12
2.2.3 Unsur-Unsur Fraud
Unsur-unsur Fraud menurut Priantara 2013:6 adalah sebagai berikut: a.
Terdapat pertanyaan yang dibuat salah atau menyesatkan yang dapat berupa laporan, data atau informasi, ataupun bukti transaksi.
b. Bukan hanya pembuatan pernyataan yang salah, tetapi fraud adalah
perbuatan melanggar peraturan, standar, ketentuan dan dalam situasi tertentu melanggar hukum.
c. Terdapat penyalagunaan kedudukan, pekerjaaan dan jabatan untuk
kepentingan dan keuntungan pribadinya. d.
Meliputi masa lampau atau sekarang karena perhitungan kerugian yang diderita korban umumnya di hubungkan dengan perbuatan yang sudah dan
sedang terjadi.
e. Didukung fakta bersifat material, artinya mesti didukung oleh objektif dan
sesuai dengan hukum. f.
Kesenjangan perbuatan atau ceroboh yang disengaja, apabila kesenjangan itu dilakukan terhadap suatu data atau informasi atau laporan atau bukti
transaksi, hal itu dimaksud untuk menyebabkan suatu pihak beraksi atau terpengaruh atau salah atau tertipu dalam membaca dan memahami data.
g. Pihak yang dirugikan mengandalkan dan tertipu oleh pernyataan yang di
buat salah yang merugikan. Artinya ada pihak yang menderita kerugian, dan sebaliknya ada pihak yang mendapat manfaat atau keuntungan secara tidak
sah baik dalam bentuk uang atau harta maupun keuntungan ekonomis lainnya.
2.2.4 Jenis-jenis
Fraud
Menurut Albrecth dikutip oleh Nguyen, 2008, fraud diklasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu:
Tabel 2.1 Jenis-jenis
Fraud
No
Jenis Kecurangan Korban
Pelaku Penjelasan
1 Penggelapan Uang atau
Kecurangan Pekerjaan Pegawai
Pemberi Kerja Pencurian yang dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung oleh karyawan kepada perusahaan
2 Kecurangan Manajemen
Pemegang saham,
Manajemen tingkat atas
Manajemen puncak memberikan informasi yang
keliru dalam laporan keuangan 3
Kecurangan Investasi Investor
Individu Mengelabui
atau menipu investor dengan cara menanamkan uangnya
dalam investasi yang salah.
Universitas Sumatera Utara
13
4 Kecurangan Penyediaan
logistik Pembeli
barang atau jasa
Penjual barang atau jasa
Perusahaan memasang harga terlalu tinggi untuk barang dan
jasa atau tidak adanya pengiriman barang meskipun
pembayaran telah dilakukan.
5 Kecurangan Pelanggan
Penjual barang
atau jasa Pelanggan
Pelanggan menipu penjual agar mereka mendapatkan
sesuatu yang lebih dari seharusnya
atau menuduh penjual memberikan lebih
sedikit dari yang seharusnya.
2.3 Financial Stability
Financial stability merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dari kondisi stabil. Ketika financial stability perusahaan
berada dalam kondisi yang terancam, maka manajemen akan melakukan berbagai cara agar financial stability perusahaan terlihat baik. Gambaran kondisi keuangan
perusahaan yang stabil secara sederhana dapat dilihat dari pertumbuhan financialnya baik dari tingkat pertumbuhan aset, penjualan, maupun pertumbuhan
laba perusahaan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu stabilitas keuangan juga sering digunakan sebagai ukuran prestasi perusahaan, sehinggga dapat menjadi
dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi Skousen et al., 2009. Tingginya aset yang dimiliki perusahaan menjadi daya tarik bagi investor. Untuk menarik
para investor, manajemen perusahaan tentunya berupaya untuk menyajikan tampilan perusahaan yang meyakinkan bagi investor. Agar dapat menampilkan
pertumbuhan dan performa perusahaan yang meningkat, manajemen perusahaan kerapa kali melakukan manipulasi pada laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
14
2.4 Personal Financial Need