93
4.4. Kesadaran Petani Terhadap Hak dan Kewajibannya Bagi Pabrik Gula Kwala
Madu
Tiap manusia pasti memiliki kesadaran dalam menghadapi situasi tertentu termasuk di kala ia berhadapan dengan suatu resiko atau bahaya yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia
itu sendiri yang dalam hal ini peneliti akan melihat respon masyarakat terhadap hak dan kewajibannya bagi Pabrik Gula Kwala Madu.
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti, maka fenomena yang tampak adalah minimnya pengetahuan masyarakat mengenai Program Kemitraan Bina Lingkungan
PKBL , hal tersebut tampak dalam hasil wawancara peneliti dengan Pak Kusnadi sebagai Kepala Desa Sambirejo, menurut beliau masyarakat di Desa Sambirejo ini tidak paham
mengenai PKBL, apa itu PKBL dan apa pula manfaatnya. Pak Kusnadi mengatakan, “ Masyarakat disini masih terbilang minim pengetahuannya tentang PKBL, masalahnya
semenjak saya menjabat sebagai kepala desa tidak pernah ada sosialisasi mengenai PKBL dari pihak pemerintah ke desa kami “ . Begitulah kira-kira tanggapan Pak Kusnadi terhadap
kesadaran masyarakat Desa Sambirejo mengenai PKBL di Pabrik Gula Kwala Madu. Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti dari beberapa petani di Desa Sambirejo,
maka dapat diketahui bahwa tanggapan petani dalam hal Program Kemitraan Bina Lingkungan PKBL yang dalam hal ini adalah air irigasi yang dipompa oleh pihak Pabrik
Gula Kwala Madu adalah positif atau menyambut baik niat PTPN 2 dalam melaksanakan tanggung jawab bina lingkungan, tampak dalam tanggapan para petani seperti Pak Misman
misalnya mengatakan bahwa dia dan beberapa rekannya yang juga berprofesi sebagai petani di Desa Sambirejo sudah memaklumi jika debu dari truk tebu yang melewati pemukiman
mereka membuat pekarangan rumah mereka menjadi berdebu, Pak Misman sempat
94 mengatakan, “ kan jalan ini pun yang buka awalnya PTPN 2, kami pun harus tau diri lah
kalau mau menetap disini dan tidak mau ribut dengan pihak dari PTPN 2 “.
4.5. Hambatan Dalam Pelaksanaan PKBL di Pabrik Gula Kwala Madu