Bahan Perekat TINJAUAN PUSTAKA

12 Berikut cara pembuatan briket batu bara dengan proses karbonisasi dan tanpa proses karbonisasi menurut Peraturan Menteri ESDM 2016 ditunjukkan pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 sebagai berikut : 1. Briket Batubara Tanpa Karbonisasi Gambar 2.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Briket Batubara Tanpa Karbonisasi 2. Briket Batubara Terkarbonisasi Gambar 2.2 Diagram Alir Proses Pembuatan Briket Batubara Terkarbonisasi

2.4 Bahan Perekat

Dalam proses pembuatan briket diperlukan penambahan bahan pengikatperekat dengan konsentrasi tertentu. Bahan perekat adalah bahan pencampur pada pembuatn briket yang berfungsi sebagai perekat atau pengikat antar partikel. Bahan perekat ini dapat menembus ke dalam permukaan dengan cara terabsorpsi sebagian ke dalam pori-pori atau celah yang ada. Semakin banyak konsentrasi bahan perekat yang digunakan pada briket maka semakin kuat tekstur Universitas Sumatera Utara 13 briket sehingga lebih tahan pecah. Tiap jenis perekat memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Namun, pada umumnya perekat pati yang lebih banyak digunakan pada saat ini Budiyanto et al, 2009. Berdasarkan fungsi dari perekat dan kualitasnya, pemilihan bahan perekat dapat dibagi sebagai berikut: 1. Berdasarkan sifat bahan perekat briket. a. Memiliki gaya kohesi yang baik b. Mudah didapat dalam jumlah banyak dan murah harganya c. Tidak mengeluarkan bau, tidak beracun dan tidak berbahaya. Setiawan et al, 2012 2. Berdasarkan jenis a. Perekat organik Bahan perekat organik dapat merembes ke dalam permukaan dengan cara terabsorpsi sebagian ke dalam pori-pori atau celah yang ada antara lain seperti molasse dan larutan kanji Permen ESDM 2016. Perekat organik merupakan bahan perekat yang efektif, misalnya tepung tapioka kanji. Tepung kanji merupakan produk olahan berupa tepung yang diperoleh dari umbi ketela pohon. Penggunaan perekat kanji memiliki beberapa keuntungan yaitu harga murah, mudah pemakaiannya dan dapat menghasilkan kekuatan rekat yang tinggi. Lestari et al, 2010. Selain itu bahan perekat dari tumbuh-tumbuhan seperti tapioka memiliki keuntungan dimana jumlah perekat yang dibutuhkan untuk jenis ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan bahan perekat hidrokarbon Karim et al, 2014. b. Perekat anorganik Perekat anorganik merupakan bahan pencampur yang berfungsi sebagai perekat antar permukaan partikel-partikel yang tidak reaktif inert dan berfungsi ebagai stabilizer selama pembakaran Permen ESDM 2016. Perekat ini memiliki tambahan abu yang berasal dari bahan perekat. Contoh dari perekat anorganik antar lain semen, lempung tanah liat, natrium silikat, dan lain-lain Setiawan et al, 2014. Universitas Sumatera Utara 14

2.5 Komposit