Personal Financial Need Ineffective Monitoring

14

2.4 Personal Financial Need

Personal financial need merupakan suatu kondisi dimana keuangan perusahaan turut dipengaruhi oleh kondisi keuangan para eksekutif perusahaan Skousen et. al., 2009. Beasly 1996, dan Dunn 2004 menunjukkan bahwa ketika eksekutif perusahaan memiliki peranan keuangan yang kuat dalam perusahaan, personal financial need dari eksekutif perusahaan tersebut akan turut terpengaruh oleh kinerja keuangan perusahaan. Sebagian saham yang dimiliki oleh eksekutif perusahaan akan mempengaruhi kebijakan manajemen dalam mengungkapkan kinerja keuangan perusahaan. Dalam teori keagenan para manajer mungkin memiliki tujuan-tujuan pribadi yang bersaing dengan tujuan mamaksimalkan kekayaan pemegang saham. Namun, Bringham 2006 mengatakan bahwa para manajer dapat didorong untuk bertindak demi kepentingan utama dari pemagang saham melalui intensif-intensif yang memberikan imbalan atas setiap kinerja yang baik atau hukuman untuk kinerja yang buruk.

2.5 Ineffective Monitoring

Ineffective monitoring merupakan pemantauan yang tidak efektif oleh perusahaan dikarenakan lemahnya sistem komite audit yang dimiliki perusahaan Skousen et. al. 2009. Selanjutnya Beasly et al. 2000 mengatakan bahwa anggota komite audit yang lebih besar dapat mengurangi insiden fraud. Komite Audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, diketuai oleh Komisaris Independen perusahaan dengan dua orang eksternal yang independen serta menguasai dan memiliki latar belakang akuntansi dan keuangan. Komite Audit mempunyai Universitas Sumatera Utara 15 fungsi membantu Dewan Komisaris untuk i meningkatkan kualitas Laporan Keuangan, ii menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan, iii meningkatkan efektifitas fungsi internal audit SPI maupun eksternal audit, serta iv mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan KomisarisDewan Pengawas. Komite audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi perusahaan. Komite audit selalu melakukan peninjauan terhadap laporan tahunan dan menghadiri pertemuan akhir dengan auditor eksternal.

2.6 Leverage

Dokumen yang terkait

PENDETEKSIAN FINANCIAL STATEMENT FRAUD BERDASARKAN PERSPEKTIF FRAUD TRIANGLE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012

2 35 76

Pengaruh Financial Stability, Financial Target, Personal Financial Need, Nature of Industry dan Rationalization pada Financial Statement Fraud dalam Perspektif Fraud Triangle

2 12 124

ANALISIS FRAUD TRIANGLE DALAM MENDETEKSI Analisis Fraud Triangle Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

1 12 15

ANALISIS FRAUD TRIANGLE DALAM MENDETEKSI Analisis Fraud Triangle Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

2 9 16

PENDAHULUAN Analisis Fraud Triangle Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 2 14

Pengaruh financial stability, external pressure, personal financial need, financial targets, dan ineffective monitoring pada Financial Statement Fraud dalam prespektif Fraud Triangle.

2 9 157

Pengaruh financial stability, external pressure, personal financial need, financial targets, dan ineffective monitoring pada Financial Statement Fraud dalam prespektif Fraud Triangle

5 18 155

MENDETEKSI DETECT FRAUDULENT REPORTING FINANCIAL STATEMENT

0 0 18

PENGARUH FRAUD DIAMOND TERHADAP FINANCIAL STATEMENT FRAUD (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

1 0 15

PENDETEKSIAN FINANCIAL STATEMENT FRAUD DI INDONESIA (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 0 15