Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan analisis pengujian dan pemabahasan hasil di Bab IV, pada Bab V dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian, saran, dan rekomendasi yang diberikan peneliti.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari kuesioner yang disebarkan kepada narrow financial based stakeholders investor, direktur, manajer, kreditur, politisi, dan organisasi regional menunjukkan bahwa terdapat permintaan yang tinggi terhadap pengungkapan intellectual capital demand of intellectual capital disclosure, rata-rata pada level skala 4,22 dalam rentang skala likert 5. 2. Terdapat 100 perusahaan sampel yang mengungkapkan intellectual capital, dengan rata-rata level pengungkapan intellectual capital dalam annual report sebesar ± 53 baik menggunakan unweighted index maupun weighted index dari total keseluruhan item intellectual capital disclosure. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesadaran akan arti pentingnya intellectual capital perusahaan di Indonesia cukup baik. Kebanyakan perusahaan di Indonesia lebih menyukai pengungkapan intellectual capital secara naratif, dan kurang terstruktur dengan baik. 3. Dilihat dari rata-rata permintaan dan praktik intellectual capital disclosure, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat information gap diantara keduanya. Namun terdapat information gap dalam beberapa item, antara lain intellectual property, brands, favourable contract, dan lain-lain. Kesenjangan informasi ini tidak akan menunjukkan nilai perusahaan yang sebenarnya. Pada akhirnya dapat menyesatkan pihak pengguna annual report dalam mengambil keputusan. 4. Variabel yang dapat menjelaskan variasi pengungkapan intelletual capital adalah proporsi komisaris independen ρ-value 0,007; β = 0,251, latar belakang pendidikan komite audit ρ-value 0,075; β = - 0,152, dan ukuran perusahaan ρ-value 0,000; β = 0,538. Semakin banyak jumlah komisaris independen, maka pengungkapan intellectual capital dalam annual report juga semakin tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa peran dan tanggung jawab komisaris independen di Indonesia sudah berjalan dengan baik. Latar belakang pendidikan komite audit berpengaruh terhadap intellectual capital disclosure, dengan arah hubungan yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa peran dan tanggung jawab komite audit di Indonesia belum begitu optimal, hanya sekedar memenuhi asas kepatuhan terhadap regulasi yang ada. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap keluasan pengungkapan intellectual capital. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan ukuran yang besar lebih mendapat perhatian yang besar dari pasar sehingga mereka cenderung untuk mengungkapkan intellectual capital untuk memberikan value added bagi perusahaan. Hasil ini juga didukung berdasarkan hasil pengujian logistic regressions.

B. Saran