39
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Proses Pengerjaan POFA
Pengerjaan pofa dilakukan di laboratorium foundry departemen teknik mesin sumatera utara, adapun langkah-langkah yang dilakukan pada proses
pembakaran, pengendapan dan penyaringan yaitu sebagai berikut. 1.
Bahan yang akan dibakar, diendapkan dan disaring yaitu POFA yang berasal dari sisa pembakaran kelapa sawit.
2. Pertama POFA digiling dengan menggunakan alat penggiling sampai halus
merata. 3.
Crucible dimasukkan kedalam tungku kemudian arang kayu laut yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam tungku pembakaran.
4. POFA yang sudah digiling kemudian dimasukkan ke dalam crucible.
5. Jika suhu POFA mencapai ± 450 °C yang diukur dengan menggunakan
termokopel langkah selanjutnya POFA yang ada didalam crucible tersebut diangkat lalu didinginkan diwadah hingga mencapai suhu 28
o
C. 6.
Setelah proses pembakaran, POFA disaring dengan ukuran mesh 0,175 7.
Setalah disaring POFA diendapkan didalam wadah yang berisi air selama 24 jam.
8. POFA yang mengendap dibawah air diambil kemudian di keringkan kemudian
POFA siap digunakan untuk pengujian ANOVA, uji FTIR, uji makro, uji tekan, uji kekerasan dan uji komposisi.
3.4.2 Proses Pembuatan Briket
Adapun uraian proses pembuatan komposit yaitu sebagai berikut : a.
Pembutan komposit pengujian ANOVA 1.
Menimbang serbuk POFA seberat 480 gr menggunakan timbangan digital. 2.
Menimbang tepung tapioka seberat 80 gr menggunakan timbangan digital. 3.
Menimbang air seberat 320 gr menggunakan timbangan digital. 4.
Menuangkan air ke dalam panci aluminium kemudian dipanaskan dengan Magnetic Stirrer Hot Plate.
5. Masukkan sedikit demi sedikit tepung tapioka ke dalam panci aluminium
di mana air dipanaskan.
Universitas Sumatera Utara
40 6.
Panaskan tepung tapioka dan air sambil diaduk hingga terbentuk lem kanji.
7. Lem kanji dicampurkan dengan serbuk POFA hingga merata.
8. Bentuk bulatan dari POFA dan tepung kanji dan massanya harus minimal
30 gr sebanyak 16 buah. Bulatan dibentuk dengan menekan-nekan adonan secara merata agar tidak lepas dari bulatan. Setelah bulatan terbentuk,
ditimbang dengan timbangan Digital Pocket Scale200 gr, jika massanya berlebih dikurangi adonannya, jika massanya kurang ditambahkan
adonannya. 9.
Adonan komposit yang telah ditimbang dimasukan kedalam cetakan. 10.
Komposit yang telah berada dalam alat press, kemudian dilakukan penurunan dan penguncian alat press.
11. Melakukan pengepresan komposit dengan cara mendongkrak dengan
tekan 85 kg dan 105 kg. 12.
Kemudian komposit dikeluarkan dari dalam cetakan. 13.
Masukkan komposit ke dalam oven agar dikeringkan. Diatur suhu pengeringan sebesar 150
o
C dan dengan lama waktu pemanasan 1 jam dan 1,5 jam.
Adapun perbedaan briket dalam uji tekan, uji kekerasan, uji densitas dan uji makrostruktur yaitu hanya bertambah variasi tekanan 85 kg, 90 kg, 95 kg, 100
kg, 105 kg. Untuk suhu pemanasan 150 dan lama waktu pemanasan hanya 1,5.
b. Pembuatan briket untuk uji tekan, uji kekerasan, uji densitas dan uji makro
tahapnya hampir sama dengan pembuatan komposit untuk uji ANOVA yang berbeda hanyalah cetakan.
3.4.3 Pengujian FTIR