24
2.11 Kerangka Konseptual
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan memperoleh bukti empiris apakah variabel yang diteliti berpengaruh terhadap kecurangan financial statement
fraud serta bagaimana hubungannya. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya kecurangan laporan
keuangan, sehingga kecenderungan kecurangan laporan keuangan dapat dideteksi dini oleh pengguna.
Secara umum terdapat tiga kondisi umum yang selalu ada pada saat terjadinya fraud. Ketiga kondisi tersebut yaitu tekanan pressure,
peluang opportunity, dan rasionalisasi rationalization yang selanjutnya disebut
FINANCIAL STABILITY X1
PERSONAL FINANCIAL NEED X2
PENGALAMAN PRA KOMITE AUDIT X5
INEFFECTIVE MONITORING X3
LEVERAGE X4 FINANCIAL
STATEMENT FRAUD Y
Universitas Sumatera Utara
25
fraud triangle seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Faktor-faktor tersebut tidak dapat secara langsung diteliti sehingga diperlukan variabel proksi
agar lebih mudah diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan lima variabel proksi independen. Hal
tersebut dikarenakan adanya penyesuaian dengan data laporan keuangan perusahaan yang tersedia. Selanjutnya, variabel dependen penelitian, yaitu
financial statament fraud diproksikan dengan restatement karena proksi ini terkait erat dengan terjadinya fraud pada laporan keuangan. Restatement dapat digunakan
sebagai indikator telah terjadinya fraud pada laporan keuangan.
2.11.1 Pengaruh Financial Stability Terhadap Financial Statement Fraud
Ketika suatu perusahaan berada dalam kondisi stabil maka nilai perusahaan akan naik dalam pandangan investor, kreditor, dan publik. Menurut
SAS No. 99, manajer menghadapi tekanan untuk melakukan kecurangan laporan keuangan ketika stabilitas keuangan danatau profitabilitas yang terancam oleh
keadaan ekonomi, industri, atau situasi entitas yang beroperasi. Skousen et al., 2009 menunjukkan bahwa dalam kasus dimana perusahaan mengalami
pertumbuhan yang berada di bawah rata-rata industri, manajemen akan memanipulasi laporan keuangan untuk meningkatkan prospek perusahaan.
Perusahaan berusaha untuk meningkatkan outlook perusahaan yang baik salah satunya dengan memanipulasi informasi kekayaan aset yang dimilikinya. Bentuk
manipulasi pada laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen berkaitan dengan pertumbuhan aset perusahaan Skousen et al., 2009. Semakin tinggi total
aset yang dimiliki perusahaan menunjukkan kekayaan yang dimiliki semakin
Universitas Sumatera Utara
26
banyak. Penelitian yang dilakukan oleh Skousen et al. 2009 membuktikan bahwa semakin besar rasio perubahan total aset suatu perusahaan maka
probabilitas dilakukannya tindak kecurangan pada laporan keuangan perusahaan tersebut semakin tinggi.
H
1a
: Financial Stability berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud
2.11.2 Pengaruh Personal Financial Need
Terhadap Financial Statement Fraud
Beasley 1996, Committee of Sponsoring Organizations 1999, dan Dunn 2004 menyatakan bahwa ketika eksekutif memiliki peranan keuangan
yang signifikan kuat dalam suatu perusahaan, personal financial need mereka akan terancam oleh kinerja keuangan perusahaan Skousen et al., 2009. Sebagian
saham yang dimiliki oleh eksekutif perusahaan akan mempengaruhi kebijakan manajemen dalam mengungkapkan kinerja keuangan perusahaan. Kondisi dimana
sebagian saham dimiliki oleh manajer, direktur, maupun komisaris perusahaan, maka secara otomatis akan mempengaruhi kondisi finansial perusahaan.
