11
mempertahankan investor, dimana diinvestasi diakibatkan oleh ketidakpuasan pemegang saham atas aktivitas manajer Warsono, 2009.
2.2 Fraud
2.2.1 Konsep Fraud
Fraud memiliki definisi yang sangat beragam. Banyak penelitian maupun lembaga yang mencoba mendefinisikan fraud. Berikut merupakan beragam
definisi fraud dari berbagai sudut pandang.
2.2.2 Definisi Fraud
Bologna, et al 1993 mendifinisikan kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberi manfaat keuangan kepada si penipu. Kriminal
disini berarti setiap tindakan kesalahan serius yang dilakukan dengan maksud jahat. Dan dari tindakan jahat tersebut ia memperoleh manfaat dan merugikan
korbannya secara financial. Biasanya kecurangan mencakup tiga langkah yaitu 1 tindakan, 2 penyembunyian dan 3 konversi. Pada dasarnya terdapat dua
tipe kecurangan, yaitu eksternal dan internal. Kecurangan eksternal adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap suatu perusahaanentitas,
seperti kecurangan yang dilakukan pelanggan terhadap usaha; wajib pajak terhadap pemerintah. Kecurangan internal adalah tindakan tidak legal yang
dilakukan oleh internal perusahaan, seperti memanipulasi laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
12
2.2.3 Unsur-Unsur Fraud
Unsur-unsur Fraud menurut Priantara 2013:6 adalah sebagai berikut: a.
Terdapat pertanyaan yang dibuat salah atau menyesatkan yang dapat berupa laporan, data atau informasi, ataupun bukti transaksi.
b. Bukan hanya pembuatan pernyataan yang salah, tetapi fraud adalah
perbuatan melanggar peraturan, standar, ketentuan dan dalam situasi tertentu melanggar hukum.
c. Terdapat penyalagunaan kedudukan, pekerjaaan dan jabatan untuk
kepentingan dan keuntungan pribadinya. d.
Meliputi masa lampau atau sekarang karena perhitungan kerugian yang diderita korban umumnya di hubungkan dengan perbuatan yang sudah dan
sedang terjadi.
e. Didukung fakta bersifat material, artinya mesti didukung oleh objektif dan
sesuai dengan hukum. f.
Kesenjangan perbuatan atau ceroboh yang disengaja, apabila kesenjangan itu dilakukan terhadap suatu data atau informasi atau laporan atau bukti
transaksi, hal itu dimaksud untuk menyebabkan suatu pihak beraksi atau terpengaruh atau salah atau tertipu dalam membaca dan memahami data.
g. Pihak yang dirugikan mengandalkan dan tertipu oleh pernyataan yang di