Taraf Pendidikan Penduduk IMPLIKASI PROGRAM KEMITRAAN BINA LINGKUNGAN

47 Jumlah total 6702 orang Jumlah kepala keluarga 1882 KK Sumber : Buku profil Desa Sambirejo 2015 Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki lebih dominan dibandingkan penduduk berjenis kelamin perempuan. Namun tampak adanya perbedaan karier atau pekerjaan atas dasar perbedaan jenis kelamin tersebut, misalnya saja dalam bidang pertanian, pria bertugas mencangkul dan membajak sawah sementara wanita dan anak-anak bertugas menyemai dan memanen padi saja selain itu dalam pembagian kerja di lingkungan rumah tangga pun tampak jelas, misalnya para pria bekerja menjadi buruh atau bekerja mencangkul di sawah sementara para wanita yang tidak bekerja tampak sibuk mengurus pekarangan rumah dan mengurus anak di rumah sehingga untuk pekerjaan yang membutuhkan tenaga tampak yang berjenis kelamin pria lah yang lebih dominan, sedangkan untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang berjenis kelamin wanita lah yang lebih dominan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis kelamin turut menentukkan hak dan kewajiban tiap individu di dalam masyarakat Desa Sambirejo

2.4 Taraf Pendidikan Penduduk

Pendidikan merupakan unsur yang penting dalam kehidupan manusia, tentunya tingkat pendidikan di setiap daerah memiliki beragam variasi. Berikut adalah data mengenai tingkat pendidikan masyarakat Desa Sambirejo. 48 Tabel 2.5. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 78 orang 88 orang Usia 3-6 tahun yang sedang TKPlaygroup 59 orang 75 orang Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 682 orang 701 orang Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah 3 orang 6 orang Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 20 orang 7 orang Tamat SD sederajat 1152 orang 1122 orang Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 17 orang 20 orang Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA 16 orang 21 orang Tamat SMP sederajat 1138 orang 109 orang Tamat SMA sederajat 1145 orang 1125 orang Tamat D-3 sederajat 45 orang 73 orang Tamat S-1 sederajat 193 orang 273 orang Tamat S-2 sederajat 3 orang 3 orang Sumber : Buku profil Desa Sambirejo 2015 Berdasarkan data pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk Desa Sambirejo rata-rata telah mengenyam bangku sekolah, mengingat pentingnya aspek pendidikan untuk masa depan generasi muda di Desa Sambirejo. Selain itu anak-anak yang umurnya dibawah usia sekolah juga tergolong tinggi sehingga jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan tidak sama jumlahnya dengan 49 jumlah keseluruhan penduduk di setiap desa. Jika dilihat dari tabel diatas, maka tampak bahwa jumlah penduduk yang memiliki pendidikan terakhir di perguruan tinggi relatif rendah jika dibandingkan jenjang pendidikan lain. Data yang tertera di dalam tabel di atas diperoleh dari Profil Desa Sambirejo.Pengambilan data tersebut berdasarkan jenjang pendidikan terakhir penduduknya. Berdasarkan beberapa data diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di Desa Sambirejo cukup tinggi.Hal ini disebabkan lokasi perkebunan yang berada di desa tersebut mengundang banyak tenaga kerja untuk menetap di desa tersebut. Selain itu luas Desa Sambirejo yang mencapai sekitar 1081Ha memungkinkan penduduk untuk memiliki aktivitas yang padat. Jika dilihat berdasarkan agama maka penduduk Desa Sambirejo yang memeluk Agama Islam mencapai sekitar 6.600 orang , sedangkan yang memeluk Agama Kristen protestan mencapai 25 orang , dan yang memeluk Agama Kristen Katolik mencapai 3 orang , sedangkan yang beragama budha hanya 5 orang saja yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Sedangkan jika dilihat berdasarkan suku bangsa, penduduk Desa Sambirejo mayoritas bersuku Jawa, yaitu mencapai sekitar 6.300 orang , Suku Batak mencapai 49 orang , dan Suku Melayu berjumlah 76 orang , selain itu ada pula suku- suku lain yang mendiami desa ini seperti Suku Aceh 21 orang , Suku Minangkabau 41 orang , Suku Banjar 43 orang ,Sukuetnis Tionghoa biasanya disebut cina kebun sayur, tetapi menariknya di desa lain yang berdekatan dengan Desa Kwala Begumit seperti halnya Desa Sambirejo penduduk yang menjadi mayoritas ialah penduduk yang bersuku jawa, hal ini tidak mengherankan mengingat wilayah ini termasuk wilayah budidaya tanaman tembakau deli pada jaman penjajahan belanda yakni sekitar tahun 1889, sehingga belanda membutuhkan banyak tenaga kerja yang oleh karena hal itu wilayah ini menjadi tujuan transmigrasi buruh kontrak dari pulau jawa yang didatangkan oleh pihak belanda, Sehingga 50 keberadaan keturunan mereka masih bertahan di wilayah ini hingga saat ini. Sedangkan penduduk asli langkat yang bersuku melayu lebih banyak mendiami kawasan pesisir langkat . Kondisi penduduk Desa Kwala Begumit sendiri tidak jauh berbeda dengan kondisi penduduk desa di wilayah pesisir timur Propinsi Sumatera Utara lainnya, kesamaan dalam hal kondisi lingkungan merupakan penyebab yang membuat kemiripan diantara desa-desa tersebut. Hubungan interaksi yang baik selalu terbina antara sesama penduduk, termasuk antara penduduk dengan pihak PT Perkebunan Nerusantara 2. Hal tersebut dapat terlihat dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh PTPN 2 seperti dalam kegiatan bakti lingkungan, masyarakat umum di Desa Kwala Begumit begitu tampak antusias dalam melaksanakan kegiatan gotong royong tersebut. Karena sebagian besar penduduk Desa Kwala Begumit termasuk karyawan Kebun Kwala Madu, terutama karyawan pelaksananya bersuku jawa maka bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah bahasa jawa, bahkan penduduk yang bersuku batak ataupun karyawan PTPN 2 yang bersuku batak pun juga memiliki kemampuan untuk berbahasa jawa, hal tersebut dikarenakan lingkungan tempat tinggal mereka dikelilingi oleh orang yang berlatar belakang kebudayaan jawa.

2.5 Mata Pencaharian Penduduk