Kepemilikan sebagian saham oleh orang dalam ini dapat dijadikan sebagai kontrol dalam pelaporan keuangan Skousen et al., 2009. Para pemilik saham pasti akan
lebih berhati–hati dalam mengoperasikan perusahaan agar kondisi keuangan mereka tetap aman. Hal tersebut juga berpengaruh terhadapberbagai kebijakan
manajerial yang diterapkan dalam perusahaan agar keuangan mereka tetap aman. Perusahaan dengan komposisi pemilik saham sebagian berasal dari orang dalam
cenderung tidak melakukan fraud. H
1b
: Personal Financial Need berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud
Universitas Sumatera Utara
27
2.11.3 Pengaruh Ineffective Monitoring Terhadap Financial Statement Fraud
Terjadinya praktik kecurangan atau fraud merupakan salah satu dampak dari pengawasan atau monitoring yang lemah sehingga memberi kesempatan
kepada agen atau manajer untuk berperilaku menyimpang dengan melakukan manajemen laba Andayani, 2010. Praktik kecurangan atau fraud dapat
diminimalkan salah satunya dengan mekanisme pengawasan yang baik. Dewan komisaris independen dipercaya dapat meningkatkan efektivitas pengawasan
perusahaan. Dewan komisaris bertugas untuk menjamin terlaksananya strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan serta
mewajibkan terlaksananya akuntabilitas Forum for Corporate Governance in Indonesia, 2003. Secara khusus, komisaris independen yang merupakan bagian
dari dewan komisaris sangat berperan dalam meminimumkan manajemen laba yang merupakan salah satu bentuk financial statement fraud yang dilakukan oleh
pihak manajemen Andayani, 2010. Penelitian Beasley 1996 menyimpulkan bahwa masuknya dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan
meningkatkan efektivitas dewan tersebut dalam mengawasi manajemen untuk mencegah kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian tersebut diperkuat
dengan penelitian yang dilakukan Dechow et al. 1996 Dunn 2004 yang meneliti hubungan antara komposisi dewan komisaris dengan kecurangan laporan
keuangan. Hasil penelitian membuktikan bahwa kecurangan lebih sering terjadi pada perusahaan yang lebih sedikit memiliki anggota dewan komisaris eksternal
Skousen et al., 2009. H
1c
: Ineffective Monitoring berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud
Universitas Sumatera Utara
28
2.11.4 Pengaruh Leverage Terhadap Financial Statement Fraud
Leverage dalam penelitian ini merupakan perbandingan dari total liabilitas dibanding dengan ekuitas. Dengan hadirnya leverage di dalam struktur modal
sebuah perusahaan menandakan perusahaan tersebut menghimpun pendanaan dari luar perusahaan dengan harapan untuk meningkatkan laba dari perusahaan
kedepannya Yahya, 2011. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage keuangan yang tinggi dapat berakibat adanya kesulitan keuangan financial distress untuk
dapat menyelesaikan kewajiban hutangnya karena berarti tingkat liabilitasnya lebih tinggi dari pada ekuitas. Disamping itu, semakin tinggi tingkat leverage
semakin besar kemungkinan perusahaan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan laba yang tinggi pula. Hal inilah
yang dapat mendorong terjadinya fraud pada laporan keuangan. Dengan kata lain leverage keuangan memiliki dampak baik dan buruk bagi perusahaan, karena
disisi lain leverage dapat menyebabkan perusahaan menjadi berkembang dengan adanya dana segar untuk peningkatan kinerja perusahaan akan tetapi juga dapat
mengakibatkan kemunduran bagi perusahaan bahkan dapat berakibat pada kondisi kevailidan atau bangkrut. Dengan adanya tingkat leverage yang tinggi dapat
menimbulkan kecenderungan pelaporan keuangan yang tidak reliabel oleh manajemen untuk menampakkan kinerja yang baik window dressing di mata
pemegang saham. H
1d
: Leverage berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud
