Ratu Phoenix sebagai Permaisuri

40

3. Kaisar Ping sebagai Suami Ratu Phoenix

Kaisar Ping merupakan suami dari Ratu Phoenix. Kaisar Ping menikahi Ratu Phoenix atas seijin Raja Liang. Kaisar Ping menikahi Ratu Phoenix bukan berdasarkan cinta yang tulus namun karena ingin merebut takhta kerajaan. Kemesraan yang Kaisar Ping tunjukkan sebagai seorang suami di depan rakyat banyak hanyalah sandiwara saja. Hal itu dilakukan agar semua rakyat menganggap Kaisar Ping sebagai suami yang baik. Hal ini dapat dilihat pada kutipan film menit ke 26:37-27:13. Kaisar Ping : “Jika ayahmu bukanlah Raja Liang, aku tak sudi berbicara kepadamu dengan penuh perhatian. Kau seharusnya mengerti, selama aku masih menjadi raja dan kau menjadi permaisuri. Kita harus memainkan peran kita secara sempurna. Keluarga kerajaan harus menjadi contoh seluruh negeri. Demi keutuhan keluarga ini sudah banyak aku bertoleransi karena aku peduli untuk mengatur hukum dan perintah di sini.” Ratu Phoenix sebagai tokoh utama memiliki 3 peranan, yaitu:

1. Ratu Phoenix sebagai Permaisuri

Ratu Phoenix merupakan anak dari Raja Liang. Sebagai seorang permaisuri Ratu Phoenix memiliki hubungan terlarang dengan Pangeran Wan. Ratu Phoenix sangat mencintai Pangeran Wan. Ratu Phoenix mengupayakan berbagai cara agar keadaan dapat berubah. Sehingga nantinya Ratu Phoenix dan Pangeran Wan dapat hidup bersama. 41 Hal ini dapat dilihat pada kutipan film menit ke 03:50-04:51. Ratu Phoenix : “Jadi kau akan pergi? Apa kau takut?” Pangeran Wan : “Kau ibuku” Ratu Phoenix : “Kita sudah saling intim selama tiga tahun. Kau, semua orang seharusnya tahu siapa aku.” Pangeran Wan : “Aku anak pertama dan utama dari Ayahanda.” Mendengar hal tersebut Ratu Phoenix pun memeluk Pangeran Wan. Namun Pangeran Wan menolaknya. Pangeran Wan : “Ibunda” Ratu Phoenix : “Aku bukan ibumu Semua hal bisa diubah” Pangeran Wan : “Kenyataannya, tak ada yang berubah.” Ratu Phoenix : “Aku masih ingin mencobanya.” Ratu Phoenix sebagai permaisuri setiap harinya rutin meminum obat hasil racikan dari Kaisar Ping. Namun beberapa hari terakhir penyakit Ratu Phoenix malah bertambah parah. Ratu Phoenix pun mengutus seseorang untuk menyelidiki isi dari racikan obat yang dibuat oleh Kaisar Ping. Setelah diselidiki terdapat racun berupa jamur hitam dalam obat tersebut. Hal ini dapat dilihat pada kutipan film menit ke 36:22-36:44. Istri Tabib : “Hamba telah mendapatkan permintaan Yang Mulia. Ramuan baru dalam obat anda adalah jamur hitam dari Persia. Dua gram setiap hari selama beberapa bulan akan menyebabkan orang kehilangan kemampuan mentalnya.” 42 Ratu Phoenix akhirnya merencanakan pemberontakan setelah mengetahui dirinya telah lama diracun diam-diam oleh Kaisar Ping. Pangeran Wan pun mengetahui rencana tersebut dan berusaha untuk menghalangi Ratu Phoenix. Hal ini dapat dilihat pada kutipan film menit ke 01:03:01- 01:04:38. Pengawal Kerajaan : “Yang Mulia, Putera Mahkota datang” Pangeran Wan : “Kapan kau akan bergerak?” Ratu Phoenix : “Jadi kau tahu? Bagaimana kau bisa tahu?” Pangeran Wan : “Itu bukan urusanmu Kapan kau berencana akan bergerak?” Ratu Phoenix : “Pada malam Festival Bunga Krisan. Apa yang kau takutkan? Ini tak ada urusannya denganmu.” Pangeran Wan : “Kenapa tak ada urusannya denganku? Aku Putera Mahkota. Seluruh negeri akan berpikir aku yang merencanakan ini.” Ratu Phoenix : “Lalu kenapa kalau iya?” Pangeran Wan : “Kau sudah gila Kau bicara seperti orang gila. Ayahanda benar. Kau butuh pengobatannya setiap hari hingga kau mati” Ratu Phoenix : “Keluar” Pangeran Wan :”Jika kau teruskan rencana gila ini kau menyuruhku mati. Semua yang kau inginkan adalah aku mati.” Ratu Phoenix : “Ya Aku ingin kau mati” 43

2. Ratu Phoenix sebagai Ibunda