19 Sulit untuk mendapatkan distribusi partikel yang merata pada produk.
Membutuhkan kebersihan proses dengan tingkat yang cukup tinggi Terbentuknya inklusi didalam produk yang dapat memberikan efek beracun.
Desain komponen harus sesuai dibuat sedemikian serupa sehingga dapat
dengan mudah dikeluarkan dari cetakan Dhian ekawati, 2008 Adapun beberapa tahapan dalam proses metalurgi serbuk yaitu :
1. Karakteristik serbuk meliputi ukuran dan distribusi ukuran serbuk, bentuk
serbuk, serta komposisi kimia serbuk. 2.
Mixing atau blending pencampuran serbuk 3.
Kompaksi penekanan 4.
Sintering pemanasan Tahapan diatas akan sangat mempengaruhi sifat mekanik yang dihasilkan dan
sangat erat kaitannya dengan mikrostruktur dan makrostruktur dari produk yang dihasilkan.
2.7 Prosedur Pengujian Bahan Baku
2.7.1 Komposisi Kimia
Pengujian komposisi kimia dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat didalam bahan baku Palm Oil Fly Ash POFA,
pengujian ini dilakukan di pusat penelitian kelapa sawit PPKS yang telah sesuai dengan standarisasi ISO 9001:2008. Senyawa kimia yang dilihat pada bahan baku
Palm Oil Fly Ash yaitu Silicon Dioxide SiO2, Alumunium Oxide Al2O3, Magnesium Oxide MgO, Ferric Oxide Fe2O3, Calcium-Oxide CaO dan
Pottasium Oxide K2O. Hasil senyawa kimia pada POFA akan dilihat dan disesuaikan dengan ASTM C618 ASTM,2004.
2.7.2 Ukuran Butiran
Pengujian ukiran butiran ini dilakukan untuk mengetahui ukuran butiran serbuk Palm Oil Fly Ash, pengujian ini dilakukan di laboratorium foundry teknik
mesin universitas sumatera utara. Prosedur pengujian dilakukan dengan meletakkan bahan baku POFA pada sieve shaker ayakan logam yang berukuran
mesh 0,175 μm kemudian disaring dan hasil POFA yang telah melewati sieve
Universitas Sumatera Utara
20 shaker akan berukuran lebih kecil dari 0,175
μm. Kemudian hasil dari ukuran butiran POFA tersebut di simpulkan dengan menurut ACI Committee 226.
2.7.3 Fourier Transform Infrared Spectroscopy FTIR
Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red disingkat FTIR adalah sama dengan Spektrofotometer Infra Red dispersi, yang membedakannya adalah
pengembangan pada sistem optiknya sebelum berkas sinar infra merah melewati contoh. Pengujian FTIR mengacu pada prosedur dan kondisi proses yang telah
dilakukan oleh Vempati 2002, namun dengan sumber silika yang berasal dari Palm Oil Fly Ash POFA.
Pada dasarnya FTIR dilakukan untuk melihat gugus fungsi senyawa kimia yang terdapat pada Palm Oil Fly Ash, pengujian ini menggunakan alat
spektroskopi FTIR dan dilakukan di laboratorium farmasi universitas sumatera utara. Pembacaan gugus fungsi pada POFA menggunnakan metode dari principle
of instrumental analysis skoog, 1998 kemudian hasil dari pengujian FTIR akan dibandingkan dengan hasil pengujian komposisi yang bertujuan untuk melihat
apakah hasil dari FTIR segaris lurus dengan hasil pengujian komposisi kimia.
2.7.4 Kuat Tekan dan Kekerasan