2.4 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indera manusia, yaitu indera penglihatan pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau koqnitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang Notoatmodjo, 2007.
Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan
bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang
berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal
saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu obyek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan
aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang. Semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap
makin positif terhadap objek tertentu. Menurut WHO World Health Organization, salah satu bentuk objek kesehatan dapat dijabarkan oleh
pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sendiri Wawan, A dan Dewi M, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Ruang Lingkup STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat merupakan program Nasional dalam rangka percepatan peningkatan akses terhadap sanitasi Dasar di Indonesia. Selain
itu program ini juga erat kaitannya dengan target Millenium Developent Goals MDGs dan RPJMN. Untuk mendukung program ini, ditingkat pusat telah
dibentuk Sekretarat STBM cq. Kementerian Kesehatan. Sekretariat STBM juga beranggotakan mitra-mitra yang sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan STBM
dibeberapa wilayah di Indonesia sehingga keberadaan sekretariat STBM sangat strategis dalam implementasi STBM di Indonesia serta diperkayai dari berbagai
pembelajaran dan pengalaman. Target program yang ada dalam STBM sendiri terdiri dari 5 pilar yaitu
Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga, serta Pengelolaan limbah cair rumah tangga, yang mana cakupan area pendekataan utamanya adalah tingkat rumah tangga secara kolektif, untuk
menjalankan itu semua harus digerakkan dan disinergikan melalui 3 komponen pendekatan yakni Menciptakan Kebutuhan Demand creation, Ketersediaan
pasokan supply improvement, dan Lingkungan yang mendukung Enabling Environment. Informasi detail tentang pendekatan STBM tersebut dapat dilihat
pada buku petunjuk Pelaksanaan dan Teknis STBM Manlaknis STBM Sekretariat Nasional STBM, 2014
Universitas Sumatera Utara
2.6 Lima Pilar STBM