37
Kaisar Ping sebagai tokoh utama memiliki 3 peranan, yaitu:
1. Kaisar Ping sebagai Baginda Raja
Sebelum menjadi Baginda Raja, Kaisar Ping merupakan seorang kapten rendahan. Saat itu Kaisar Ping memiliki satu orang anak laki-laki dan seorang
istri. Walaupun berstatus demikian Kaisar Ping selalu mempunyai keinginan untuk menjadi seorang raja. Kaisar Ping merayu Raja Liang agar diberikan
ijin untuk menikahi puterinya. Untuk melancarkan aksi tersebut Kaisar Ping pun memasukkan seluruh keluarga istri Kaisar Ping saat itu ke dalam penjara.
Namun sang istri melarikan diri dan bertemu dengan tabib istana. Hal itu dapat dilihat pada kutipan film menit ke 40:15-42-12.
Pangeran Wan : “Ayahanda.”
Pengawal Istana : “Yang mulia, ini istri tabib istana.”
Pangeran Wan : “Ayahanda. Perempuan ini menyusup ke
dalam istana tiga hari yang lalu.” Kaisar Ping
: “Angkat kepalamu” Kaisar Ping pun terkejut melihat wajah istri tabib istana.
Pangeran Wan pun heran melihat reaksi Kaisar Ping. Kaisar Ping
: “Lepaskan ikatannya Tinggalkan kami Wan, jangan pernah membicarakan
kejadian malam ini. Ingat”
Dengan rasa heran Pangeran Wan meninggalkan Kaisar Ping dan istri tabib istana.
Kaisar Ping : “Kau boleh berdiri.
38
Sudah dua puluh lima tahun. Kurasa aku sudah tidak akan bertemu kau lagi dan kau
menikahi tabib istana” Istri Tabib
: “Pada saat itu kau hanya kapten rendahan yang setiap hari merencanakan untuk
menjadi raja. Kau merayu Raja Liang agar mengijinkanmu menikahi puterinya. Kau
merencanakan dengan matang agar seluruh keluargaku masuk penjara. Kemudian aku
sendiri merencanakan pelarian jauh dari rumah, aku hampir mati. Tabib istana yang
menyelamatkan
aku. Siapa
kemudian, menurutmu yang seharusnya kunikahi?”
Kaisar Ping sebagai Baginda Raja memiliki rencana jahat untuk menyingkirkan Ratu Phoenix. Kaisar Ping telah memerintahkan tabib istana
untuk menambahkan racun ke dalam obat Ratu Phoenix. Hal ini dapat dilihat pada kutipan film menit ke 13:22-14:02.
Tabib : “Yang Mulia, Permaisuri telah meminum obatnya
setiap hari tanpa jeda. Mengikuti petunjuk Baginda, jamur hitam telah ditambahkan oleh puteri hamba
sendiri, Chan. Tak seorang pun tahu ramuan baru
ini.” Kaisar Ping
: “Apa sudah sepuluh hari ?” Tabib
: “Tepat sepuluh hari, Baginda.”
2. Kaisar Ping sebagai Ayahanda