Akan tetapi Menurut Pedoman Pelaksanaan STBM tahun 2011, Indikator Pencapaian Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga yaitu:
a. Jumlah dan persentase rumah tangga melakukan pengelolaan air minum
dengan aman dengan indikator keberhasilan 100 b.
Jumlah dan persentase rumah tangga melakukan pengelolaan makanan yang aman dengan indikator keberhasilan 100 Kemenkes, 2011.
Meskipun mayoritas responden dapat melaksanakan pengelolaan air minum dan makanan dengan aman tetapi tidak seperti yang di harapkan dalam Pedoman
Pelaksanaan STBM tahun 2011, sehingga pelaksanaan pilar ketiga tidak berhasil.
5.3.4 Pengamanan Sampah Rumah Tangga PSRT
Pilar keempat STBM tentang Pengamanan Sampah Rumah Tangga tidak dilaksanakan di Desa Lolowua, diketahui dari hasil wawancara 91 responden
100 yang menjawab bahwa program pengamanan sampah rumah tangga belum dilaksanakan di Desa Lolowua, hal ini sesuai juga dengan pernyataan
Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan, Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan Kabupaten Nias.
Penelitian tetap di lakukan untuk dapat mengetahui gambaran pelaksanaan Pengamanan Sampah Rumah Tangga di desa Lolowua. Di ketahui dari hasil
penelitian, mayoritas responden membuang sampah di sembarang tempat, dan sampah yang terkumpul dalam rumah di buang setiap hari, dalam hal ini dapat
ketahui bahwa mayoritas masyarakat desa Lolowua terbiasa untuk membuang sampah, baik berupa sisa pengolahan makanan dan sampah rumah tangga lainnya
ke pekarangan belakang rumah dan ada juga responden yang menyatakan mengelola sampah dengan cara membakar sampah. Hal tersebut tidak sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan UU Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Bab X pasal 29 ayat 1 huruf e , f dan g yang menyatakan larangan membuang sampah tidak
pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan; larangan melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbuka di tempat pemrosesan akhir;
danatau membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah.
Responden yang menyediakan tempat penampungan sampah di rumah hanya 19 orang dan tidak memisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Sampah yang terkumpul di dalam rumah tersebut tidak di angkut ke tempat pembuangan akhir melainkan langsung di buang ke belakang rumah atau di bakar.
Menurut responden di desa Lolowua belum ada pengangkutan sampah yang mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir, sehingga masyarakat
mengelola sendiri sampah rumah tangga mereka dengan cara membakar sampah dan mayoritas membuang sampah jauh ke pekarangan belakang rumah atau
kebun. Berdasarkan tabel 4.13 di ketahui bahwa yang menerapkan Pengamanan
Sampah Rumah Tangga PSRT dengan kesadaran sendiri hanya 19 orang 20,9 walaupun tidak ada program pilar keempat di desa Lolowua. Menurut
Pedoman Pelaksanaan STBM tahun 2011, Indikator Pencapaian Pengamanan Sampah Rumah Tangga yaitu Setiap Rumah tangga melakukan pengelolaan
sampah dengan aman dengan indikator keberhasilan 100 Kemenkes, 2011, sehingga berdasarkan pedoman tersebut maka target pencapaian pilar keempat
STBM di desa Lolowua tidak berhasil.
Universitas Sumatera Utara
5.3.5 Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga PLCRT