menjawab setuju dengan pemberitaan tersebut berhubungan dengan kebutuhan mereka dan paham bagaimana pelayanan-pelayanan yang diberikan BPJS
Kesehatan kepada pesertanya, yang disebut sebagai pelayanan meliputi hak dan tanggung jawab peserta penerima pelayanan, namun dapat dilihat sebagian
responden juga masih cukup banyak yang masih belum paham dengan pelayanan tersebut, artinya BPJS Kesehatan khususnya di Kota Medan masih kurang dalam
sosialisai tentang pelayanan BPJS Kesehatan kepada peserta.
4.5 Uji Hipotesisi
Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang maka peneliti akan melakukan langkah selanjutnya, yakni melakukan pengujian hipotesis. Dimana
pengujuan hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian ini ditolak atau diterima. Hipotesisi ini meliputi variabel bebas X
Pemberitaan tentang Pelayanan BPJS Kesehatan dan variabel terikat Y Citra BPJS Kesehatan
Sebelum melakukan pengujian tentang pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka terlebih dahulu peneliti melakukan uji tingkat hubungan antara
kedua variabel yang dilakukan dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang Rank OrderCorrelation Coefficient oleh Spearman menggunakan
peranti lunak SPSS versi 20. Hasil uji korelasi bivariat Spearman diperoleh sebesar:
Rumus koefisiennya adalah:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.62 Tabel Uji Hipotesis
Pemberitaan Pelayanan
BPJS Kesehatan
Citra BPJS Kesehatan
Spearmans rho
Pemberitaan Pelayanan BPJS Kesehatan
Correlation Coefficient 1,000
,313 Sig. 2-tailed
. ,002
N 100
100 Citra BPJS Kesehatan
Correlation Coefficient ,313
1,000 Sig. 2-tailed
,002 .
N 100
100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan hasil korelasi dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman pada tabel di atas H
di tolak jika 0,005. Pengaruh pemberitaan pelayanan BPJS Kesehatan di surat kabar terhadap citra BPJS Kesehatan di
Kecamatan Medan Johor Kota Medan 0,002 0,005 H ditolak. maka H
a
diterima, dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan terdapat pengaruh pemberitaan
tentang pelayanan BPJS Kesehatan terhadap citra BPJS Kesehatan di Kecamatan Medan Johor Kota Medan.
Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford Rakhmat, 2004:29, yaitu sebagai berikut :
Kurang dari 0.20 : Hubungan rendah sekali
0.20 – 0.40
: Hubungan rendah tapi pasti 0.40
– 0.70 : Hubungan cukup berarti
0.70 – 0.90
: Hubungan yang tinggi; kuat Lebih dari 0.90
: Hubungan sangat tinggi; kuat sekali dapat diandalkan. Berdasarkan hasil korelasi menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh
Spearman pada tabel diatas, diketahui besar korelasi koefisien Spearman rho variabel pemberitaan tentang pelayanan BPJS Kesehatan adalah 0,313. Dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan skala Guilford hasil 0,313 menunjukkan hubungan rendah tapi pasti.
Untuk melihat besarnya kekuatan pengaruh Kp pemberitaan tentang pelayanan BPJS Kesehatan di surat kabar terhadap citra BPJS Kesehatan di
Kecamatan Medan Johor berdasarkan nilai Rs hitungan, maka dapat diketahui besar kekuatan pengaruh. Dari penelitian ini yang disebut sebagai Uji Determinan
Korelasi dengan rumus sebagai berikut :
Kp = Rs
2
x 100 = 0,313
2
x 100 = 0,097 x 100
Kp = 9,7
Maka dapat disimpulkan, bahwa terdapat pengaruh pemberitaan tentang pelayanan BPJS Kesehatan di surat kabar hanya 9,7 terhadap citra BPJS
Kesehatan di Kecamatan Medan Johor. Hal tersebut bermakna hanya 9,7 citra BPJS Kesehatan di Kecamatan Medan Johor yang dipengaruhi oleh pemberitaan
tentang pelayanan BPJS Kesehatan di surat kabar, selebihnya yakni sebesar 90,3 citra BPJS Kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
4.6 Pembahasan