Stop Buang Air Besar Sembarangan SBS

2.6 Lima Pilar STBM

Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat STBM dengan lima pilar akan mempermudah upaya meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang lebih baik serta mengubah dan mempertahankan keberlanjutan budaya hidup bersih dan sehat. Pelaksanaan STBM dalam jangka panjang dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik, dan dapat mendorong tewujudnya masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Pilar STBM terdiri atas perilaku: a. Stop Buang Air Besar Sembarangan SBS; b. Cuci TanganPakai Sabun CTPS; c. PengelolaanAir Minum dan MakananRumah Tangga PAMMRT; d. PengamananSampahRumah Tangga PSRT; dan e. PengamananLimbah Cair Rumah Tangga PLCRT Kemenkes RI, 2014

2.6.1 Stop Buang Air Besar Sembarangan SBS

Suatu kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Perilaku SBS diikuti dengan pemanfaatan sarana sanitasi yang saniter berupa jamban sehat. Saniter merupakan kondisi fasilitas sanitasi yang memenuhi standar dan persyaratan kesehatan yaitu: a. tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia; dan b. dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebar penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya. Universitas Sumatera Utara Sumber : Kemenkes RI, 2014 Gambar 2.1 Contoh Perubahan Perilaku SBS Jamban sehat efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit. Jamban sehat harus dibangun, dimiliki, dan digunakan oleh keluarga dengan penempatan di dalam rumah atau di luar rumah yang mudah dijangkau oleh penghuni rumah. Standar dan persyaratan kesehatan bangunan jamban terdiri dari : a Bangunan atas jamban dinding danatau atap Bangunan atas jamban harus berfungsi untuk melindungi pemakai dari gangguan cuaca dan gangguan lainnya. Sumber : Kemenkes RI, 2014 Gambar 2.2 Bangunan Atas Jamban Dinding danatau Atap Universitas Sumatera Utara b Bangunan tengah jamban Terdapat 2 dua bagian bangunan tengah jamban, yaitu: - Lubang tempat pembuangan kotoran tinja dan urineyang saniter dilengkapi oleh konstruksi leher angsa. Pada konstruksi sederhana semi saniter, lubang dapat dibuat tanpa konstruksi leher angsa, tetapi harus diberi tutup. - Lantai Jamban terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan mempunyai saluran untuk pembuangan air bekas ke Sistem Pembuangan Air Limbah SPAL. Sumber : Kemenkes RI, 2014 Gambar 2.3 Contoh Bangunan Tengah Jamban c Bangunan Bawah Merupakan bangunan penampungan, pengolah, dan pengurai kotorantinja yang berfungsi mencegah terjadinya pencemaran atau kontaminasi dari tinja melalui vektor pembawa penyakit, baik secara langsung maupun tidak langsung. Terdapat 2 dua macam bentuk bangunan bawah jamban, yaitu: - Tangki Septik, adalah suatu bak kedap air yang berfungsi sebagai penampungan limbah kotoran manusia tinja dan urine. Bagian padat dari kotoran manusia akan tertinggal dalam tangki septik, sedangkan bagian cairnya akan keluar dari tangki septik dan diresapkan melalui bidangsumur resapan.Jika tidak Universitas Sumatera Utara memungkinkan dibuat resapan maka dibuat suatu filter untuk mengelola cairan tersebut. - Cubluk, merupakan lubang galian yang akan menampung limbah padat dan cair dari jamban yang masuk setiap harinya dan akan meresapkan cairan limbah tersebut ke dalam tanah dengan tidak mencemari air tanah, sedangkan bagian padat dari limbah tersebut akan diuraikan secara biologis. Bentuk cubluk dapat dibuat bundar atau segiempat, dindingnya harus aman dari longsoran, jika diperlukan dinding cubluk diperkuat dengan pasangan bata, batu kali, buis beton, anyaman bambu, penguat kayu, dan sebagainya Kemenkes RI, 2014. Sumber : Kemenkes RI, 2014 Gambar 2.4 Contoh Bangunan Bawah Jamban

2.6.2 Cuci Tangan Pakai Sabun CTPS

Dokumen yang terkait

KAJIAN PELAKSANAAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI DESA JELBUK KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER TAHUN 2014

4 28 150

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMANTAUAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMANTAUAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PILAR PERTAMA DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 17

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMANTAUAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMANTAUAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PILAR PERTAMA DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 14

PMK No. 3 ttg Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

0 0 40

113880861 Majalah Percik Sanitasi Total Berbasis Masyarakat STBM 2012

0 2 64

PERBEDAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI DESA CIKUPA DAN DESA TELUK NAGA KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017

0 1 38

Lampiran 1 Lembar Observasi Penelitian Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014

0 1 47

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Sanitasi Lingkungan - Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014.

0 1 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014.

0 0 8

GAMBARAN PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI DESA LOLOWUA KECAMATAN HILISERANGKAI KABUPATEN NIAS SUMATERA UTARA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

0 0 14