prinsip banyak anak banyak rezeki
4. Anak laki
– laki dapat membantu keuangan keluarga
47 49,5 36 37,9 12 12,6
Tabel 4.5 Lanjutan No
Pernyataan SS
S TS
STS n
n n
n
5. Anak perempuan tidak perlu
bersekolah tinggi – tinggi
15 15,8 39 41,1 21 22,1 20 21,1 6.
Setiap anak memiliki potensi masing
– masing 41 43,2 41 43,2 13 13,7
7. Anak dapat meneruskan
keturunan keluarga 46 48,4 43 45,3
6 6,3
8. Anak dapat membantu
merawat orang tuanya yang sakit
43 45,3 41 43,2 11 11,6
Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa istri PUS yang menyetujui nilai anak sebagai anak perempuan dapat membantu pekerjaan ibu dan anak laki-laki dapat
membantu pekerjaan ayah sebesar 85,2 pernyataan 2, sedangkan yang tidak disetujui istri PUS adalah budaya masih memegang prinsip banyak anak banyak
rezeki sebesar 85,3 pernyataan 3.
4.3 Analisis Bivariat
Berdasarkan uji korelasi pearson, yaitu untuk mengetahui ada atau tidak hubungan usia istri, pendapatan keluarga, nilai anak, umur pertama melakukan
hubungan seksual dengan jumlah anak.
Tabel 4.6 Hubungan Usia Istri, Pendapatan Keluarga, Nilai Anak, Umur Pertama Melakukan Hubungan Seksual dengan Jumlah Anak di Desa
Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014 Variabel 1
Variabel 2 p
r
Universitas Sumatera Utara
Usia istri Pendapatan
0,001 0,333
Nilai anak 0,832
0,022 Umur pertama melakukan
hubungan seksual 0,500
0,070
Tabel 4.6 Lanjutan Variabel 1
Variabel 2 p
r
Jumlah anak 0,001
0,703 Pendapatan
Nilai anak 0,479
-0,073 Umur pertama melakukan
hubungan seksual 0,039
0,213 Jumlah anak
0,016 0,247
Nilai anak Umur pertama melakukan
hubungan seksual 0,028
-0,226 Jumlah anak
0,061 0,193
Umur pertama
melakukan hubungan seksual
Jumlah anak 0,031
-0,221
Pada tabel di atas diperoleh bahwa usia istri berhubungan dengan pendapatan p=0,001 dan r=0,333 artinya usia istri berkorelasi lemah r0,5, sedangkan jumlah
anak p0,001 dan r=0,703 artinya usia istri berkorelasi kuat terhadap jumlah anak r0,5.
Pendapatan berhubungan dengan umur pertama melakukan hubungan seksual p=0,039 dan r=0,213 artinya pendapatan berkorelasi lemah, sedangkan dengan
jumlah anak p=0,016 dan r=0,247 artinya pendapatan dengan jumlah anak berkorelasi lemah. Nilai anak berhubungan dengan umur pertama melakukan
hubungan seksual dan jumlah anak. Umur pertama melakukan hubungan seksual berhubungan juga dengan jumlah anak.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode path analysis. Secara umum path analysis didefenisikan suatu teknik analisis yang digunakan untuk
menganalisis hubungan sebab akibat antar variabel yang disusun berdasarkan urutan dengan menggunakan koefisien jalur sebagai besaran nilai dalam menentukan
besarnya pengaruh variabel antara terhadap variabel dependen Sarwono, 2012. Ringkasan hasil hipotesis dari pengujian teknik path analysis untuk faktor-
faktor yang memengaruhi jumlah anak dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Hasil Hipotesis Model
p Sig.
Substruktur I X
1,
X
2,
X
3
ke Y
1
X
1
ρX
1
Y
1
0,461 0,028
X
2
ρX
2
Y
1
0,051 X
3
ρX
3
Y
1
0,028
Substruktur II X
1,
X
2,
X
3 ,
Y
1
ke Y
2
X
1
ρX
1
Y
2
0,001 0,001
X
2
ρX
2
Y
2
0,314 X
3
ρX
3
Y
2
0,084 Y
1
ρY
1
Y2 0,001
1. Pengujian Hipotesis 1 Pengaruh antara Umur Istri, Pendapatan Keluarga dan Nilai
Anak terhadap Umur Pertama Melakukan Hubungan Seksual Berdasarkan hasil uji hipotesis, parameter estimasi antara umur istri,
pendapatan keluarga dan nilai anak terhadap umur pertama melakukan hubungan
Universitas Sumatera Utara
seksual secara simultan menunjukkan hasil yang signifikan. Dengan nilai p=0,028 yang berarti ada pengaruh yang nyata antara umur istri, pendapatan keluarga dan nilai
anak terhadap umur pertama melakukan hubungan seksual. Parameter estimasi secara parsial diperoleh bahwa umur istri p=0,461 dan
pendapatan keluarga p=0,051 tidak berpengaruh langsung terhadap umur pertama melakukan hubungan seksual, sedangkan nilai anak p=0,028 terdapat pengaruh
langsung terhadap umur pertama melakukan hubungan seksual. 2.
Pengujian Hipotesis 2 Pengaruh antara Umur Istri, Pendapatan Keluarga, Nilai Anak dan Umur Pertama Melakukan Hubungan Seksual terhadap Jumlah Anak
Parameter estimasi secara simultan antara umur istri, pendapatan keluarga, nilai anak dan umur pertama melakukan hubungan seksual terhadap jumlah anak
menunjukkan hasil yang signifikan. Dengan nilai p0,001 yang berarti ada pengaruh yang nyata antara umur istri, pendapatan keluarga, nilai anak dan umur pertama
melakukan hubungan seksual terhadap jumlah anak. Selanjutnya, parameter estimasi secara parsial diperoleh bahwa pendapatan
keluarga p=0,314 dan nilai anak p=0,084 tidak berpengaruh terhadap jumlah anak melalui umur pertama melakukan hubungan seksual, sedangkan umur istri p0,001,
dan umur pertama melakukan hubungan seksual p0,001 berpengaruh terhadap jumlah anak.
4.5 Parameter Estimasi Model