15
fungsi membantu Dewan Komisaris untuk i meningkatkan kualitas Laporan Keuangan, ii menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat
mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan, iii meningkatkan efektifitas fungsi internal audit SPI maupun eksternal audit,
serta iv mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan KomisarisDewan Pengawas. Komite audit memiliki wewenang untuk mengakses
catatan atau informasi perusahaan. Komite audit selalu melakukan peninjauan terhadap laporan tahunan dan menghadiri pertemuan akhir dengan auditor
eksternal.
2.6 Leverage
Leverage merupakan seberapa besar pinjaman atau hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi tingkat leverage, maka perusahaan akan
cenderung melaporkan profitabilitas yang tinggi pula. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
panjangnya. Menurut Sartono 2001:120, leverage diartikan sebagai penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan akan memberikan
tambahan keuntungan yang lebih besar dari pada beban tetapnya sehingga keuntungan pemegang saham bertambah. Sumber dana yang memiliki beban tetap
ini merupakan utang jangka panjang yang menghasilkan bunga atas pembayaran utang beban tetap.
Universitas Sumatera Utara
16
2.7 Pengalaman Pra Komite Audit
Pengalaman dalam bekerja dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas seseorang karena adanya pengembangan keahlian dan hal tersebut cenderung
menghasilkan kinerja yang lebih baik. Seorang dengan cukup banyak pengalaman dibidang tertentu tentu akan lebih menguasai pekerjaan dan tanggungjawabnya
sehingga mereka pun cenderung disebut sebagai ahli di bidangnya. Purnamasari 2005 memberikan pengertian bahwa pengalaman kerja yang
tinggi akan lebih unggul dalam beberapa hal, diantaranya : a.
Dalam mendeteksi kesalahan. b.
Memahami kesalahan. c.
Mencari penyebab munculnya kesalahan. Salah satu bukti empiris pentingnya pengalaman dalam dunia akuntan
terlebih komite audit yang merupakan tombak dewan komisaris dalam tata kelola perusahaan yakni terdapat regulasi yang mengatur tentang jasa akuntan publik.
Pengalaman merupakan cara pembelajaran yang baik bagi seorang komite audit untuk memperkaya teknik dan keterampilan audit khususnya pendeteksian
kecurangan pelaporan keuangan. Menurut Ayuningtyas 2012, semakin tinggi pengalaman seorang auditor, maka semakin mampu dan mahir auditor menguasai
tugasnya sendiri maupun aktivitas yang diauditnya. Pengalaman juga membentuk auditor mampu menghadapi dan menyelesaikan hambatan maupun persoalan
dalam pelaksanaan tugasnya, serta mampu mengendalikan kecenderungan emosional terhadap pihak yang diperiksa. Selain pengetahuan dan keahlian,
Universitas Sumatera Utara
17
pengalaman auditor memberi kontribusi yang relevan dalam meningkatkan kompetensi auditor.
2.8 Kecurangan Laporan Keuangan Financial Statement Fraud