Universitas Sumatera Utara
29
2.11.5 Pengaruh Pengalaman Pra Komite Audit Terhadap Financial
Statement Fraud
Pengalaman merupakan cara pembelajaran yang baik bagi seseorang terlebih komite audit dimana ia dapat berada di berbgai sektor yang berbeda dan
itu memperkaya wawasan dan pengetahuannya serta mengasah keahliannya terutama dalam mendeteksi fraud. Pengalaman juga membentuk komite audit
mampu menghadapi dan menyelesaikan hambatan maupun persoalan dalam pelaksanaan tugasnya serta mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pengembangan tugas dan profesi mereka setelah dikemudian hari. Pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam juga akan memberikan kemampuan untuk
komite audit melihat ke depan, berekspektasi tentang apa yang mungkin terjadi di kemudian hari dan langkah-langkah preventif yang harus dilakukan terutama
mengenai pendeteksian kecurangan pelaporan keuangan. H
1e
: Pengalaman Pra Komite Audit berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud
2.11.6 Pengaruh Financial Stability, Personal Financial Need, Ineffective
Monitoring, Leverage dan Pengalaman Pra Komite Audit Terhadap Financial Statement Fraud
Menurut SAS No. 99, manajer menghadapi tekanan untuk melakukan kecurangan laporan keuangan ketika stabilitas keuangan danatau profitabilitas
yang terancam oleh keadaan ekonomi, industri, atau situasi entitas yang beroperasi. Skousen et al., 2009 menunjukkan bahwa dalam kasus dimana
perusahaan mengalami pertumbuhan yang berada di bawah rata-rata industri,
Universitas Sumatera Utara
30
manajemen akan memanipulasi laporan keuangan untuk meningkatkan prospek perusahaan. Beasley 1996, Committee of Sponsoring Organizations 1999, dan
Dunn 2004 menyatakan bahwa ketika eksekutif memiliki peranan keuangan yang signifikan kuat dalam suatu perusahaan, personal financial need mereka
akan terancam oleh kinerja keuangan perusahaan. Sebagian saham yang dimiliki oleh eksekutif perusahaan akan mempengaruhi kebijakan manajemen dalam
mengungkapkan kinerja keuangan perusahaan. Praktik kecurangan atau fraud dapat diminimalkan salah satunya dengan mekanisme pengawasan yang baik.
Dewan komisaris independen dipercaya dapat meningkatkan efektivitas pengwasan perusahaan. Secara khusus, komisaris independen yang merupakan
bagian dari dewan komisaris sangat berperan dalam meminimumkan manajemen laba yang merupakan salah satu bentuk financial statement fraud yang dilakukan
oleh pihak manajemen. Hasil penelitian membuktikan bahwa kecurangan lebih sering terjadi pada perusahaan yang lebih sedikit memiliki anggota dewan
komisaris eksternal Skousen et al., 2009. Pengalaman dalam bekerja dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas seseorang karena adanya pengembangan
keahlian dan hal tersebut cenderung menghasilkan kinerja yang lebih baik. Seorang dengan cukup banyak pengalaman di bidang tertentu tentu akan lebih
menguasai pekerjaan dan tanggungjawabnya sehingga mereka pun cenderung disebut sebagai ahli di bidangnya.
Perusahaan yang memiliki tingkat leverage keuangan yang tinggi dapat berakibat adanya kesulitan keuangan financial distress untuk dapat
menyelesaikan kewajiban hutangnya karena berarti tingkat liabilitasnya lebih
Universitas Sumatera Utara
31
tinggi dari pada ekuitas. Disamping itu, semakin tinggi tingkat leverage semakin besar kemungkinan perusahaan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan
akan berusaha untuk meningkatkan laba yang tinggi pula. Hal inilah yang dapat
mendorong terjadinya fraud pada laporan keuangan.
H
2
: Financial Stability, Personal Financial Need, Ineffective Monitoring,
Leverage dan Pengalaman Pra Komite Audit berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud.
2.12 Hipotesis