Tabel 3.3 Penarikan Sampel dengan teknik Proporsional Stratified Random Sampling
Adapun alasan peneliti menggunakan jumlah Kepala Keluarga KK sebagai N
jumlah populasi dalam penarikan sampel, karena yang akan menjadi responden penelitian ini adalah salah satu dari keluarga peserta BPJS Kesehatan
yang bekerja sebagai PNSTNI dan Polri sebagai kriteria utama kemudian pernah membaca berita tentang pelayanan BPJS Kesehatan di surat kabar minimal 3 kali
antara bulan Maret sampai April 2016. b. Accidental sampling.
Pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan memilih siapa saja yang kebetulan berada di lokasi penelitian untuk dijadikan sebagai sampel.
Setelah jumlahnya diperkirakan sudah mencukupi maka pengumpulan data dihentikan Kiryantono, 2008:158. Pada penelitian ini peneliti menemui
satu per satu responden penelitian yang masuk dalam kriteria penelitian. Sebanyak 100 responden penelitain yang tersebar di 6 kelurahan di
Kecamatan Medan Johor, yang masing-masing jumlah responden sudah ditampilkan pada Tabel 3.3.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Agar diperoleh data yang objektif, maka peneliti menggunakan teknik untuk memperoleh data tersebut melalui cara:
KELURAHAN JUMLAH
KK Penarikan Sampel
Jumlah Sampel
SUKAMAJU 3.366
=9,02
9 Orang TITI KUNING
6.170
=16,55
17 Orang KEDAI DURIAN
1.897
=5,08
5 Orang PKL. MASYUHR
9.516
=25,5
25 Orang GEDUNG JOHOR
7.166
=19,21
19 Orang KWALA BEKALA
9.186 =24,62
25 Orang
Jumlah 100 Orang
Universitas Sumatera Utara
a. Penelitian Lapangan Field Research. Penelitian lapangan ini merupakan data primer yang diperoleh dengan cara
terjun langsung ke lapangan terhadap objek yang telah dipilih yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner angket. Kuesioner adalah suatu daftar yang
berisikan suatu rangkaian pertanyaan harus diisi oleh responden mengenai suatu hal atau bidang. Kuesioner ini dimaksud sebagai daftar pertanyaan
untuk memperoleh jawaban-jawaban dari responden. Kiryantono, 2008:95. Penelitian lapangan dilakukan di 6 kelurahan di Kecamatan Medan Johor
peneliti memilih lokasi penelitian karena Kecamatan Medan Johor memiliki jumlah penduduk yang cukup besar untuk dijadikan sebagai responden.
b. Penelitian Kepustakaan library Research. Penelitian kepustakaan merupakan data sekunder yaitu data yang didapat
melalui kepustakaan baik pustaka Universitas maupun pustaka yang ada di kampus FISIP USU. Dengan mempelajari buku-buku, majalah-majalah,
bahan perkuliahan yang kiranya memiliki relevansi langsung dengan masalah penelitian yang dilakukan peneliti.
3.4 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisa dalam beberapa tahap analisa yaitu:
a. Analisis Tabel Tunggal. Merupakan suatu analisis yang dialkukan dengan membagi-bagikan variabel
penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri
dari 2 kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom presentase untuk setiap kategori Singarimbun Ardianto, 2004:266.
b. Analisis Tabel Silang. Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang
satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut positif atau negatif Singarimbun
Ardianto, 2004: 273. c. Uji Hipotesis.
Uji hipotesisi adalah pengujian data statistik untuk mengetahui apakah data
Universitas Sumatera Utara
hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk mengukur tingkat hubungan diantara dua variabel, maka peneliti menggunakan rumus
koefisien tata genjang Rangk-Order Corelation Coeficient oleh Sperman atau
Sperman’s Rho Rank-Order Correlation. Sperman Rho menunjukkan hubungan antara variabel X dan variabel Y yang tidak diketahui sebaran
datanya. Untuk menguji hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan digunakan koefisien korelasi tata jenjang Rank Order Corelation
Coeficient oleh Sperman.
Keterangan: Rho
= koefisien korelasi rank-order d
= perbedaan antara pasangan jenjang Ʃ
= sigma atau jumlah n
= jumlah individu dalam sampel 1
= bilangan konstan 6
= bilangan konstan Sperman Rho Koefisien
adalah metode untuk menganalisa data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Jika rho 0, maka hipotesis ditolak Jika rho 0, maka hipotesis diterima
Untuk menguji tingkat signifikan korelasi, maka digunkan rumus
tabel
padasignifikan 0,05 sebagai berikut :
Keterangan : t
= nilai t
hitung
Rs = nilai koefisien
n = jumlah sampel
Jika
hitung
t
tabel
maka hubungan signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford Rakhmat, 2004:29, yaitu sebagai berikut :
Kurang dari 0.20 : Hubungan rendah sekali
0.20 – 0.40
: Hubungan rendah tapi pasti 0.40
– 0.70 : Hubungan cukup berarti
0.70 – 0.90
: Hubungan yang tinggi; kuat Lebih dari 0.90
: Hubungan sangat tinggi; kuat sekali dapat diandalkan. Berdasarkan nilai Rs hitungan, maka dapat diketahui besar kekuatan
prediksi. Dari penelitian yang disebut Uji Determinan Korelasi Bungin, 2005:278, yakni dengan rumus sebagai berikut :
Kp = Rs
2
x 100 Keterangan
Kp : Koefisien Determinan
Universitas Sumatera Utara
40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian