera Utara
Misi:
Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan beberapa misi yang merupakan titik konsentrasi kegiatan yang sekaligus menjadi pedoman dalam melaksanakan
Tugas-tugas Pemerintahan. Adapun misi yang akan diwujudkan yaitu: 1. Kerjasama yang baik
2. Kreatifitas Inovasi 3. Kerukunan antar umat beragama
4. Multikulturalisme 5. Lapangan Kerja
6. Ramah dalam pelayanan 7. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat
Dengan terwujudnya misi Kecamatan Medan Johor maka telah mendukung kemajuan dan kemakmuran Medan Rumah kita.
4.2.5 BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan
mulai beroperasi
menyelenggarakan Program
JaminanKesehatan pada tanggal 1 Januari 2014 dan merupakan transformasi kelembagaan PT Askes Persero. Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2004 tentang SistemJaminan Sosial Nasional maka dibentuk Badan penyelenggara Jaminan Sosialmelalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
tentang Badan PenyelenggaraJaminan Sosial. Dengan Undang-Undang ini dibentuk 2 BPJS yaitu BPJSKesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Sejarah singkat terbentuknya BPJS Kesehatan dimulai ketika dibentuknya Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan BPDPK pada tahun 1968
yang mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun beserta keluarganya. Kemudian untuk lebih meningkatkan jaminan
pemeliharaan kesehatan pada masa itu PBDPK berubah status menjadi Perusahaan Umum Perum Husada Bhakti 1984-1991 hingga satu tahun
kemudian berubah menjadi PT. Askes Persero 1992. Kemudian Pada tahun 2004 sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2004tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, PT Askes Persero
Universitas Sumatera Utara
merupakan salah satucalon Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS kesehatan. Hingga akhirnya pada tanggal 1 Januari 2014 PT Askes Persero
bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan mulai beroperasi dan memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia.
Adapun Visi, Misi, Sasaran dan Tata Nilai Organisasi BPJS Kesehatan sebagai berikut:
Visi BPJS Kesehatan:
“Cakupan Semesta 2019” Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki
jaminankesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan danperlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya
yangdiselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.
Misi BPJS Kesehatan:
a. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaanJaminan Kesehatan
Nasional JKN. b. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatanyang
efektif, efisien, dan bermutu kepada peserta melalui kemitraanyang optimal dengan fasilitas kesehatan.
c. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan danaBPJS Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untukmendukung
kesinambungan program. d. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsiptata
kelola organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawaiuntuk mencapai kinerja unggul.
e. Mengimplementasikan dan
mengembangkan sistem
perencanaan danevaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas
seluruhoperasionalisasi BPJS Kesehatan. f. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dankomunikasi
untuk mendukung keseluruhan operasionalisasi BPJSKesehatan.
Universitas Sumatera Utara
Sasaran BPJS Kesehatan:
a. Tercapainya kepesertaan semesta sesuai peta jalan menuju Jaminan Kesehatan Nasional tahun 2019.
b. Tercapainya jaminan pemeliharaan kesehatan yang optimal dan berkesinambungan.
c. Terciptanya kelembagaan BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.
Tata Nilai Organisasi:
a. Integritas merupakan prinsip dalam menjalankan setiap tugas dan tanggung
jawabmelalui keselarasan berpikir, berkata dan berperilaku sesuai keadaansebenarnya.
b. Profesional merupakan karakter dalam menjalankan tugas dengan kesungguhan,sesuai
kompetensi dan tanggung jawab yang diberikan. c. Pelayanan Prima
merupakan tekad
dalam memperikan
pelayanan terbaik
dengan ikhlaskepada seluruh peserta.
d. Efisiensi Operasional merupakan upaya untuk mencapai kinerja optimal melalui perencanaanyang
tepat dan penggunaan anggaran yang rasional sesuai kebutuhan.
4.3 Analisis Tabel Tunggal